MOMSMONEY.ID - Berikut ini cara mengelola dan memanfaatkan sampah elektronik yang jumlahnya terus meningkat.
Penggunaan perangkat elektronik semakin masif seiring dengan kemajuan teklnologi. Meski beragam kemudahan ditawarkan oleh perangkat elektronik, tetapi persoalan lain yang muncul adalah meningkatnya jumlah limbah elektronik (e-waste).
Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional, Laporan tahunan Global E-Waste Monitor 2020 yang diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat, jumlah sampah elektronik pada tahun 2019 mencapai 53 juta ton.
Namun, hanya 17,4% limbah elektronik dunia yang berhasil dikumpulkan, diproses, dan didaur ulang secara tepat. Sementara di Indonesia, 2 juta ton sampah elektronik dihasilkan pada tahun 2021.
E-waste pun memberikan dampak yang buruk baik bagi tubuh manusia maupun lingkungan sekitar.
Warit Jintanawan, Country Director SCG Indonesia, mengatakan, limbah elektronik merupakan tantangan lingkungan yang terus berkembang, yang bila tak ditangani dengan bijak dapat membahayakan kehidupan.
"Sebagai bagian dari ekosistem yang peduli terhadap keberlanjutan, kami mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan mengambil peran aktif dalam pengelolaan limbah elektronik yang bertanggung jawab," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (24/9).
"Melalui langkah sederhana, seperti memilah dan menyerahkan e-waste kepada pihak yang memiliki sistem pengelolaan yang tepat, kita turut menjaga bumi tetap lestari demi masa depan," ujar dia.
Baca Juga: Jangjo Berinovasi Jadikan Sampah Menjadi Bernilai Ekonomi
SCG Indonesia membagikan cara mengelola dan memanfaatkan barang bekas. Hal-hal ini bisa diterapkan dalam hidup sehari-hari. Berikut tipsnya:
1. Rethink sebelum membeli
Saat membeli perangkat elektronik, pilihlah alat elektronik yang tahan lama, mudah diperbaiki, dan bergaransi. Dengan begitu, perangkat tersebut tidak perlu sering diganti ataupun dibuang.
2. Reuse untuk fungsi lain
Elektronik lama masih bisa dipakai untuk hal berbeda, misalnya HP jadi remote untuk smart home, atau laptop lama yang bisa digunakan kembali untuk mengetik dan browsing ringan.
3. Refurbish agar bermanfaat kembali
Servis atau ganti komponen (seperti baterai atau RAM) supaya perangkat bisa dipakai lebih lama.
4. Cek kembali sebelum disimpan
Daripada elektronik lama di rumah dibiarkan menumpuk, pastikan perangkat tersebut masih bisa digunakan, dijual kembali, atau lebih baik dikelola melalui jalur yang tepat.
Baca Juga: Ini Kontribusi Duitin Mengelola Sampah Indonesia yang Menggunung
5. Setor & kelola bersama institusi pengelolah sampah
Bila Anda memiliki barang elektronik bekas yang sudah rusak dan tidak digunakan, bisa langsung disetor kepada berbagai badan yang mampu mengelolanya. Alhasil, bahan berbahaya tidak mencemari lingkungan dan material yang masih bisa bermanfaat akan diproses kembali.
6. Mengikuti program tukar tambah (trade-in)
Menukar tambah atau menjual perangkat elektronik yang sudah tidak digunakan. Banyak toko besar kini menyediakan program tukar tambah yang menawarkan potongan harga atau voucher toko untuk pembelian produk baru.
Contohnya, Program Trade-In dari Mitra10, yang telah bekerjasama dengan Rekosistem sebagai Recycling Partner resmi.
Bagi Anda yang berpartisipasi dalam program Trade-In Mitra10. Anda bisa mendapatkan voucher belanja hingga Rp 500.000.
Caranya, Anda tinggal mengantar langsung barang elektronik yang ingin ditukarkan ke toko Mitra10 terdekat, dan tukarkan dengan voucher porongan harga. Voucher ini disesuaikan dengan jenis produk elektronik yang dibawa.
Anda juga bisa membuat janji temu dengan tim Mitra10 untuk menjemput barang elektronik dari rumah. Atau mengajukan penjemputan barang elektronik melalui formulir daring di tautan http://bit.ly/RekoHouseholdPickup.
"Melalui program trade-in, kami ingin mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan dengan langkah yang sederhana, tapi bermakna," sebut Indra Gunawan, Direktur Mitra10.
"Sebagai bagian dari jaringan distribusi dan ritel yang terus berkembang di Indonesia, inisiatif ini menjadi wujud nyata komitmen kami dalam menghadirkan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat," imbuhnya.
Selanjutnya: Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Fokus Kelola Produk Midstream
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News