InvesYuk

Ini Peluang Pasar Obligasi di Tengah Dinamika Ekonomi 2025

Ini Peluang Pasar Obligasi di Tengah Dinamika Ekonomi 2025
Reporter: Danielisa Putriadita  |  Editor: Danielisa Putriadita


MOMSMONEY.ID - Pasar obligasi masih memiliki potensi untuk mengat meski sudah mengalami penurunan signifikan sepanjang tahun ini. 

Imbal hasil surat berharga negara (SBN) tenor 10 tahun yang berada di bawah 6% menjadi level terendah dalam 4 tahun terakhir. 

Ezra Nazula, Director & Chief Investment Officer Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, mengatakan, sentimen positif yang mendukung pasar obligasi adalah Bank Indonesia (BI) yang diharapkan masih akan melakukan pemotongan suku bunga di kuartal keempat.

Langkah BI ini sejalan dengan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed. 

Selain itu, likuiditas perbankan yang masih tinggi, dikombinasikan dengan penyerapan likuiditas BI yang rendah (imbal hasil dan jumlah penerbitan SRBI yang semakin turun, fasilitas deposito di BI yang rendah), sehingga pasokan obligasi di pasar terjaga.

Baca Juga: Begini Prospek Obligasi Korporasi di Tengah Tren Penurunan Suku Bunga BI

“Inflasi yang terjaga juga membuat imbal hasil riil SBN10 tahun secara relatif tetap menarik,” kata Ezra dalam keterangan tertulis Rabu (20/10).

Saat ini, Ezra juga menilai, spread antara imbal hasil tenor pendek 5 tahun dengan tenor menengah 10 tahun juga masih cukup melebar dibandingkan dengan rata-rata spread 1 tahun terakhir.

Sehingga, ia melihat, masih ada potensi spread akan menyempit dengan kurva bullish flatten.

Melihat dinamika ekonomi di 2025, Ezra bilang, pasar masih bisa berharap kondisi ekoomi 2026 akan lebih baik dibandingkan tahun ini.

Melihat kondisi sekarang mirip dengan 2015 di mana pemerintah meluncurkan serangkaian kebijakan penopang, stimulus, dan pemangkasan suku bunga BI. 

Selanjutnya: 7 Barang Sehari-hari yang Bikin Jerawat, Termasuk Sarung Bantal dan Ponsel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News