HOME, Keluarga

Ketahui Kondisi Kehilangan Protein Usus (PLE) pada Kucing

Ketahui Kondisi Kehilangan Protein Usus (PLE) pada Kucing

MOMSMONEY.ID - Ketika tubuh kucing mencerna makanan dan memproses nutrisi adalah hal yang normal bila sejumlah kecil protein bocor ke usus.

Dalam tubuh yang berfungsi dengan baik, usus akan mencerna protein yang bocor dan akan diserap lagi oleh tubuh.

Namun, dalam beberapa kasus, kerusakan usus menyebabkan ketidakmampuan tubuh untuk memproses protein yang bocor secara memadai. Akibatnya, kucing akan kehilangan protein usus atau Protein Losing Enteropathy (PLE).

Gejala Kehilangan Protein Usus (PLE) pada Kucing

Dilansir dari Wag! Walking, Pada awal kondisi, gejala biasanya tidak kentara. Sementara hewan peliharaan yang menunjukkan gejala potensial harus diperiksa oleh dokter hewan dan rekomendasi pengobatan harus diikuti dengan cermat.

Sebab, jika tidak diobati, keparahan gejala dapat berkembang dan dapat dapat mengancam jiwanya. Maka, deteksi dan pengobatan dini sangat penting untuk peluang kucing bertahan hidup. Gejala umumnya meliputi:

Baca Juga: Hati-Hati! 6 Tanaman Hias Ini Sangat Beracun untuk Kucing Peliharaan

  • Diare (sesekali atau kronis).
  • Anoreksia.
  • Penurunan berat badan.
  • Kelesuan.
  • Sulit bernapas.
  • Pembengkakan perut.
  • Penumpukan cairan di perut dan/atau rongga dada.
  • Gangguan pernapasan (sekunder akubat penumpukan cairan di rongga dada).
  • Kaki bengkak.

Penyebab Kehilangan Protein Usus (PLE) pada Kucing

Kehilangan protein usus dapat terjadi pada kucing dari segala usia dan tidak ada dominasi jenis kelamin. Kondisi ini biasanya dikaitkan dengan beberapa penyakit yang menyebabkan PLE.

Salah satunya adalah gangguan sistem limfatik, yakni suatu kondisi di mana terdapat sumbatan atau hambatan pada sistem limfatik tubuh. Dilansir VCA Hospitals, penyakit limfatik yang dapat menyebabkan PLE, meliputi:

  • GI ymphoma/lyphosarcoma: kanker jaringan limfoid di sekitar tubuh, termasuk di saluran GI.
  • Infiltrasi saluran GI oleh jaringan granulomatosa yang mengganggu aliran limfatik.
  • Gagal jantung kongestif menyebabkan peningkatan tekanan dalam sistem limfatik.
  • Lymphangiectasia: pelebaran pembuluh limfatik di saluran GI.

Sementara penyakit yang secara langsung memengaruhi saluran pencernaan dan dapat menyebabkan PLE, meliputi:

Baca Juga: Cara Mendiagnosis dan Mengatasi Infeksi Jamur pada Hewan Kucing

  • Gastroenteritis virus—mis. panleukopenia.
  • Gastroenteritis bakterial—mis. salmonella.
  • Gastroenteritis jamur—mis. histoplasmosis.
  • Enteritis parasit—mis. cacing cambuk.
  • Penyakit radang usus (IBD).
  • Reaksi makanan yang merugikan—mis. intoleransi makanan.
  • Penyakit GI mekanis—mis. iritasi benda asing kronis (tanpa membuat penyumbatan).
  • Kanker usus—mis. karsinoma.
  • Bisul di perut atau usus.

Perawatan untuk Kehilangan Protein Usus (PLE) pada Kucing

Jika Anda menyadari ada yang tidak beres dengan kucing Anda, segera bawa ke dokter hewan. Dokter akan meninjau riwayat kesehatannya secara menyeluruh dan melakukan beberapa serangkaian tes untuk mendiagnosis penyakit. Sebab, tidak ada obat untuk khasus kehilangan protein usus ini, sehingga pengobatan utama difokuskan pada kondisi yang mendasari dan menghilangkan gejalanya.

Perawatan yang direkomendasikan pun akan bergantung pada penyebab gangguan dan seberapa jauh perkembangannya. Dalam beberapa kasus yang berat, kucing mungkin memerlukan rawat inap untuk tranfusi plasma atau penggunaan cairan intravena untuk menjaga cairan di dalam pembuluh darah.

Jika kucing mengalami kesulitan bernapas, dokter hewan mungkin akan mengeluarkan cairan dari dada atau perutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News