MOMSMONEY.ID - Lagi, Bitcoin memperbarui rekor tertinggi sepanjang masa alias all time high (ATH) pada hari ini. Mengutip coinmarketcap.com, Senin (11/3) pukul 16.50 WIB, harga Bitcoin dibanderol US$ 71.715 atau setara dengan Rp 1,12 miliar pada pukul 16.55 WIB.
Harga kripto terpoupuler ini kembali mendaki, setelah sempat tergelincir pasca-mengukir rekor tertingginya US$ 70.083 pada Jumat (8/3). Saat itu, harga Bitcoin sempat turun ke kisaran US$ 66.000.
Bitcoin mengukir kenaikan fantastis jelang halving dan didukung arus masuk dana ke ETF Bitcoin spot. Dalam 30 hari terakhir, harga Bitcoin sudah naik 49%.
Tak sedikit yang meramalkan Bitcoin berpeluang naik lebih fantastis lagi setelah halving. Melansir cryptotimes.io, Senin (11/3), trader kripto terkemuka Gert van Lagen memperkirakan Bitcoin akan segera mencapai US$ 200.000. Jika Bitcoin mengikuti pola kenaikan harga dua kali lipat dalam 10 hari hingga 84 hari setelah ATH, maka level psikologis US$ 100.000 akan tercapai. Setelah resistensi psikologis tersebut ditembus, US$ 200.000 menjadi target realistis sebelum peristiwa halving, yang diperkirakan April 2024.
Robby, Chief Compliance Officer (CCO) Reku, sekaligus Ketua Umum Aspakrindo-ABI mengatakan, reli harga Bitcoin dibarengi dengan meningkatnya euforia di kalangan investor, trader dan masyarakat luas.
“Berdasarkan diskusi Reku dengan para pengguna, mereka sangat antusias karena harga Bitcoin telah menyentuh di atas Rp 1 miliar. Potensi kenaikan harga di kemudian hari juga masih terbuka,” jelas dia, melalui siaran pers Reku, baru-baru ini.
Baca Juga: Pecah Rekor All Time High Baru, Harga Bitcoin Segera Mencapai US$ 200.000?
Selain investor dan trader, ketertarikan masyarakat luas terhadap aset kripto juga meningkat akibat lonjakan harga Bitcoin. Robby bilang, momen ini berpotensi menjadi poin masuk bagi investor baru untuk berinvestasi aset kripto.
Meski begitu, dia mengingatkan agar masyarakat selalu mengingat prinsip utama dalam berinvestasi, yaitu pemahaman dan literasi. Robby berharap investor dan calon investor bisa mengambil keputusan dengan cermat dan bijak. "Hindari terburu-buru dan FOMO (fear of missing out). Lakukan riset terlebih dahulu agar mengetahui kegunaan sebuah koin, tim pengembang, proyek, serta use-casenya," beber dia.
Pilih platform terdaftar
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Tirta Karma Sanjaya menyampaikan, di tengah tren bullish ini, masyarakat juga perlu memastikan untuk berinvestasi pada platform yang aman dan terdaftar di Bappebti. Hal ini penting untuk memastikan setiap transaksi dan investasi yang dilakukan masyarakat
terlindungi oleh regulasi.
Bappebti melakukan pengawasan melalui pendekatan yang komprehensif terhadap platform yang terdaftar. Mulai dari aset kripto utilitas (utility crypto) atau aset kripto beragun aset (crypto backed asset) hingga metode analytical hierarchy process (AHP) yang ditetapkan oleh Bappebti.
"Sangat disayangkan apabila masyarakat melakukan transaksi kripto di luar platform yang terdaftar di Bappebti, sebab perlindungan tersebut tidak didapatkan,” ungkap Tirta.
Baca Juga: Terus Ukir Rekor Tertinggi Baru, Robert Kiyosaki Proyeksi Harga Bitcoin US$ 300.000
Dengan berinvestasi di platform yang terdaftar di Bappebti, kata Tirta, diharapkan momentum bullish ini juga dapat meningkatkan jumlah investor dan transaksi kripto di Indonesia. “Pasar kripto telah melewati masa bearish dan optimisme masyarakat menjelang Bitcoin halving juga meningkat," imbuh dia.
Jumlah investor kripto di Indonesia telah mencapai 18,83 juta orang per Januari lalu. Bappebti optimistis angka ini bisa meningkat seiring dengan perkembangan positif di pasar kripto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News