BisnisYuk

Meningkatkan Daya Saing Brand Lokal Indonesia di Tengah Persaingan Global

Meningkatkan Daya Saing Brand Lokal Indonesia di Tengah Persaingan Global

MOMSMONEY.ID - Industri brand lokal di Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan semakin banyak konsumen yang beralih memilih produk lokal dibanding merek internasional.

Berdasarkan riset terbaru yang dilakukan oleh Hypefast, lebih dari 70% konsumen kini aktif mencari produk lokal saat berbelanja, dan 90% sudah membeli produk lokal dalam tiga bulan terakhir.

Meskipun peluang terus berkembang, brand lokal menghadapi tantangan besar dalam mengatasi kompetisi dengan brand global, khususnya dari Tiongkok.

Achmad Alkatiri, CEO Hypefast, menyoroti fakta bahwa 6 dari 10 konsumen Indonesia kesulitan membedakan produk lokal dengan produk impor dari Tiongkok.

"Tantangan besar bagi brand lokal adalah membangun citra dan membedakan diri dari brand global, terutama dengan maraknya produk Tiongkok yang masuk ke pasar Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Baca Juga: Toko Fisik Jadi Strategi Pertumbuhan Brand Lokal di Tengah Persaingan E-Commerce

Data juga menunjukkan beberapa kategori produk, seperti kosmetik, didominasi oleh brand Tiongkok, yang menguasai pasar selama Ramadan dengan 4 dari 10 brand kosmetik terlaris berasal dari negara tersebut.

Di sisi lain, Budi Thomas, CEO Jacquelle Beauty, menekankan, kunci untuk bertahan dan berkembang di pasar yang kompetitif adalah dengan fokus pada pengembangan produk yang relevan dengan kebutuhan konsumen.

"Customer sudah pintar dan bisa membedakan brand yang kredibel. Oleh karena itu, brand lokal harus terus berinovasi dan fokus pada pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, terutama yang lebih muda," ungkap Budi.

Jacquelle Beauty, misalnya, sukses berkolaborasi dengan Jazzy dalam meluncurkan Jacquelle Glitter Gloss Tint x Jazzy - Inside Out Edition, yang menarik perhatian Generasi Z dengan pendekatan produk yang memungkinkan konsumen mengekspresikan diri.

Baca Juga: Jokowi Kucurkan Anggaran Jumbo untuk Tingkat Daya Saing dan Kesejahteraan Masyarakat

Pendekatan yang mengutamakan pengalaman konsumen juga menjadi sorotan. Diah Minarni, PLT Head of Retail Kurator Sarinah, menyatakan, brand lokal perlu memanfaatkan peluang dengan meningkatkan kehadiran offline mereka.

"Pasca-pandemi, konsumen kembali lebih memilih berbelanja offline, sehingga penting bagi brand lokal untuk memiliki lapak yang lebih banyak," jelas Diah.

Data menunjukkan, preferensi konsumen terhadap belanja offline telah meningkat lebih dari dua kali lipat, menciptakan peluang besar bagi UMKM untuk berkembang jika didukung dengan infrastruktur yang tepat.

Diah juga menambahkan bahwa brand lokal harus memanfaatkan data pasar secara maksimal untuk memahami karakteristik dan daya beli konsumen.

"Menggunakan data untuk mengidentifikasi target market berdasarkan area dan daya beli sangat penting untuk strategi ekspansi brand lokal," katanya.

Baca Juga: Everpro Luncurkan Everpro Chat untuk Tingkatkan Daya Saing UMKM di Indonesia

Dalam hal ini, Sarinah telah berhasil memisahkan konsumen berdasarkan tujuh lapisan, yang membantu brand dalam menyesuaikan strategi pemasaran mereka.

Achmad mengingatkan pentingnya pendekatan hyperlokal bagi brand lokal. Brand lokal tidak hanya bisa bergantung pada saluran distribusi mainstream.

Pendekatan hyperlokal yang menyesuaikan produk dengan kebutuhan konsumen di masing-masing daerah akan menjadi kunci sukses ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News