HOME, InvesYuk

IHSG Ditutup Sumringah di Akhir Perdagangan

IHSG Ditutup Sumringah di Akhir Perdagangan

MOMSMONEY.ID - Penguatan masih berlanjut, IHSG ditutup naik 0,52% atau 34,31 poin ke 6.586,44 hingga akhir perdagangan Kamis (4/11) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dari penutupan perdagangan hari ini, IHSG ditopang oleh kenaikan 10 indeks sektoral. Hanya sektor kesehatan yang tercatat turun sebesar 0,19% pada hari ini.

Sektor transportasi dan logistik melonjak 2,99%. Sektor energi melesat 2,16%. Sektor barang baku naik 1,07%. Sektor barang konsumsi nonprimer menguat 0,78%. Sektor infrastruktur menanjak 0,61%. Sektor perindustrian menguat 0,59%. Sektor teknologi naik 0,41%. Sektor barang konsumsi primer menguat 0,40%. Sektor keuangan menguat 0,28%. Sektor properti dan real estat naik tipis 0,09%.

Total volume transaksi bursa mencapai 18,10 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 11,04 triliun. Sebanyak 328 saham menguat. Ada 191 saham turun harga dan 154 saham flat.

Baca Juga: Apa Itu Blind Pimple? Inilah Pengertiannya dan Cara Mengobatinya Secara Alami

William Hartanto, analis Panin Sekuritas menilai IHSG menguat hari ini karena beberapa sentimen. Seperti rencana Tapering The Fed yang sesuai dengan ekspektasi. William mengatakan selama pertemuan 2 hari The Fed pada tanggal 2-3 November 2021, diinformasikan bahwa The Fed akan mengurangi pembelian obligasi, sebesar US$ 15 miliar per bulan. Dengan rincian US$ 10 miliar untuk treasury dan US$ 5 miliar untuk mortgage backed securities, dari posisi saat ini yang sebesar US$ 120 miliar per bulan.

Kebijakan ini kata William diperkirakan dimulai akhir bulan ini dan akan selesai di pertengahan 2022, namun The Fed juga menyatakan soal fleksibilitas, terkait dengan jumlah dan juga timeline kebijakan.

"Dari sisi inflasi, The Fed melihat bahwa kenaikan harga dan inflasi lebih bersifat transitory, yang mengindikasikan kemampuan The Fed untuk menjaga tingkat inflasi. Fed Chairman, Jerome Powell menginformasikan bahwa inflasi masih akan meningkat karena kekhawatiran dari sisi supply, namun diperkirakan akan turun di pertengahan 2022," ujar William dalam risetnya.

Baca Juga: No 1 Bukan UGM atau ITB, Ini 20 Universitas Negeri Terbaik versi QS AUR 2022

Sentimen lain yang menguat IHSG adalah perkembangan positif vaksin, khususnya setelah disetujuinya vaksin dari India. Sebelumnya, World Health Organization (WHO) telah menyetujui penggunaan darurat vaksin dari India yaitu Covaxin, dari perusahaan farmasi, Bharat Biotech, dimana ini adalah vaksin ke 7 yang disetujui oleh WHO.

Berdasarkan sentimen tersebut, William perkirakan besok IHSG cenderung melemah dalam rentang 6.506 sampai 6.600.

Adapun saham- saham yang bisa dicermati pelaku pasar yaitu AKRA, DMAS, JSMR dan KIJA.

Selanjutnya: Promo Tiket.com OTW! Banyak Diskon untuk Hotel & Homes Domestik Hingga Internasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News