Santai

Ini lo yang Menyebabkan Seseorang Alami Delayed Grief

Ini lo yang Menyebabkan Seseorang Alami Delayed Grief

MOMSMONEY.ID - Simak penyebab, gejala, dan cara mengatasi delayed grief rasa duka yang dirasakan setelah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun setelah kejadian.

Rasa duka biasanya disebabkan oleh kehilangan yang besar atau kematian. Namun, sebagian orang membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk bisa merasakannya.

Jika Anda pernah mengalami ditinggalkan seseorang untuk selamanya dan justru merasa kosong, mungkin Anda mengalami yang namanya delayed grief. Perasaan sedih belum muncul di hari meninggalnya orang yang Anda kasihi.

Biasanya, ketika seseorang kehilangan orang yang dikasihinya, kesedihan akan langsung muncul. Di kebanyakan film, karakter akan terlihat langsung terpukul bahkan mengelami prediksi. 

Namun, melansir Psych Central, ternyata kesedihan jarang bisa diprediksi. Kesedihan mungkin bisa langsung dirasakan. Tapi, mungkin juga bisa lebih lambat muncul alias delayed griefing. 

Baca Juga: Perhatikan 6 Langkah Mencukur Rambut di Tubuh Agar Aman dari Iritasi

Apa itu delayed grief?

Delayed grief adalah kondisi seseorang yang berduka mungkin tidak tampak sedang berduka sama sekali. Orang tersebut mungkin tidak dapat memproses reaksinya sepenuhnya karena merasa terkejut, mengalami pikiran yang sibuk dan menjadi kewalahan. 

Reaksi berduka ini baru akan dialami seseorang setelah berbulan-bilan bahkan bertahun-tahun kemudian setelah kejadian terjadi. 

Psikiater dan Direktur Medis di MidCity TMS New York dr Bryan Bruno menjelaskan, kesedihan memang tidak memiliki aturan yang baku dan biken merupakan proses linier. 

Delayed grief atau kesedihan yang tertunda dapat memengaruhi setiap orang termasuk mereka yang tampak tidak berduka tepat setelah persistiwa kehilangan, serta orang yang mulai berduka setelah kehilangan tetapi mengira mereka mulai pulih. 

Baca Juga: Begini Cara Cek Umur Kartu Telkomsel Terbaru

"Jadi, meski waktu telah berlalu sejak peristiwa kehilangan tersebut, kesedian masih dapat memengaruhi Anda seolah-olah baru terjadi kemarin,' ungkap Bruno.

Kesedihan tertunda ini bisa terjadi karena merasakan kesedihan yang tidak diungkapkan dan kesedihan traumatis yang muncul karena kekerasan. Nah, kesedihan yang tertunda dapat menjadi faktor risiko mengalami kesedihan berkepanjangan yang bisa sebabkan tindakan bunuh diri. 

Apa yang menyebabkan delayed grief?

Delayed grief biasanya disebabkan oleh ketidakmampuan  seseorang untuk memproses keterkejutan atas kehilangan pada saat itu terjadi. 

Kewajiban atau kesibukan setelah kehilangan

Penyebab pertama terjadinya delayed grief adalah adanya kewajiban sosial atau profesional pada saat kehilangan. Kondisi ini memaksa seseorang untuk menahan emosinya agar tetap berfungsi dan ‘melewatinya’.

Baca Juga: Begini Cara Mencegah Rumah dari Kebakaran

Misalnya, seseorang tidak mampu mengatasi kehilangan pasangan atau orang tua pada awalnya karena sibuk mengurus pemakaman atau merasa cemas atas tekanan keuangan yang tiba-tiba. 

Tidak memiliki waktu dan ruang

Delayed grief seringkali muncul setelah Anda memiliki waktu, ketenangan dan ruang untuk menghadapi kehilangan dan perasaan yang selama ini ditekan. 

Kesedihan yang tertunda adalah saat tubuh Anda akhirnya memproses emosi yang ingin Anda ekspresikan. Tubuh akhirnya merasa cukup aman untuk mengalami dan merasakan emosi tersebut sepenuhnya. 

Tiba-tiba teringat

Kesedihan yang tertunda juga bisa muncul setelah Anda tiba-tiba teringat mengenai kehilangan itu. Sehingga perasaan sedih kembali muncul.

Cara mengatasi delayed grief

Memberikan waktu untuk merasakan sedih

Memberi diri Anda waktu untuk merasakan apa yang Anda rasakan mungkin hal terbaik mengatasi delayed grief. Dalam hal ini tidak ada batas waktu untuk melupakannya. 

Baca Juga: Ini lo Ide Topik Pembicaraan Saat PDKT Supaya Gak Garing!

Berikan ruang dan waktu kepada diri untuk merasakan emosi yang muncul adalah cara terbaik memulai penyembuhan dari kehilangan. Anda mungkin akan mempertimbangkan menunda keputusan besar dalam hidup Anda. Ini adalah hal yang alami dari perasaan kesedihan. 

Cari dukungan dari orang lain

Ingatlah bahwa tidak apa-apa jika Anda membutuhkan orang lain untuk berpikir atau berbicara soal orang yang Anda kasihi. Anda bisa mulai berbicara dengan sahabat atau saudara dekat, membuat catatan pribadi atau bergabung dengan komunitas serupa. 

Terapi

Jika merasa kesulitan menghadapi delayed grief mungkin ada baiknya untuk meminta bantuan psikolog. Jika Anda merasa terganggu dengan perasaan ini selama 2 minggu lebih Anda mungkin mengalami depresi sehingga membutuhkan terapi dan pengobatan yang tepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News