MOMSMONEY.ID – Jaman dulu, kita sering dengar pembicaraan soal kaya tujuh turunan. Saat ini, generation wealth tengah menjadi pembicaraan populer. Tidak hanya tentang finansial, ini istilah untuk membangun pondasi kekayaan yang bisa diwariskan secara turun menurun.
Sejatinya, setiap orang ingin aset dan kekayaan terus berkembang dari generasi ke generasi. Namun, bagaimana cara agar hal ini tetap berkelanjutan?
Ada beberapa tips dari Bank DBS Indonesia yang bisa Anda simak dan dapat diterapkan untuk dalam strategi finansial jangka panjang. Simak di bawah ini :
1 Berinvestasi di Real Estat Komersial
Salah satu strategi yang patut dipertimbangkan adalah berinvestasi di real estate komersial. Jenis investasi ini memiliki potensi untuk memberikan arus kas stabil sekaligus menjaga nilai aset dari inflasi. Real estate seperti ruko, perkantoran, atau properti sewa lainnya sering menjadi sumber pendapatan jangka panjang. Selain itu, nilainya cenderung meningkat seiring waktu. Ini membuatnya menarik sebagai warisan yang bisa terus menghasilkan keuntungan.
Tidak hanya itu, properti komersial juga bisa dikelola melalui bisnis, sehingga tidak menyita terlalu banyak waktu Anda. Dibandingkan dengan opsi strategi lain, properti memang memberi rasa aman. Ketika dikelola dengan baik, deretan properti Anda bisa menjadi fondasi finansial keluarga yang kuat dan bertahan lama.
2. Perencanaan Warisan
Kekayaan lintas generasi bukan hanya soal mengumpulkan aset, tetapi juga soal merencanakan bagaimana kekayaan itu diteruskan. Salah satu langkah penting adalah perencanaan warisan. Dengan perencanaan yang baik, kekayaan tidak berhenti di satu generasi saja. Setiap aset harus dialihkan dengan terstruktur dan efisien. Banyak keluarga kehilangan harta karena tidak ada rencana pewarisan yang jelas.
Perencanaan membantu menghindari konflik. Selain itu, warisan yang jelas membuat generasi penerus lebih siap. Mereka akan tahu tanggung jawab yang ada dan mampu membuat rencana baru di masa depan.
Perencanaan juga bisa mengurangi beban pajak waris. Dalam beberapa kasus, aset bisa tergerus hanya karena urusan administrasi yang tak selesai. Oleh karena itu, semakin awal disiapkan, semakin baik hasilnya.
3. Membangun Pendidikan dan Literasi Keuangan
Uang yang diwariskan tanpa pemahaman dapat cepat habis. Untuk itu, pengetahuan keuangan yang ditanamkan memang sangat penting. Sejak dini, keluarga perlu membekalinya cara mengelola finansial dengan bijak. Setiap anggota keluarga harus memahami nilai uang. Literasi keuangan bukan sekadar tahu menabung, tetapi juga soal investasi, risiko, dan perencanaan. Pendidikan ini sebaiknya dimulai dari rumah.
Orang tua bisa menjadi contoh nyata. Kebiasaan kecil seperti mencatat pengeluaran atau menetapkan anggaran memberi dampak besar. Selain itu, membuka ruang diskusi soal keuangan dalam keluarga membuat anak lebih siap. Dengan begitu, kekayaan yang ada tidak hanya bertahan, tapi berkembang. Pendidikan finansial juga menjadi investasi jangka panjang.
Baca Juga: Investasi Obligasi FR, Amankan Dana Pensiun dengan Imbal Hasil Tetap
4. Investasi Hemat Pajak
Banyak orang fokus menambah aset, tetapi tidak menghitung beban pajaknya. Padahal, pajak bisa menggerus hasil investasi jika tidak dikelola dengan cermat. Dengan memilih instrumen yang tepat, hasil investasi bisa lebih optimal. Misalnya, instrument dengan pajak rendah seperti Obligasi Pemerintah bisa menjadi pertimbangan. Begitu juga dengan berinvestasi pada properti yang dimiliki dalam jangka panjang.
Strategi ini bukan soal menghindar dari pajak, namun soal cerdas memanfaatkan celah yang sah. Selain itu, perencanaan pajak membantu mengurangi tekanan keuangan bagi generasi penerus.
5. Pahami Peran dan Tanggung Jawab
Kekayaan yang bertumbuh dan bertahan lama juga terkait dengan peran dan tanggung jawab dalam keluarga. Setiap anggota harus tahu posisi dan fungsinya. Tanpa kejelasan ini, kekayaan mudah berpindah tangan tanpa arah. Orang tua perlu memberi contoh tentang cara berpikir jangka panjang. Tanggung jawab bukan berarti tekanan, melainkan rasa memiliki. Ketika semua paham peran masing-masing, keputusan akan lebih selaras.
Hal ini membuat konflik bisa diminimalkan dan tujuan keuangan keluarga tetap sesuai. Ini juga mendorong komunikasi yang sehat antar generasi. Kesepahaman sejak awal bisa memperkuat fondasi keuangan. Oleh karena itu, membangun kesadaran peran adalah bagian penting dari warisan itu sendiri. Kekayaan yang dikelola bersama dengan tanggung jawab yang jelas memiliki potensi bertahan lama.
6. Diversifikasi Investasi
Diversifikasi investasi menjadi langkah yang tidak bisa diabaikan. Mengalokasikan seluruh aset di satu tempat sangat berisiko. Pasar selalu berubah, dan tidak ada yang benar-benar pasti. Dengan menyebar investasi ke berbagai instrumen, risiko bisa ditekan. Sebagian bisa ditempatkan pada saham, hingga Obligasi Pemerintah. Setiap jenis aset punya karakteristik dan keuntungan berbeda.
Diversifikasi membantu menjaga kestabilan nilai kekayaan dalam jangka panjang. Ketika satu sektor melemah, sektor lain bisa menguat. Ini membuat portofolio tetap seimbang. Selain itu, strategi ini memberi ruang untuk menumbuhkan peluang. Maka dari itu, jangan hanya fokus pada satu sumber penghasilan. Bentuklah jaringan aset yang saling menopang.
Baca Juga: Pensiun Tenang? Ini Keunggulan Obligasi FR untuk Masa Depan Anda
7. Praktik Filantropi
Salah satu strategi yang sering terlupakan adalah praktik filantropi. Memberi bukan berarti mengurangi kekayaan, justru bisa memperkuat nilai dan warisan keluarga. Melalui kegiatan sosial, keluarga dapat belajar arti tanggung jawab dan empati. Mereka tidak hanya mewarisi materi, tapi juga nilai sosial. Filantropi juga bisa menjadi bagian dari perencanaan keuangan yang terstruktur. Banyak keluarga besar mengelola dana sosial melalui yayasan atau program donasi jangka panjang.
Selain memberi dampak bagi masyarakat, langkah ini turut menjaga nama baik keluarga. Reputasi bisnis yang baik sering membuka lebih banyak peluang. Di sisi lain, memberi juga mengajarkan bahwa kekayaan adalah alat, bukan tujuan.
Langkah-langkah di atas banyak diterapkan untuk memiliki kekayaan yang terus berkembang. Strategi ini tepat untuk menjaga keberlangsungan bisnis keluarga hingga ke setiap generasi. Apakah Anda sudah melakukannya?
Selanjutnya: Bitcoin Bisa ke US$ 75.000 atau US$ 125.000? Ini Ramalan Arah Pergerakan Selanjutnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News