MOMSMONEY.ID - Tak mampu beranjak naik, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 8,95 poin atau 0,13% ke 6.653,35 pada akhir perdagangan Kamis (6/1).
Sebanyak 182 saham naik, 364 saham turun dan 134 saham stagnan.
Empat indeks sektoral selamat ke zona hijau. Sementara enam indeks sektoral lainnya tergelincir ke zona merah.
Indeks sektoral dengan kenaikan terbesar adalah IDX Sektor Kesehatan yang naik 0,48%, IDX Sektor Transportasi naik 0,25% dan IDX Sektor Perindustrian yang naik 0,16%.
Sedangkan indeks sektoral dengan pelemahan terdalam adalah IDX Sektor Teknologi yang turun 1,08%, IDX Sektor Properti turun 0,92% dan IDX Sektor Barang Baku yang turun 0,81%.
Baca Juga: Wah, 4 Warna Cat Rumah Ini Diprediksi Akan Ditinggalkan di Tahun 2022!
Total volume perdagangan saham di bursa hari ini mencapai 20,27 miliar saham dengan total nilai Rp 11,00 triliun.
Analis Panin Sekuritas, William Hartanto berpendapat pelemahan IHSG di akhir perdagangan hari ini didorong beberapa katalis. Diantaranya, antisipasi pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif kedepannya.
Sebelumnya, The Fed mendiskusikan untuk mengurangi neraca dengan cara lain, yaitu mengindikasikan kebijakan moneter yang super ketat. Semua anggota The Fed setuju untuk melakukan balance sheet run-off di titik tertentu, setelah kenaikan suku bunga acuan.
“Patut dicermati bahwa, obligasi 10 tahun di US terus mengalami kenaikan, dimana saat ini telah menyentuh level 1,705%, dimana hal ini akan mempengaruhi suku bunga dasar kredit seperti mortgage dan juga consumer loans,” ujar William dalam risetnya, Kamis (6/1).
Baca Juga: 5 Ide Kencan Sederhana namun Romantis untuk Pasangan Suami Istri
Faktor lain yang mampu melemahkan IHSG di perdagangan yakni, rilis data yang kurang positif. William mencermati terdapat rilis data yang kurang positif, dimana PMI di Eropa turun ke 53,3 untuk periode Desember 2021. “Kasus baru di Eropa masih tinggi dimana United Kingdom (UK) dan Perancis mencatatkan rekor kasus baru tertinggi,” imbuhnya.
Ketiga, faktor masih tingginya risiko gagal bayar dari Evergrande. William bilang investor masih mencermati terkait rencana pembayaran utang dari Evergrande, dimana perseroan meminta penundaan pembayaran 6 bulan untuk obligasi dalam negeri.
Disamping itu, faktor yang menguatkan pelemahan IHSG juga datang dari beberapa negara Asia yang menerapkan pembatasan sosial yang signifikan. Dimana Hong Kong menerapkan covid zero policy, serta India juga melakukan pembatasan sosial karena munculnya gelombang ketiga.
“Ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang lemah di Asia, setelah beberapa negara menerapkan pembatasan sosial yang lebih mampu melemahkan IHSG,” ujar William.
Pada perdagangan akhir pekan esok, Jumat (7/1), William perkirakan IHSG bergerak cenderung melemah di rentang 6.645 sampai 6.700.
Baca Juga: Tips Merapikan Gudang di Rumah yang Berantakan, Bikin Lega!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News