AturUang

Pebisnis Merapat! Inilah Tips Mengelola Keuangan Bisnis Anda

Pebisnis Merapat! Inilah Tips Mengelola Keuangan Bisnis Anda

MOMSMONEY.ID - Anda pebisnis pemula? Ini dia beberapa tips mengelola keuangan bisnis yang bisa Anda terapkan.

Sebagian pebisnis memulai usaha dengan penuh semangat dan ide kreatif. Sayangnya, ada satu hal krusial yang kerap diabaikan, yakni pengelolaan keuangan.

Padahal, seberapa bagus pun produk atau strategi pemasaran, tanpa pengelolaan keuangan yang sehat, bisnis bisa kehilangan arah bahkan terancam berhenti di tengah jalan.

Sering kali bisnis gagal bukan karena produknya jelek atau pasarnya sepi, melainkan karena uang usaha tidak dikelola dengan benar. Pemasukan ada, tapi keluar tanpa arah. Untung tercatat, tapi kas kosong. Inilah jebakan klasik yang dialami banyak pebisnis pemula.

Baca Juga: Tips Mengelola Keuangan di Usia 20-an, Anak Muda Wajib Tahu

Agar hal itu tidak menimpa Anda, kuncinya adalah membangun sistem keuangan yang rapi sejak awal. Berikut beberapa tips mengelola keuangan bisnis Anda agar tetap sehat dan bertumbuh:

1. Pisahkan keuangan pribadi dan bisnis

Melansir dari laman Chubb, kesalahan paling umum pebisnis pemula adalah mencampur keuangan pribadi dengan bisnis. Misalnya, memakai keuntungan usaha untuk kebutuhan sehari-hari tanpa pencatatan jelas.

Akibatnya, arus kas jadi kabur. Solusinya, buatlah rekening terpisah untuk bisnis agar setiap transaksi tercatat rapi dan mudah dipantau.

2. Buat anggaran bisnis yang jelas

Anggaran adalah peta jalan keuangan usaha Anda. Dengan anggaran, Anda bisa memproyeksikan pengeluaran, target penjualan, hingga strategi investasi.

Tanpa anggaran, bisnis mudah tergoda untuk melakukan pengeluaran berlebihan yang bisa mengganggu stabilitas. Pastikan setiap rupiah yang keluar sudah sesuai rencana dan terukur.

3. Catat setiap transaksi

Terkadang transaksi kecil dianggap sepele, padahal jika diakumulasikan bisa berdampak besar. Catat semua pemasukan dan pengeluaran, sekecil apa pun.

Saat ini ada banyak aplikasi akuntansi yang bisa mempermudah pencatatan keuangan, mulai dari yang gratis hingga berbayar. Dengan pencatatan yang akurat, Anda bisa membuat laporan keuangan yang lebih transparan.

4. Kelola arus kas dengan baik

Arus kas adalah nyawa bisnis. Banyak usaha yang sebenarnya untung, tetapi gulung tikar karena arus kas tidak terkelola. Misalnya, piutang pelanggan terlalu lama tertagih sementara tagihan vendor harus segera dibayar.

Untuk menghindari hal ini, buat kebijakan pembayaran yang jelas, pantau piutang secara rutin, dan jaga saldo kas cadangan agar bisnis tetap berjalan lancar.

5. Kendalikan biaya operasional

Pertumbuhan bisnis memang membutuhkan biaya, tetapi bukan berarti semua pengeluaran harus dituruti. Evaluasi secara berkala, apakah biaya operasional Anda benar-benar mendukung produktivitas atau justru membebani?

Misalnya, alih-alih menyewa kantor besar, pertimbangkan ruang kerja bersama (coworking space) yang lebih efisien.

Baca Juga: Begini Cara Menghitung Dana Darurat yang Penting untuk Finansial Anda

6. Membayar dan mencatat seluruh tanggung jawab finansial bisnis

Kewajiban finansial dalam bisnis tidak hanya terbatas pada pembelian peralatan, bahan baku produksi, atau gaji karyawan. Ada juga biaya rutin lain yang harus diperhatikan, seperti ongkos distribusi dan biaya pemasaran.

Selain itu, bisa jadi Anda masih memiliki kewajiban lain, misalnya cicilan pinjaman modal, pembayaran listrik, air, hingga kewajiban pajak. Pastikan seluruh kewajiban ini tercatat dengan baik setiap bulan dan diselesaikan tepat waktu sebelum jatuh tempo.

7. Menyediakan dana darurat, petty cash, dan dana pengembangan

Mengutip dari laman Mega Syariah, pengaturan keuangan bisnis tidak hanya berkutat pada arus keluar dan masuk. Ada pos keuangan tambahan yang perlu dipersiapkan, yaitu dana darurat, petty cash, serta dana khusus untuk scale up usaha.

Dana darurat berfungsi sebagai penopang ketika bisnis menghadapi kesulitan atau kondisi ekonomi sedang tidak stabil. Sementara petty cash digunakan untuk menutupi pengeluaran kecil sehari-hari agar tidak mengganggu anggaran utama.

Dengan dua pos ini, pengeluaran bisnis bisa tetap terkendali sesuai rencana.

Selanjutnya, dana scale up disiapkan khusus untuk memperluas usaha. Karena pengembangan bisnis tentu membutuhkan biaya besar, jauh lebih bijak jika dana ini dikumpulkan sejak awal daripada harus menambah pinjaman yang membebani keuangan.

8. Mengalokasikan keuntungan bisnis secara tepat

Setiap kali bisnis memperoleh laba, penting untuk mengatur penggunaannya dengan bijak dan terukur. Ke mana pun keuntungan dialokasikan, pastikan tujuannya jelas dan bermanfaat bagi keberlanjutan usaha.

Sebagai contoh, sebagian laba dapat disimpan untuk persiapan pemberian THR bagi karyawan, atau dialokasikan ke dana cadangan, petty cash, maupun dana scale up.

Dengan pengelolaan yang proporsional, profit tidak hanya habis terpakai, melainkan juga mendukung pertumbuhan bisnis jangka panjang.

9. Bijak mengelola utang

Utang bisnis tidak selalu buruk, asalkan digunakan untuk tujuan produktif. Namun, hindari mengambil pinjaman tanpa perhitungan matang.

Hitung dengan cermat kemampuan membayar cicilan agar tidak mengganggu cash flow. Utang yang sehat seharusnya membantu bisnis berkembang, bukan justru menjerat.

10. Pantau laporan keuangan secara berkala

Laporan keuangan adalah cermin kondisi bisnis Anda. Dari laporan inilah Anda bisa melihat apakah usaha berjalan sehat atau justru bermasalah.

Luangkan waktu untuk membaca laporan keuangan setiap bulan, bukan hanya saat akhir tahun. Dengan begitu, Anda bisa lebih cepat mengambil keputusan jika ada masalah.

Baca Juga: Bukan Sekadar Tabungan, 4 Tips Menyiapkan Dana Pensiun dari Robert Kiyosaki

11. Konsultasi dengan ahli

Tidak semua pebisnis memiliki latar belakang akuntansi. Karena itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan akuntan, konsultan keuangan, atau mentor bisnis.

Masukan dari orang yang lebih berpengalaman bisa membantu Anda menemukan strategi pengelolaan keuangan yang lebih efektif dan sesuai dengan kondisi usaha.

Itulah tips mengelola keuangan bisnis Anda. Mengelola keuangan bisnis adalah fondasi penting untuk membangun usaha yang berkelanjutan.

Dengan keuangan yang sehat, Anda bisa lebih tenang menghadapi risiko, lebih percaya diri mengambil peluang, dan lebih siap membawa bisnis ke level berikutnya.

Selanjutnya: Aset Dana Pensiun BCA Capai Rp 6,02 Triliun per Juli 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News