Santai

Pedagang Pasar Tradisional Terkesan Enggan Go Digital, Ini Beberapa Kendalanya

Pedagang Pasar Tradisional Terkesan Enggan Go Digital, Ini Beberapa Kendalanya

MOMSMONEY.ID - Digitalisasi pelaku usaha UMKM khususnya para pedagang pasar tradisional sedang marak dilakukan. Kementerian Perdagangan pun menargetkan program digital digitalisasi 1 juta UMKM di 1.000 pasar rakyat di Indonesia.

Meski begitu digitalisasi pedagang pasar ini bukan tanpa hambatan. CEO Titipku, Henri Suhardja, menyebut kendala yang dihadapi pedagang pasar untuk go digital sangat sederhana.

Pertama, dia menyebut kendala yang dialami adalah tidak adanya anak muda yang mau berbagi atau menjelaskan mengenai platform yang bisa digunakan pedagang.

Menurut Henri, terdapat kesalahan persepsi dari berbagai startup yang berpikir bahwa UMKM sulit untuk diedukasi untuk go digital lantaran banyak pedagang yang sudah berusia lanjut dan gagap teknologi dan lainnya.

"Padahal kenyataannya tidak. itu sudah kami buktikan. Ketika tim kami pergi ke pasar, kami mulai dari satu per satu pedagang, itu kami ajarkan cara pakainya seperti apa, dan pedagang kita cukup satu kali saja diajarkan itu seterusnya bisa," terang Henri dalam peluncuran laporan riset Titipku tentang digitalisasi UMKM dan pasar tradisional, Selasa (18/4).

Baca Juga: Bantu Masakan Semakin Gurih, Ikuti 4 Cara Utama Masak Santan Agar Tak Mudah Pecah

Meski begitu, dia menyebut ini juga didukung oleh aplikasi Titipku yang memang memiliki tampilan atau User Interface (UI) dan User Experience (UX) untuk pedagang yang sangat sederhana dan mudah dipahami.

Henri menyebut, UI/UX berbagai platform memang jadi kendala lain dalam digitalisasi pedagang. Menurutnya banyak tipe platform online grocery yang didesain untuk anak muda yang berbisnis online shop.

"Jadi ketika mereka sudah sangat canggih, sudah sangat detail, orang tua yang sebelumnya tidak terbiasa tentu ketika buka itu sudah bingung duluan," terang Henri.

Adapun, Henri menyebut bahwa pihaknya terus mendukung digitalisasi UMKM khususnya pasar tradisional. Menurutnya, nilai dari pasar bahan makanan (grocery) di Indonesia sangat besar yakni mencapai US$ 108 miliar per tahun, dan 73% berasal dari pasar tradisional. "Jadi bisa dibayangkan perputaran ekonomi Indonesia sangat besar di pasar tradisional," tambahnya.

Dia juga menyebut bahwa di Indonesia terdapat sekitar 16.000 pasar, dengan 8 juta pedagang. Dia berharap ke depannya akan semakin banyak pedagang yang bisa Titipku dukung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News