BisnisYuk

Industri Asuransi Jiwa Cetak Laba Besar, IFG Fokus Perkuat Fondasi Keuangan

Industri Asuransi Jiwa Cetak Laba Besar, IFG Fokus Perkuat Fondasi Keuangan

MOMSMONEY.ID - Industri asuransi jiwa mencatatkan kinerja impresif pada kuartal I-2025. Berdasarkan data Indonesia Financial Group (IFG), laba bersih sektor ini mencapai Rp5,3 triliun, tumbuh signifikan sebesar 132% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan premi lanjutan serta penurunan tajam pada klaim, khususnya dari Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI).

"Industri asuransi jiwa dan umum pada saat ini menunjukkan bahwa sektor ini mampu beradaptasi melalui pemanfaatan teknologi, penyesuaian model bisnis, serta penyesuaian terhadap kebutuhan konsumen yang terus berkembang," ujar Sekretaris Perusahaan IFG Denny S. Adji dalam keterangan resmip Jumat (1/8).

IFG mencatat, total premi bruto industri asuransi jiwa pada kuartal pertama 2025 tumbuh 1,5% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 40,68 triliun. Sementara itu, klaim asuransi jiwa tercatat menurun 14,1% YoY.

Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh merosotnya klaim penebusan unit PAYDI hingga 28,6%.

Baca Juga: Deteksi Dini Penyakit Lewat Skrining Kesehatan untuk Hidup Sehat dan Tenang

Sementara sektor asuransi umum masih menghadapi tekanan. Pada periode yang sama, pendapatan premi industri ini stagnan bahkan mencatat penurunan tipis 0,04% YoY.

Di sisi lain, beban klaim meningkat 4,5% YoY, yang utamanya berasal dari lini bisnis properti dan asuransi kredit.

Penurunan premi pada asuransi umum disumbang oleh kinerja melemah di lini properti, kendaraan bermotor, dan suretyship.

Kondisi ini menekan profitabilitas pelaku industri asuransi umum, yang masih berjuang menyesuaikan diri dengan dinamika ekonomi dan pola risiko yang terus berubah.

Denny menilai tantangan ini justru membuka ruang untuk penguatan struktur industri.

Baca Juga: Apakah Asuransi Jiwa Bisa Dicairkan Sebelum Meninggal? Ini Fakta Sebenarnya

"Industri yang masih belum sepenuhnya pulih pasca pandemi menghadapi kebutuhan untuk memperkuat fondasinya sebagai bagian dari sistem keuangan nasional yang lebih resilien dan terintegrasi," ujarnya.

IFG menekankan pentingnya transformasi menyeluruh pada sektor asuransi untuk meningkatkan kontribusinya dalam mendukung ketahanan ekonomi nasional.

"Di tengah kondisi ekonomi yang dinamis, industri asuransi dituntut untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga memperluas kontribusinya dalam mendukung sistem ekonomi nasional yang terintegrasi," tegas Denny.

Dengan posisi sebagai holding BUMN di sektor asuransi, penjaminan, dan investasi, IFG menyatakan komitmennya untuk terus mendorong penguatan tata kelola, efisiensi operasional, dan inovasi produk, guna memastikan industri asuransi Indonesia mampu tumbuh berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan.

Selanjutnya: Muzani Umumkan Sugiono Jadi Sekjen Baru Gerindra

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News