MOMSMONEY.ID - Yuk, simak cara desainer Kim Lewis memadukan warna dan pola ala runway ke dalam ruang tamu dan ruang makan rumah modern!
Pernah membayangkan rumah yang terasa seperti “peragaan busana” kecil setiap harinya? Itulah ide yang diusung desainer interior Kim Lewis dalam proyek ruang tamu dan ruang makan bergaya vintage-modern miliknya.
Melansir dari House Beautiful, Lewis mendesain ruangan ini layaknya merancang lemari pakaian yang sempurna dan penuh lapisan, tekstur, dan karakter.
Lewis terinspirasi oleh gaya perempuan di sekitarnya seperti kuat, lembut, dan berani bereksperimen. Ia memadukan motif kotak-kotak, warna permata, serta bahan beludru yang lembut, lalu menambahkan sentuhan barang-barang vintage yang punya cerita.
Hasilnya? Sebuah ruangan yang bukan hanya indah dipandang, tapi juga terasa hidup dan nyaman.
“Setiap elemen di ruangan ini harus punya kepribadian, tapi tetap bisa berbaur,” ujar Lewis.
Baca Juga: 7 Kesalahan Mengecat Rumah yang Menurunkan Nilai Ruangan, Kata Desainer Interior
Warna dan bahan jadi bintang utama
Masuk ke ruang tamu, mata langsung tertuju pada sofa beludru warna chartreuse dari Lee Industries. Warnanya cerah dan sedikit bergaya 70-an, namun tetap terlihat modern dan futuristik.
Di bawahnya, karpet merah anggur bermotif pita dari Nordic Knots memberikan kedalaman visual dan mengundang siapa pun untuk duduk santai.
Untuk menyeimbangkan warna yang kuat, Lewis memilih sofa kulit Italia bergaya pahatan khas modernisme 1970-an. Sementara di meja, ia memadukan onyx dan marmer dari Four Hands, menambah kesan berat yang elegan tanpa terasa berlebihan.
Kursi malas krom vintage yang dibalut kain S. Harris Rainbow Check tampil menonjol dengan warna oranye, fuchsia, mustard, dan biru tua. “Pola ini seperti jas bisnis yang dibuat lebih ceria,” kata Lewis sambil tertawa.
Pencahayaan seperti aksesori di atas runway
Tak hanya furnitur, pencahayaan juga jadi “perhiasan” utama ruangan ini. Dudukan kuningan dengan pinggiran yang berkilau menambahkan kesan glamor saat terkena pantulan cahaya.
Lampu meja dari Visual Comfort & Co. dengan kap warna mustard menambahkan nuansa retro yang hangat.
“Saya suka pencahayaan yang terasa seperti perhiasan. Ia bukan hanya menerangi, tapi juga memperindah suasana,” ujar Lewis.
Dinding dan dekorasi yang bercerita
Alih-alih memisahkan ruang tamu dan ruang makan dengan sekat biasa, Kim Lewis menciptakan layar lipat bercermin vintage yang dilapisi kain toile dari Sanderson. Solusi ini bukan hanya praktis, tapi juga jadi titik fokus ruangan.
Uniknya, ia menolak kehadiran layar digital besar di ruangan ini. “Saya sudah bosan dengan layar digital, dan kita sudah terlalu sering melihatnya dari ponsel,” kata Lewis.
Sebagai gantinya, ia menaruh radio konsol Philco vintage dan beberapa majalah House Beautiful klasik untuk menambah nuansa nostalgia.
Beberapa dekorasi playful seperti meja kucing rotan karya Mario Lopez Torres juga membuat ruang terasa personal dan berlapis, bukan sekadar ruang pamer.
Baca Juga: 7 Fitur Trendi yang Wajib Anda Hindari Agar Hunian Tetap Nyaman dan Fungsional
Ruang makan yang monokrom tapi tetap memikat
Bergeser ke ruang makan, suasana berubah lebih tenang tapi tetap stylish. Meja makan beton putih sepanjang 2,5 meter dipadukan dengan karpet pucat dari Fibreworks, menghadirkan keseimbangan visual yang lembut.
Di sisi jendela, tirai tipis otomatis dari Hunter Douglas menjaga pencahayaan tetap alami, sementara panel beludru dari Fabricut menambah kesan hangat dan elegan.
“Rasanya seperti duduk di lobi hotel butik yang nyaman, dan itu kesan yang ingin saya bangun,” ujar Lewis.
Sementara itu, lampu gantung hitam geometris di atas meja menjadi penanda karakter ruangan.
Delapan kursi makan vintage yang dibeli dari Facebook Marketplace dan dilapisi ulang dengan kain S. Harris Olivetti menghadirkan detail ukiran artistik yang membuat ruang makan terasa seperti koleksi pribadi, bukan sekadar ruang makan biasa.
Keseimbangan antara gaya dan kenyamanan
Meski tampil stylish, Lewis tetap menekankan bahwa rumah ini harus terasa seperti rumah tapi bukan galeri.
“Pada akhirnya, sebuah ruang harus terasa nyaman. Anda harus bisa duduk sambil menikmati koktail, melepas sepatu, dan merasa seperti di rumah sendiri,” ujarnya.
Itulah filosofi yang membuat desain Kim Lewis selalu punya daya tarik emosional: elegan tapi tidak kaku, trendi tapi tetap hangat.
Dari warna-warna berani hingga pencahayaan yang menawan, Kim Lewis membuktikan bahwa rumah bisa jadi tempat ekspresi diri yang paling jujur.
Kombinasi vintage dan modern, tekstur mewah dan bahan alami, membuat ruangan ini bukan hanya indah dipandang, tapi juga menenangkan untuk ditinggali.
Bagi kamu yang ingin memperbarui tampilan rumah tanpa kehilangan kehangatan, inspirasi dari Kim Lewis ini bisa jadi contoh: moda boleh berganti, tapi kenyamanan selalu abadi.
Selanjutnya: Tren Belanja Akhir Tahun Buka Peluang Cuan untuk Saham ERAA dan ERAL
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News