MOMSMONEY.ID - Beberapa tokoh terkenal dunia pernah menderita asam urat lo. Asam urat mendapat julukan "penyakit para raja” sejak zaman dahulu.
Penyakit ini banyak diderita tokoh-tokoh kerajaan dan sering dikaitkan dengan jamuan mewah dan makanan lezat yang biasa dikonsumsi tokoh tersebut.
Penyakit asam urat ini sempat menyerang para ilmuwan dan pemimpin dunia. Dr. Diana Girnita, seorang dokter reumatologi menyebutkan bahwa mulai dari Christopher Columbus, Benjamin Franklin, Raja Henry VIII hingga Ludwig van Beethoven juga menderita penyakit asam urat ini.
Baca Juga: Salad Sayur & Buah Bisa Dikonsumsi Pasien Asam Urat Saat Jalani Diet Mediterania
Yuk, simak sampai akhir ulasan yang membahas tentang tokoh terkenal yang pernah menderita asam urat yang bersumber dari Rheumatologistoncall.com berikut:
1. Christopher Columbus
Pada tahun 1451 Christopher Columbus lahir di Genoa, Italia. Jauh sebelum berlayar melintasi Atlantik, Christopher Columbus terkenal karena rasa ingin tahunya yang tak kenal takut dan pandangannya yang visioner.
Namun, saat ia menjelajahi wilayah-wilayah baru, Columbus menghadapi tantangan karena penyakit asam urat yang menyerangnya. Columbus harus mengalami rasa tidak nyaman dengan sendi-sendi yang meradang selama berbulan-bulan di laut.
2. Benjamin Franklin
Benjamin Franklin lahir pada tahun 1706 di Boston. Franklin adalah seorang ilmuwan, penemu, penulis, dan salah satu Bapak pendiri Amerika.
Penemuannya meliputi penangkal petir dan kacamata bifokal mampu mengubah kehidupan banyak orang. Namun, di balik kejeniusannya Benjamin harus bergulat dengan penyakit asam urat.
Franklin sempat mengalami nyeri dan peradangan sendi yang parah. Hal ini membuatnya sering terbaring di tempat tidur dan mempengaruhi mobilitasnya di kehidupan sehari-hari.
Ada banyak surat dan tulisan di mana Franklin menyebutkan penderitaannya akibat asam urat ini. Franklin sempat mengirimkan surat kepada saudara perempuannya, Jane Mecom di bulan April 1767.
Ia meminta maaf atas keterlambatannya menulis surat karena asam uratnya yang sering kambuh. Franklin menulis, "Penyakit ini terus mengganggu kegiatan Saya karena sudah menyerang tangan, kaki dan disertai demam. Penyakit ini sudah berlangsung hampir tiga bulan."
Namun, meski asam urat ini menyakitkan Franklin justru mendapatkan perspektif yang unik. Ia pernah membuat tulisan berjudul "Dialog Antara Franklin dan Asam Urat" yang ditulis pada tahun 1780.
Franklin dengan jenaka menyalahkan gaya hidupnya yang kurang gerak dan kegemarannya makanan dan minuman yang menyebabkan asam urat. Karya ini menggarisbawahi selera humor Franklin dan kesadarannya akan pilihan gaya hidup yang bisa mempengaruhi kesehatan.
Asam urat terus menjadi teman dalam kehidupan Franklin. Seiring bertambahnya usia, episodenya menjadi lebih sering dan parah.
Meskipun demikian, Franklin tetap berdedikasi pada karyanya dengan memberikan kontribusi yang signifikan bagi sains, politik, dan masyarakat pada masanya. Kisah Franklin menunjukkan bahwa asam urat tidak pernah membatasi kreativitas seseorang.
3. Raja Henry VIII
Raja Henry VIII lahir pada tahun 1491, ia dilambangkan sebagai kemegahan dan kemewahan kerajaan selama Renaisans. Dikenal karena masa mudanya yang atletis dan pengaruhnya yang besar dalam membentuk kembali tatanan Inggris.
Kemewahan istananya melegenda dengan pesta-pesta yang menyajikan daging-daging lezat dan jamuan makanan yang erat kaitannya dengan risiko asam urat. Seiring berjalannya waktu, gaya hidup mewah Henry tersebut harus dibayar dengan penyakit radang sendi yang menyakitkan.
Rutinitas harian raja berubah, aktivitas fisiknya jadi terbatas dan memicu stres yang luar biasa. Mobilitas Henry lambat laun pun menurun karena asam urat yang menyerang kakinya.
Catatan sejarah menunjukkan bawa Henry menderita "artritis gout". Penyakit itu tidak hanya melemahkan tubuhnya, tetapi juga mempengaruhi kemampuannya untuk memimpin.
Namun, Henry VIII berhasil memerintah selama 36 tahun. Perjalanan hidupnya menunjukkan bahwa gaya hidup mewah bisa membawa tantangan tersendiri yakni penyakit asam urat atau yang dulu disebut sebagai “penyakit raja".
4. Ludwig van Beethoven
Ludwig van Beethoven lahir pada tahun 1770. Ia adalah komposer terhebat dalam sejarah musik klasik. Ia menciptakan simfoni-simfoninya sembari berjuang melawan penyakit asam urat.
Di balik musiknya yang gemilang, Beethoven sering kali mengalami keterbatasan gerak akibat asam urat. Sang Maestro berjuang melawan penyakit ini dengan tetap menciptakan kreativitas yang luar biasa.
5. Dick Cheney
Pada tahun 1941, Nebraska menyaksikan kelahiran seorang tokoh politik masa depan yang tangguh yaitu Dick Cheney. Cheney meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam politik Amerika sebagai Menteri Pertahanan dan Wakil Presiden.
Namun, kekuasaannya ini juga jadi saksi bisu pergulatan Cheney dengan penyakit asam urat. Dikenal karena peran pentingnya dalam politik Amerika, Cheney diam-diam menderita asam urat di sepanjang kariernya.
Pengalamannya ini menjadi pengingat bahwa asam urat telah mempengaruhi jutaan orang hingga saat ini.
Apa itu asam urat?
Asam urat adalah salah satu bentuk radang sendi yang disebabkan oleh penumpukan asam urat dalam darah. Ketika kadar asam urat terlalu tinggi, kristal-kristal tajam akan terbentuk di persendian.
Kristal tersebut memicu rasa nyeri, peradangan, dan pembengkakan yang intens. Kondisi ini sering kambuh mendadak dan akan menjadi kronis jika tidak ditangani.
Bagian Tubuh yang Paling Sering Terkena asam urat
- Jempol kaki paling sering terkena asam urat. Jempol akan jadi bengkak, merah, dan sangat nyeri.
- Pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, dan jari juga bisa terserang asam urat.
- Kristal asam urat dapat mengendap di jaringan lunak dan menyebabkan tofi di bawah kulit.
Faktor risiko utama penyakit asam urat
- Pria berusia di atas 40 tahun memiliki risiko lebih tinggi, meskipun wanita pascamenopause juga dapat menderita asam urat.
- Riwayat keluarga yang menderita asam urat meningkatkan risiko penyakit ini karena adanya kecenderungan genetik.
- Pola makan tinggi purin juga menyebabkan asam urat. Sering mengonsumsi daging merah, kerang, dan alkohol akan meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.
- Obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit ginjal juga meningkatkan risiko asam urat.
Pengobatan asam urat yang bisa dilakukan
- Konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) sering kali menjadi pilihan pertama untuk meredakan nyeri dan peradangan dengan cepat.
- Kolkisin bisa dikonsumsi untuk mengurangi durasi gejala asam urat.
- Kortikosteroid juga bisa digunakan untuk meredakan nyeri asam urat yang parah.
Baca Juga: Resep Infused Water yang Aman Dikonsumsi Saat Diet asam urat,Sehat & Menyegarkan
Itu dia penjelasan detail mengenai tokoh yang menderita asam urat, gejala hingga faktor penyebabnya yang penting untuk dipahami.
Selanjutnya: Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 Buka Peluang Kerja Bagi Anak Muda Lombok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News