MOMSMONEY.ID - Setelah lunglai dua hari berturut-turut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup menguat 50,26 poin atau 0,74% ke level 6.864.44 pada perdagangan hari Rabu (9/3). Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di zona hijau.
Kenaikan IHSG ditopang kenaikan delapan sektor dari total 11 sektor di BEI. Sektor yang menguat paling tinggi adalah sektor properti dan real estate 3,89%, sektor transportasi 3,13%, sektor perindustrian 1,52%, sektor infrastruktur 1,30% dan sektor keuangan 0,99%.
Kemudian sektor barang konsumer primer naik 0,85%, sektor barang konsumer non primer 0,82% dan sektor energi 0,03%. Hanya tiga sektor yang memerah yakni sektor barang baku turun 1,04%, sektor kesehatan 0,56% dan sektor teknologi 0,05%.
Baca Juga: Ketahui 4 Faktor Penyebab Rambut Bercabang
Total volume perdagangan saham di BEI mencapai 23,87 miliar dengan nilai transaksi Rp 31,24 triliun. Ada 320 saham yang menguat, 203 saham yang memerah dan 156 saham yang stagnan.
Asing mencatat net sell sebesar Rp 11,31 triliun di seluruh pasar. Kendati demikian, sejumlah saham ini juga banyak dikoleksi asing.
Analis Panin Sekuritas, William Hartanto menilai penguatan IHSG didorong optimism pertumbuhan ekonomi. Seiring rilisnya data domestik yang mengindikasikan kuatnya ketahanan makro ekonomi tanah air. Dia mencermati rilis data peningkatan cadangan devisa dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) untuk Februari yang tetap berada di zona optimis, yaitu 113,1.
Sebagaimana diketahui, Indonesia mengalami puncak Covid-19 di Januari & Februari, disertai dengan pembatasan aktifitas, namun IKK ini tetap berhasil bertahan di zona optimis. berpotensi tertekan.
Baca Juga: Ini Area Terbaik untuk Meletakkan Tanaman Hias di Rumah Menurut Feng Shui
Disamping itu, sejumlah harga komoditas kompak tampak menguat, sejalan dengan berlajutnya konflik Rusia dan Ukraina. “Sehingga potensi gangguan supply, tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi meningkat, ditengah inflasi global yang berpotensi meningkat,” kata William dalam risetnya, Rabu (9/3).
Adapun harga komoditas yang menguat yakni harga batubara, harga minyak brent dan harga emas.
Dengan berbagai katalis tersebut, William melihat IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dalam rentang 6.754 sampai dengan 6.900.
Baca Juga: Ingat! 7 Bahan Makanan Ini Tak Perlu Disimpan di Kulkas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News