MOMSMONEY.ID - Yuk ketahui lebih dalam tentang apa itu trigger finger melalui artikel berikut ini.
Trigger finger atau stenosing tenosynovitis adalah kondisi umum yang ditandai dengan jari terkunci atau terjepit saat menekuk atau meluruskannya.
Penyakit ini biasanya menyerang tendon di jari dan lebih sering terjadi pada wanita, terutama pada usia 50-an dan 60-an.
Kondisi trigger finger juga mempengaruhi tendon di jari yang menyebabkan sensasi terkunci atau terjepit menyakitkan saat menekuk atau meluruskan jari yang terkena.
Kondisi ini dapat berdampak signifikan terhadap aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup.
Baca Juga: 4 Tips agar Terhindar dari Kram Menstruasi yang Menyakitkan, Mulai Gaya Hidup Sehat
Penyebab dan Faktor Risiko
Melansir dari laman Cleveland Clinic, ada beberapa penyebab dan faktor risiko yang menyebabkan munculnya trigger finger. Ini adalah beberapa faktornya:
- Sistem Tendon dan Katrol: Kondisi ini muncul ketika tendon fleksor teriritasi dan meradang sehingga menyebabkannya menebal. Katrol A1, yang terletak di pangkal jari, juga dapat menyempit sehingga menyebabkan karakteristik patah atau terkunci.
- Gerakan Berulang: Aktivitas yang melibatkan genggaman atau pelenturan jari secara berulang dapat meningkatkan risiko terjadinya trigger finger. Hal ini sering terlihat pada pekerjaan yang sering menggunakan tangan, seperti musisi, pekerja pabrik, dan buruh kasar.
- Kondisi Medis: Masalah kesehatan tertentu, termasuk diabetes, rheumatoid arthritis, dan hipotiroidisme, telah dikaitkan dengan tingginya insiden trigger finger.
- Usia dan Jenis Kelamin: Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita, terutama pada usia 50 hingga 60 tahun, meski bisa terjadi pada siapa saja.
Gejala
- Kaku: Gejala yang paling menonjol adalah jari terkunci atau kaku dalam posisi menekuk, yang mungkin tiba-tiba terlepas dengan sekejap.
- Nyeri dan Ketidaknyamanan: Pengalaman munculnya rasa nyeri di pangkal jari, terutama saat mencoba meluruskannya.
- Pembengkakan: Area yang terkena mungkin tampak bengkak dan nyeri saat disentuh.
Baca Juga: Cek Apa Saja Kebiasaan dan Sifat Genetik yang Diwariskan Ibu & Ayah ke Anaknya
Pencegahan
- Penyesuaian Ergonomis: Membuat perubahan ergonomis di tempat kerja atau selama beraktivitas dapat membantu mengurangi risiko terjadinya trigger finger.
- Peregangan dan Penguatan: Latihan tangan secara teratur untuk meregangkan dan memperkuat jari juga mungkin bermanfaat.
Selain itu, laman Mayo Clinic juga menjelaskan bahwa kesadaran adalah kunci utama pencegahan. Jika Anda melihat benjolan kecil dan lunak di pangkal ibu jari atau jari Anda atau terasa terjepit, Anda mungkin ingin berkonsultasi dengan ahli kesehatan ortopedi.
Perawatan
- Penanganan Awal: Perawatan awal sering kali mencakup istirahat dan pemberian obat antiinflamasi untuk mengurangi nyeri dan bengkak.
- Suntikan Kortikosteroid: Jika gejalanya menetap, suntikan kortikosteroid dapat diberikan untuk mengurangi peradangan di sekitar tendon.
- Operasi: Dalam kasus trigger finger parah di mana pengobatan awal gagal, tindakan bedah mungkin diperlukan untuk melepaskan tendon yang menyempit dari katrol A1.
Demikianlah penjelasan tentang apa itu trigger finger, penyebab dan risiko, gejala, penanganan, hingga pencegahannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News