Bugar

Mpok Alpa Meninggal Dunia Karena Kanker, Ini 7 Tips Menurunkan Risiko Kanker

Mpok Alpa Meninggal Dunia Karena Kanker, Ini 7 Tips Menurunkan Risiko Kanker

MOMSMONEY.ID - Mpok Alpa meninggal dunia karena kanker. Yuk, ketahui sejumlah tips menurunkan risiko kanker berikut ini.

Mpok Alpa, komedian dan pembawa acara yang dikenal dengan kepribadian ceria, berpulang pada Jumat pagi (15/8/2025).

Selama tiga tahun terakhir, ia berjuang melawan kanker yang tak banyak diketahui publik karena sengaja ia sembunyikan. Kabar kepergiannya disampaikan oleh sahabat dekat sekaligus rekan satu program, Raffi Ahmad.

Menyadur dari Kompas.com, kabar duka ini pertama kali diungkapkan ke publik oleh Irfan Hakim, yang juga menjadi rekan Mpok Alpa di FYP. Irfan menyebut, perempuan bernama asli Nina Carolina itu mengembuskan napas terakhir pukul 08.15 WIB.

Saat menerima kabar tersebut, Irfan dan Raffi sedang menuju rumah sakit tempat almarhumah dirawat. Informasi yang mereka dapat menyebutkan, proses pemakaman akan dilakukan pada hari yang sama.

Kepergian Mpok Alpa menjadi pengingat bahwa kanker masih menjadi ancaman serius bagi banyak orang. Meski tidak semua kasus dapat dicegah, ada langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menurunkan risikonya.

Baca Juga: Dokter RSUD Sekayu Dipaksa Buka Masker oleh Keluarga Pasien TBC, Apa itu TBC ya?

Melansir dari laman Mayo Clinic, berikut ini sejumlah tips menurunkan risiko kanker:

1. Hindari tembakau

Merokok punya kaitan erat dengan berbagai jenis kanker, seperti paru-paru, mulut, tenggorokan, pita suara, pankreas, kandung kemih, serviks, dan ginjal. Bahkan, jadi perokok pasif pun bisa meningkatkan risiko kanker paru-paru.

Bukan hanya rokok yang berbahaya, mengunyah tembakau juga dapat memicu kanker mulut, tenggorokan, dan pankreas.

Langkah pencegahan terbaik adalah sama sekali tidak menggunakan produk tembakau. Jika ingin berhenti merokok, mintalah saran dokter mengenai produk atau metode yang bisa membantu proses berhenti merokok.

2. Terapkan pola makan sehat

Makanan sehat memang bukan jaminan bebas kanker, tapi bisa menurunkan risikonya. Caranya:

  • Konsumsi banyak buah, sayur, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
  • Batasi makanan tinggi kalori, lemak jenuh, gula tambahan, daging merah, dan daging olahan.
  • Jika minum alkohol, batasi jumlahnya. Terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan risiko kanker payudara, usus besar, paru-paru, ginjal, dan hati.
  • Diet Mediterania terbukti membantu menurunkan risiko kanker payudara. Pola makan ini menekankan pada makanan nabati, minyak sehat seperti minyak zaitun, serta mengganti daging merah dengan ikan.

3. Jaga berat badan ideal dan tetap aktif

Berat badan sehat dapat mengurangi risiko beberapa kanker, termasuk payudara, pankreas, hati, usus besar, dan ginjal. Olahraga juga berperan besar, bukan hanya untuk mengontrol berat badan, tapi juga menurunkan risiko kanker usus besar dan payudara.

Targetkan minimal 150 menit olahraga intensitas sedang atau 75 menit olahraga intensitas tinggi per minggu. Kombinasi keduanya juga bisa dilakukan.

Baca Juga: 15 Rekomendasi Makanan yang Bisa Melawan Sel Kanker di Tubuh, yuk Konsumsi

4. Lindungi kulit dari sinar matahari

Kanker kulit adalah salah satu yang paling umum, tapi sebenarnya bisa dicegah. Lakukan langkah berikut:

  • Hindari paparan sinar matahari langsung, terutama pukul 10.00–16.00.
  • Gunakan topi lebar, kacamata hitam, atau berada di tempat teduh.
  • Pakai pakaian yang menutup kulit.
  • Gunakan tabir surya SPF minimal 30, bahkan saat mendung, dan oleskan ulang setiap dua jam.
  • Hindari tanning bed atau lampu tanning.

5. Dapatkan vaksinasi

Beberapa vaksin bisa mencegah infeksi yang memicu kanker. Konsultasikan pada dokter untuk vaksin berikut:

  • Hepatitis B – mencegah risiko kanker hati. Sangat dianjurkan untuk orang dengan risiko tinggi seperti pengguna jarum suntik narkoba, tenaga kesehatan, atau yang memiliki pasangan seksual berganti-ganti.
  • HPV (Human Papillomavirus) – mencegah kanker serviks, genital, serta kanker di area kepala dan leher. Idealnya diberikan sejak usia 9 tahun atau pada dewasa muda yang belum pernah divaksin.

6. Hindari perilaku berisiko

Beberapa kebiasaan bisa meningkatkan risiko infeksi penyebab kanker. Misalnya:

  • Berhubungan seks aman dengan kondom dan membatasi jumlah pasangan seksual untuk mengurangi risiko HIV atau HPV.
  • Tidak berbagi jarum suntik agar terhindar dari HIV, hepatitis B, dan hepatitis C.
    Jika mengalami masalah kecanduan narkoba, cari bantuan profesional.

Baca Juga: 8 Makanan Sehat Pencegah Kanker yang Bisa Anda Coba Konsumsi

7. Rutin periksa kesehatan

Lakukan pemeriksaan diri secara berkala dan jalani skrining kanker seperti kanker kulit, usus besar, serviks, dan payudara. Deteksi dini meningkatkan peluang pengobatan yang berhasil. Diskusikan dengan tenaga medis untuk menentukan jenis skrining yang tepat.

Itulah sejumlah tips menurunkan risiko kanker. Meski kita tidak bisa sepenuhnya menghindari risiko kanker, menerapkan kebiasaan hidup sehat dapat membantu menurunkannya secara signifikan.

Mulailah dari langkah sederhana, konsisten menjaganya, dan jangan ragu untuk memeriksakan diri secara rutin. Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Hidup sehat adalah investasi terbaik untuk masa depan.

Selanjutnya: Kompak, Rupiah Jisdor 0,33% ke Rp 16.162 per Dolar AS pada Jumat (15/8/2025)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News