MOMSMONEY.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun kemarin dengan pelemahan sampai 3,4%. Hari ini, Selasa (6/8), masih ada sentimen positif bagi bursa untuk berpeluang rebound.
Retail Research Analyst BNI Sekuritas Karina Rusfidyawati mengatakan, hari ini IHSG berpeluang rebound didukung rilisnya data ekonomi domestik yang masih solid. Pertumbuhan ekonomi berada di 5,05% year on year pada kuartal kedua 2024, lebih tinggi dari ekspektasi di 5% yoy.
Level support IHSG di 7.000-6.968, sedangkan level resist berada di 7.120-7.200.
Di tengah bursa yang merah, berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Selasa (6/8). Rekomendasi saham ini bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan investasi tetap di tangan investor.
1. KLBF: Spec Buy
Beli di 1.630, cutloss jika break di bawah 1.610.
Jika tidak break di bawah 1.610, potensi naik ke 1.660-1.680 short term.
2. AMRT: Spec Buy
Beli di 2.690, cutloss jika break di bawah 2.670.
Jika tidak break di bawah 2.670, potensi naik ke 2.740-2.760 short term.
3. EMTK: Spec Buy
Beli di 374, cutloss jika break di bawah 370.
Jika tidak break di bawah 370, potensi naik ke 386-390 short term.
4. BMRI: Buy on Weakness
Beli di 6.550, cutloss jika break di bawah 6.500.
Jika tidak break di bawah 6.500, potensi naik ke 6.675-6.750 short term.
5. AMMN: Spec Buy
Beli di 11.650, cutloss jika break di bawah 11.550.
Jika tidak break di bawah 11.550, potensi naik ke 11.900-12.075 short term.
6. MAPI: Spec Buy
Beli di 1420, cutloss jika break di bawah 1400.
Jika tidak break di bawah 1400, potensi naik ke 1460-1475 short term.
Kemarin Senin (5/8), IHSG merosot 3,4% ke 7.059,65. Investor asing lebih banyak yang menjual ketimbang membeli, dengan nilai jual bersih atau net sell sekitar Rp 605,94 miliar di pasar reguler. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, BBRI, TPIA, BREN, dan AKRA.
Wall Street anjlok pada hari Senin (5/8). Ada kekhawatiran AS akan terjerumus ke dalam resesi menyusul data ekonomi yang rendah minggu lalu menyebar ke pasar global.
Dow Jones Industrial Average turun 2,69% ke 38.666. Indeks S&P 500 turun 3,04% ke 5.184 dan Nasdaq Composite anjlok 3,51% ke 16.186.
Bursa dari Asia hingga Eropa terpukul dan imbal hasil obligasi US Treasury merosot karena investor memburu ke aset safe haven. Investor bertaruh bahwa The Fed AS kini perlu memangkas suku bunga secara agresif untuk memacu pertumbuhan.
Setelah Bank of Japan menaikkan bunga menjadi 0,25% pekan lalu, bursa saham Jepang memimpin penurunan di Asia kemarin. Indeks Nikkei 225 merosot 12,40%, sementara indeks Topix turun 12,23%.
Dari Hong Kong, Hang Seng terkoreksi 1,46%, sementara bursa saham Singapura turun 4,22% dan bursa saham Malaysia melemah 4,63%. Bursa Australia, S&P/ASX 200 turun 3,70%. Bursa Korea Selatan, KOSPI melemah 8,77% dan KOSDAQ turun 11,30%. Di Taiwan, TAIEX anjlok 8,35%, sedangkan bursa saham China turun masing-masing sebesar 1,54% dan 2,08%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News