MOMSMONEY.ID - Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan besar di Indonesia.
Data terbaru menunjukkan 1 dari 3 orang dewasa hidup dengan tekanan darah tinggi, namun hanya 18,9% yang tekanannya terkendali.
Kondisi ini sering tanpa gejala sehingga banyak orang baru sadar setelah terkena strok, serangan jantung, atau gagal ginjal.
Dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional, Bayer Indonesia menekankan pentingnya mengelola tekanan darah sepanjang 24 jam dan memahami risiko morning surge, lonjakan tekanan darah tajam pada pukul 06.00–10.00 pagi yang dapat memicu komplikasi serius.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi, dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH, menjelaskan bahwa hipertensi dijuluki ‘the silent killer’ bukan tanpa alasan.
"Kondisi ini sering tidak bergejala, tetapi diam-diam dapat menyebabkan kerusakan organ vital. Sayangnya, proporsi pasien hipertensi yang belum terkendali masih sangat besar," ungkap Tunggul Kamis (20/11).
Ia mengatakan banyak pasien tidak rutin memeriksa tekanan darah dan tidak konsisten minum obat.
Baca Juga: Survei APJII 2025: Shopee Jadi Toko Online Terfavorit Orang Indonesia
“Salah satunya disebabkan rendahnya kepatuhan pasien terhadap pengobatan hipertensi, dan minimnya pemantauan tekanan darah secara mandiri,” ujarnya.
Padahal, pemeriksaan pagi dan malam sangat penting untuk melihat pola tekanan darah harian.
Gaya hidup juga menjadi penyebab besar, mulai dari konsumsi garam berlebihan, kurang olahraga, stres, obestias, hingga kebiasaan merokok.
Perubahan gaya hidup seperti makan lebih banyak sayur dan buah, beraktivitas fisik minimal 30 menit beberapa kali seminggu, serta menghentikan rokok dan alkohol menjadi bagian penting pengendalian hipertensi.
dr. Tunggul menambahkan, dokter hanya bisa menilai terapi berdasarkan data yang diberikan pasien. “Semakin lengkap data tekanan darah harian, semakin tepat keputusan klinis yang dapat diambil,” jelasnya.
Untuk membantu pengendalian tekanan darah 24 jam, Bayer juga mengenalkan teknologi OROS pada Nifedipine GITS, yang menjaga pelepasan obat tetap stabil sepanjang hari sehingga pasien cukup minum sekali sehari.
"Kadar obat dalam darah tetap datar dan stabil selama 24 jam. Ini membantu pasien mencapai kontrol tekanan darah yang lebih konsisten,” kata dr. Irawan Septian Nugroho, MBBS, MMed (Int. Med), Medical Lead Bayer Indonesia.
Selanjutnya: Dynamite Kiss dan 5 Drakor Ini Punya Karakter CEO Kaya dan Tampan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News