Keluarga

Pendidikan Usia Dini dalam Format Baru: Daycare Holistik Muncul sebagai Pilihan

Pendidikan Usia Dini dalam Format Baru: Daycare Holistik Muncul sebagai Pilihan

MOMSMONEY.ID – Kebutuhan akan layanan penitipan anak usia dini (daycare) di wilayah urban seperti Jabodetabek terus meningkat, seiring bertambahnya partisipasi perempuan dalam dunia kerja dan mobilitas penduduk. Namun, pilihan daycare kini bukan lagi soal ketersediaan tempat, melainkan kualitas layanan dan pendekatan pendidikan yang ditawarkan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menunjukkan bahwa lebih dari 52% pasangan muda di Jakarta adalah keluarga dengan kedua orang tua bekerja. Situasi ini menjadikan daycare sebagai solusi penting dalam menjaga keseimbangan antara peran orang tua dan tumbuh kembang anak.

Sayangnya, menurut laporan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) 2024, masih banyak daycare yang belum mengantongi izin resmi, termasuk di DKI Jakarta. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terkait standar keamanan, kompetensi pengasuh, hingga kurikulum yang diterapkan.

Baca Juga: Upaya Memperkuat Kegiatan Fisik Bagi Anak Usia Dini

Menjawab tantangan tersebut, sejumlah daycare di Jakarta hadir dengan pendekatan holistik. Mereka tak hanya fokus pada pengasuhan, tetapi juga menjadi ruang belajar yang aman, menyenangkan, dan mendorong potensi anak sejak dini.

“Kami percaya pembelajaran akan lebih menarik jika belajar sambil bermain. Dengan storytelling, anak-anak belajar mendengar, berimajinasi, dan banyak lagi,” ujar Poppie Ardjani, pendiri Ciao Bimbi dalam keterangan yang dikutip Sabtu (31/5).

Ciao Bimbi sendiri dikenal sebagai daycare yang melakukan pendekatan seni dan budaya. Adapun Roots daycare berbasis alam di Jakarta Selatan, mengedepankan pentingnya lingkungan dalam membentuk karakter anak.

“Lingkungan fisik dan juga sosial yang baik itu sangat penting untuk optimalisasi tumbuh kembang anak, karena mereka sejak kecil tumbuh bersama berbagai lapisan lingkungan, yang pada akhirnya membentuk dirinya sebagai manusia,” jelas Yasmina Hasni, pendirinya.

Ia menambahkan karena itulah daycarenya mementingkan juga orang dewasa berkualitas yang ada di sekitar anak.

Baca Juga: Educa Gamelab Optimalkan Animasi Anak-anak Jadi Platform Pembelajaran Anak Usia Dini

Sementara itu, Play Sanctuary di kawasan SCBD dan Senopati menawarkan kurikulum berbasis Reggio Emilia dan Early Years Learning Framework (EYLF) dari Australia.

Kedua pendekatan ini menekankan pentingnya eksplorasi, kreativitas, serta hubungan sosial dalam proses belajar anak.

Dengan ruang-ruang terbuka, area sensorik, studio tematik, serta sistem pelaporan harian dan akses CCTV berkala untuk orang tua, Play Sanctuary menetapkan standar baru dalam industri daycare urban.

Seluruh pengajarnya pun dilatih secara khusus untuk menjadi fasilitator dalam proses belajar berbasis pedagogi progresif.

UNICEF mencatat bahwa 90% perkembangan otak anak terjadi sebelum usia lima tahun. Karena itu, pendidikan usia dini bukan sekadar kebutuhan tambahan, melainkan fondasi pembentukan sumber daya manusia unggul.

Daycare dengan pendekatan holistik, kurikulum modern, dan lingkungan yang mendukung seperti Play Sanctuary menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan anak usia dini bisa bertransformasi menjadi investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa.

Selanjutnya: Apakah Kadar Gula Darah Tinggi Sudah Pasti Penyakit Diabetes?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News