InvesYuk

Jenius Buka Akses Obligasi Mulai Rp 1 Juta, Sasar Investor Digital Savvy

Jenius Buka Akses Obligasi Mulai Rp 1 Juta, Sasar Investor Digital Savvy

MOMSMONEY.ID - Jenius, layanan perbankan digital SMBC Indonesia (dulu BTPN), kini membuka akses pasar obligasi sekunder bagi investor ritel mulai dari Rp 1 juta untuk seri Fixed Rate (FR) sejak 10 April 2025 lalu.

Baca Juga: Tanpa Modal Jumbo, Bisa Beli Obligasi di Pasar Sekunder

Jenius Business Stream Head SMBC Indonesia, Anita Ekasari menyebut, saat ini pihaknya berfokus mengedukasi agar makin banyak masyarakat digital savvy yang memahami diversifikasi investasi. Salah satunya, melalui investasi obligasi.

“Penawaran obligasi FR Jenius bertujuan menjangkau investor lebih luas dengan menargetkan seluruh pengguna Jenis berinvestasi di obligasi pasar sekunder dengan minimum pembelian terjangkau,” tuturnya kepada Kontan, Rabu (28/5).

Saat ini, lanjut Anita, tersedia 30 obligasi seri FR yang diperjualbelikan melalui Jenius. Namun, Jenius belum menawarkan obligasi koperasi.

Adapun transaksi beli/jual obligasi di Jenius tidak dikenakan fee (gratis) dan dapat dilakukan selama jam perdagangan. Yakni, Senin—Jumat pukul 10.00—14.00 WIB, kecuali hari libur.

Baca Juga: Penyaluran Kredit Jenius Naik 19% YoY Sebesar Rp 3,3 Triliun pada Kuartal l-2025

Ketika ingin membeli obligasi di Jenius, investor tak perlu khawatir. Sebab, Anita menyebut, pihaknya menyediakan fitur monitoring kupon obligasi. Dengan begitu, nasabah dapat mudah memantau nilai kupon, estimasi kupon terdekat yang akan dibagikan, dan estimasi total keseluruhan kupon yang akan diterima hingga jatuh tempo.

“Selain itu, seluruh transaksi lansung dilakukan dari aplikasi Jenius dengan memotong dari Saldo Aktif, sehingga nasabah tidak perlu berpindah aplikasi. Mulai dari pembelian, penjualan, hingga pemantauan bisa dilakukan langsung dari aplikasi,” lanjut Anita.

Melalui obligasi yang ditawarkan Jenius, investor berpeluang meraih dua jenis keuntungan, antara lain kupon tetap dan capital gain. Kupon atau yield dibayarkan secara berkala sesuai jadwal, memberikan pendapatan pasif yang stabil.

Sementara itu, capital gain bisa didapat apabila investor menjual obligasi ketika harga pasar sedang naik.

Bagi investor dengan profil risiko lebih tinggi dan strategi jangka pendek, capital gain bisa menjadi peluang tambahan.

Namun, Anita menyarankan untuk mengedepankan kupon dan hold to maturity untuk menghindari fluktuasi pasar. “Jika tujuan investasi penghasilan rutin dan stabil, maka kupon adalah fokus utama,” imbuhnya.

Baca Juga: Astra Sedaya Finance (ASDF) Terbitkan Obligasi Senilai Rp 2,50 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News