AturUang

Ini Manfaat Merencanakan Keuangan Sejak Usia Dini

Ini Manfaat Merencanakan Keuangan Sejak Usia Dini

MOMSMONEY.ID – Sejak dini, Anda sudah perlu membentuk perencana keuangan untuk masa mendatang. Pasalnya, dalam manusia memiliki lima fase kehidupan yang memiliki ketidakpastian, mulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, pra pensiun dan pensiun. Nah, setiap fase ini pasti ada ketidakpastian seperti memenuhi biaya Pendidikan atau mendadak sakit.

Tentu saja, kondisi itu membutuhkan biata. Untuk itu, diperlukan persiapan sejak dini yang salah satunya melalui perencanaan keuangan pribadi yang matang. Bentuk perencanaan ini bisa berupa dana darurat, dana pendidikan, dana haji, dana memiliki hunian idaman, hingga dana pensiun. Selain sebagai mitigasi risiko, perencanaan keuangan juga membantu mengantisipasi kenaikan biaya hidup, salah satunya akibat inflasi.

Sebagai contoh, inflasi pendidikan di Indonesia tercatat cukup tinggi. Berdasarkan data sejak kuliah pada tahun 1996 hingga 2024, inflasi pendidikan di universitas dan jurusan yang sama mencapai 8,13% hingga 14,42% per tahun. Di sisi lain, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa kenaikan rata-rata penghasilan selama periode Agustus 2015 hingga Agustus 2023 hanya sekitar 5,51% per tahun.

Untuk pendidikan dasar, berdasarkan data BPS, biaya sekolah di jenjang SD naik dari Rp 2,4 juta (tahun ajaran 2017/2018) menjadi Rp 3,24 juta (2020/2021), atau meningkat sekitar 35%. Di jenjang SMP, biaya naik sebesar 32%, dari Rp 4,23 juta menjadi Rp 5,59 juta. Sementara di SMA, kenaikan tercatat sebesar 19%, dari Rp 6,53 juta menjadi Rp 7,8 juta. Angka-angka ini menunjukkan adanya potensi kesenjangan antara kenaikan biaya pendidikan dan pertumbuhan penghasilan.

Contoh lain adalah kebutuhan dana pensiun. Berdasarkan laporan Manulife Investment Management tahun 2022, pendapatan reguler dari pensiun di Indonesia diproyeksikan hanya sekitar 20% dari penghasilan aktif sebelumnya atau bahkan lebih rendah. Artinya, standar hidup para pensiunan diprediksi akan menurun secara signifikan jika tidak ada persiapan finansial sejak dini.

Melihat berbagai fakta tersebut, Direktur BNI Asset management, Ade Yusriansyah menyampaikan, bahwa perencanaan keuangan sangat penting dilakukan di setiap fase kehidupan. Namun, menjalankan perencanaan keuangan bukanlah hal yang mudah, terutama ketika masih banyak orang yang menganggapnya sebagai beban alih-alih sebagai bentuk investasi jangka panjang. Salah satu contoh nyata adalah pandangan bahwa biaya pendidikan merupakan pengeluaran semata, bukan sebagai bentuk investasi masa depan.

Nah, Ade memberikan tips untuk mengubah pola pikir ini, apa saja itu?

  1. Pertama yang perlu ditanamkan adalah visi akhir dari perencanaan keuangan, yaitu mencapai kemerdekaan finansial. Dengan visi ini, kita bisa lebih memahami hasil yang akan dipetik dari proses yang sedang atau akan dijalani.
  2. Kita juga perlu membangun empat hal penting dalam menjalankan perencanaan keuangan, diantaranya ketertarikan (interest), kemauan (willingness), komitmen (commitment), dan konsistensi (consistency). Keempat hal ini berperan sebagai pengarah agar kita tetap berada di jalur yang benar.
  3. Yang tak kalah penting, tingkat literasi keuangan juga harus terus ditingkatkan. Dengan pemahaman yang baik, kita akan lebih bijak dalam memilih instrumen investasi yang sesuai profil risiko, dan mampu memperoleh hasil optimal tanpa mengabaikan potensi kerugiannya.

Membiasakan diri merencanakan keuangan sejak muda adalah langkah kecil yang membawa dampak besar.

Selanjutnya: Cara Memanfaatkan Bunga Tinggi Tabungan Dompet Digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News