MOMSMONEY.ID - Dalam rangka memperingati bulan Pancasila dan Hari Lahir Pancasila, Perempuan Bersanggul Nusantara kembali mengajak kaum muda untuk melestarikan salah satu budaya Indonesia.
PBN atau Perempuan Bersanggul Nusantara mempersembahkan Tarian Beskalan Putri Malangan yang merupakan kesenian tari khas Malang.
Menariknya, Tarian Beskalan Putri Malangan ini di tarikan secara khusus di Candi Sumberawan yang merupakan Candi Buddha di daerah Singhasari.
Sebagai Ketua Umum Perempuan Bersanggul Nusantara, Sany Repriandini menuturkan bahwa Tari Beskalan Putri Malangan adalah tari tradisional sudah yang tumbuh dan berkembang di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Baca Juga: Tonton 7 Drakor Ini Untuk Pelajari Budaya dan Sejarah Korea di Masa Dinasti
“Tarian ini seringnya dibawakan sebagai tari pembuka sebelum pertunjukan Wayang Topeng atau Tayub dipentaskan.” tuturnya.
Dalam sejarahnya, tari Beskalan Putri mulai berkembang pada tahun 1920 dan merupakan tarian tertua di kota Malang.
Maka dari itu, tarian ini dipilih sebagai bentuk persembahan PBN untuk memperingati Bulan Pancasila.
Pada zaman dahulu, tarian ini digunakan sebagai tarian yang dipersembahkan kepada leluhur. Namun seiring perkembangan zaman, tarian ini kemudian berubah fungsi menjadi tarian pembuka untuk menyambut tamu-tamu kehormatan.
Secara khusus, PBN mendalami Tari Beskalan ini di Kampoeng Budaya Polowijen, di bawah asuhan Bapak Isa Wahyudi atau akrabnya dipanggil Ki Demang.
Baca Juga: 30 Link Poster Hari Lahir Pancasila 2025 dengan Nuansa Desain Indonesia
Selain mendalami sejarah, PBN juga secara intens berlatih Tarian Beskalan ini sebelum dipentaskan di Candi Sumberawan.
Tak main-main, latihan tersebut juga dibimbing oleh beberapa pelatih tari yang kondang di Kota Malang, sebut saja Bapak Supriyanto, Bapak Eko Ujang, Ibu Riski Nilamsari dan Mbak Gisella.
Tari Beskalan Putri Malangan yang dipersembahkan PBN kali ini ditarikan oleh beberapa anggotanya antara lain Ibu Oemi Solekan, Ibu Ninis Clara, Ibu Wiwin Ferawati, dan tak ketinggalan pelatihnya, yaitu Mbak Gisella beserta ketua PBN yaitu Ibu Sany Repriandini.
Sany menambahkan bahwa selain sebagai persembahan di bulan Pancasila, tujuan PBN menampilkan Tari Beskalan Putri Malangan ini adalah untuk mengenalkan kaum muda untuk belajar menarikannya, agar pelestarian kebudayaan peninggalan asli Malangan ini tetap bisa berlanjut.
Harapan akhirnya, semoga niat baik PBN dan kolaborasinya dengan Kampoeng Budaya Polowijen bisa mengetuk hati para perempuan serta remaja putri, terutama di Malang, untuk mau mulai mencintai menjaga kelestarian Tari Beskalan Putri Malangan.
Selanjutnya: Ini Cara DANA Lindungi Data Nasabah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News