MOMSMONEY.ID - JAKARTA. Apa itu KBBI? simak pengertian hingga sejarah Kamus berikut. Penutur Bahasa Indonesia perlu mengetahui tata bahasa untuk penggunaan formal.
KBBI adalah singkatan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI adalah kamus resmi dan otoritatif yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan arti kata-kata dalam bahasa Indonesia.
Kamus ini diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, yang merupakan lembaga di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
KBBI memiliki peran yang sangat penting dalam memperkaya dan memperluas pemahaman kita tentang bahasa Indonesia.
Baca Juga: Cara Mengetahui Akun Twitter yang Tidak Aktif untuk Dihapus dari Daftar Followers
Dalam kamus ini tidak hanya memberikan definisi kata-kata, tetapi juga memberikan informasi lengkap tentang asal-usul kata, penggunaan kata dalam kalimat, sinonim, antonim, dan contoh-contoh penggunaan yang tepat.
KBBI secara teratur diperbarui dan direvisi agar tetap relevan dengan perkembangan bahasa Indonesia.
Revisi KBBI biasanya mencakup penambahan kata-kata baru, penghilangan kata-kata yang sudah tidak relevan, serta perbaikan dan penyesuaian arti kata yang sudah ada.
Bahkan, kemunculan pertama KBBI turut bersejarah pada saat itu sebagai rujukan resmi.
Baca Juga: Begini Cara Mengaktifkan Mode Mobil Spotify, Berkendara Aman Sambil Dengarkan Musik
Sejarah KBBI secara singkat
Merangkum dari laman Badan Bahasa Kemendikbud, sejarah KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dimulai sejak lama mulai dari tahun 1942.
Beberapa kamus diterbitkan secara pribadi untuk mengembangkan bahasa Indonesia, seperti Kamus Indonesia yang disusun oleh E. St. Harahap pada tahun 1942 dan Kamus Moderen Bahasa Indonesia yang disusun oleh Sutan Mohammad Zain pada tahun 1954.
Perkembangan perkamusan juga didukung oleh Lembaga Penyelidikan Bahasa dan Kebudayaan Universitas Indonesia, yang kemudian menjadi Pusat Bahasa.
Pada tahun 1952, lembaga tersebut menerbitkan Kamus Umum Bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta.
Baca Juga: Cara Mengembalikan Pesan Facebook yang Terhapus Permanen Tanpa Aplikasi Tambahan
Sementara, di tahun 1976, kamus ini diperbarui dengan penambahan entri baru dan penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Selanjutnya, Pusat Bahasa menyusun Kamus Bahasa Indonesia yang diterbitkan pada tahun 1983, dan kemudian membentuk tim baru untuk menyusun kamus besar yang diharapkan menjadi kamus baku.
Pengajaran tersebut dilatarbelakangi oleh perlunya konsistensi dan keseragaman penggunaan bahasa Indonesia yang tersebar luas di seluruh Indonesia.
Proses penyusunan KBBI dilakukan oleh tim yang terdiri dari ahli bahasa dan ahli bahasa. Para ahli bekerja keras untuk mengumpulkan dan menganalisis data bahasa Indonesia yang meliputi kata, frasa, serta aturan tata bahasa dan sintaksis yang berlaku.
Baca Juga: Ini 3 Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Windows 10
Tim juga melibatkan berbagai pihak, seperti sastrawan, akademisi, dan tokoh masyarakat, dalam diskusi dan konsultasi untuk memastikan akurasi dan kesesuaian definisi yang dihasilkan.
Saat itu, KBBI terbit pertama kali pada tahun 1988, KBBI edisi pertama terdiri dari tiga jilid yang mencakup ribuan kata dalam bahasa Indonesia.
Edisi pertama ini dirancang sebagai kamus cetak dengan tampilan tradisional yang memuat definisi, sinonim, antonim, dan contoh penggunaan kata. Seiring berjalannya waktu, KBBI terus mengalami revisi dan penyempurnaan dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.
Edisi selanjutnya diterbitkan dengan menambahkan kata-kata baru, menghilangkan kata-kata yang tidak relevan, dan mengoreksi serta menyesuaikan definisi kata yang ada.
Revisi ini juga mencakup perubahan ejaan sesuai dengan perkembangan bahasa Indonesia, seperti perubahan ejaan yang diatur oleh Pusat Pembinaan dan Pembinaan Bahasa (Pusat Bahasa).
Baca Juga: 2 Cara Menggunakan Google Translate, Bisa Pakai Aplikasi atau Via Website
KBBI Hari Ini
Hingga kini terdapat KBBI Edisi Kelima BBI yang memuat penambahan etimologi atau sejarah kata. Pada pembaruan Oktober 2019 etimologi kata yang berasal dari bahasa Arab sudah dimasukkan ke dalam KBBI Edisi Kelima.
Selain itu, pada bulan Oktober 2020 telah ditambahkan pula informasi etimologi dari bahasa Sanskerta pada KBBI. Edisi Kelima memiliki penautan ke Tesaurus Tematis versi daring yang juga merupakan terbitan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Bahkan versi digital juga ditambahkan Tesaurus Tematis (tesaurus.kemdikbud.go.id). Informasi ini ditautkan pada pemutakhiran April 2019.
KBBI Edisi Kelima juga memiliki terbitan dalam tiga bentuk, cetak, luring, dan daring sehingga bisa diakses secara online.
Perbedaan terakhir, KBBI Edisi Kelima menyediakan KBBI versi disabilitas. KBBI Braille dan KBBI Disnetra adalah dua bentuk kamus difabel yang menjangkau tidak saja masyarakat umum tetapi juga masyarakat khusus.
Contoh Penggunaan KBBI
Pencarian kata baku dan tidak baku bisa menjadi petunjuk saat masyarakat ingin menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Istilah beserta penulisan kata Terimakasih dan Terima kasih bisa menjadi salah satu contoh.
Melansir dari KBBI Online, kata yang benar adalah Terima Kasih dengan tanda spasi di tengah, sementara kata Terimakasih adalah bentuk tidak baku. Selain itu, KBBI juga menjabarkan arti atau makna dari setiap kata pencarian.
Masyarakat bisa akses KBBI Online melalui Android dan iOS hingga laman resmi Kemendikbud.
Melalui informasi terkait pengertian KBBI beserta sejarah dan pembaruannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News