MOMSMONEY.ID - Yuk, simak rahasia para desainer interior dalam menciptakan hunian yang bukan hanya indah dipandang, tetapi juga nyaman dan autentik!
Melansir dari Real Simple, ini dia lima kesalahan dekorasi yang bisa membuat rumah terasa kaku seperti ruang pamer. Cek sekarang! Di era personalisasi ini, rumah tidak lagi hanya berfungsi sebagai tempat berlindung, melainkan cerminan sejati dari penghuninya.
Tren properti pun menunjukkan pergeseran ke arah ruang yang lebih berkarakter. Laporan Tren Rumah 2026 dari Zillow mengungkapkan meningkatnya ketertarikan pemilik rumah pada detail unik, dengan seringnya menonjolkan "keahlian artisan", "aksen vintage", dan "sentuhan unik" dalam daftar properti.
Desainer interior setuju bahwa mencapai keseimbangan antara kebersihan dan kenyamanan adalah kunci. Tujuannya adalah menciptakan ruang yang bersih dan terorganisir namun tetap terasa hangat, sebuah ruang yang langsung bercerita tentang diri Anda saat seseorang melangkah masuk.
Kami telah merangkum kesalahan umum dalam penataan yang justru menghilangkan nyawa dari sebuah hunian, mengubahnya menjadi sekadar pajangan.
Baca Juga: Tarif Listrik per kWh Bulan Oktober 2025: Ini Rincian Harga Tetap dari PLN
Kesalahan Dekorasi Yang Membuat Rumah Terasa Dingin
1. Semuanya Terlihat Serba Baru dan Tidak Personal
Rumah yang dipenuhi perabotan dan aksesori serba baru, tanpa adanya 'jejak kehidupan', sering kali terasa steril dan kaku, mirip seperti set panggung atau ruang pamer.
Desainer interior Tiffany Skilling menekankan, “Ruang tanpa pakaian, buku, atau tanda-tanda kehidupan terbaca seperti dipentaskan.”
Ruang pamer dirancang untuk menarik khalayak luas, sehingga cenderung menghilangkan sentuhan pribadi.
Untuk menyuntikkan jiwa ke dalam ruangan, para ahli merekomendasikan penambahan artefak pribadi. Coba pajang karya seni anak-anak yang dibingkai, oleh-oleh dari perjalanan, benda koleksi yang memiliki nilai sentimental, atau tumpukan buku-buku asli yang sering Anda baca.
Kelley Lentini dan Berkeley Minkhorst, desainer interior dan salah satu pendiri House of Nomad Interior Design Studio, menyarankan eksplorasi toko barang bekas atau antik lokal.
Menghadirkan barang-barang dekoratif dengan sejarah dan cerita di baliknya akan memberikan "perasaan penuh perasaan dan terkumpul" yang lebih kaya pada rumah Anda.
2. Set Furnitur Yang Seragam dari Satu Koleksi
Meskipun membeli satu set furnitur lengkap dari satu koleksi terasa praktis, hal ini justru dapat membuat ruangan terlihat datar, monoton, dan menyerupai halaman katalog.
Desainer Skilling memperingatkan bahwa tanpa adanya percampuran, ruangan akan kehilangan "kedalaman dan karakter yang muncul seiring waktu."
Para desainer menyarankan untuk berani "mencampur era dan sentuhan akhir." Hindari membeli semua dekorasi Anda dari peritel yang sama dengan tempat Anda membeli furnitur.
Gabungkan perabotan dengan berbagai tekstur, warna, dan usia. Mulailah dengan menambahkan satu perabot yang sudah berumur atau memiliki cerita, misalnya meja samping warisan masa kecil Anda atau cermin antik yang Anda temukan di pasar loak.
Keberagaman ini menciptakan komposisi visual yang lebih menarik dan mencerminkan perjalanan hidup Anda.
Baca Juga: Cek Tarif Iuran BPJS Kesehatan Terbaru dan Skema Pembayaran Agar Tetap Terjamin
3. Kekurangan Tekstur dan Material Alami
Tekstur adalah elemen vital yang memberikan dimensi dan kehidupan pada sebuah ruang. Tanpa variasi tekstur, bahkan ruangan yang paling cantik sekalipun bisa terasa "datar" dan steril, ujar Analisse Taft, pemilik ALT for Living.
Triknya adalah menenun bahan-bahan dengan tekstur berbeda ke dalam desain, seperti tekstil tenun tangan, serat alami, dan logam yang telah menua.
Karpet sutra-dan-wol, atau dinding plester mentah, misalnya, dapat langsung menghadirkan kedalaman dan kehangatan.
Lentini dan Minkhorst menambahkan bahwa mencampurkan material, seperti kaca dengan kayu, atau marmer dengan tekstur organik, akan menambah karakter unik yang membuat ruang terasa seperti rumah.
4. Terlalu Aman dengan Warna Netral Yang Monoton
Ruangan yang didominasi oleh warna netral tanpa kontras dalam warna, tekstur, atau kilau dapat terasa impersonal dan hambar.
Desainer Skilling menjelaskan bahwa ruang pamer sering menggunakan warna netral karena dianggap paling 'aman'.
Jangan takut bereksperimen dengan warna. Laporan Zillow menemukan bahwa penggunaan "color drenching" (menggunakan satu corak di berbagai permukaan) melonjak 149% dari tahun ke tahun, menandakan kebangkitan kembali warna yang kuat.
Prediksi mereka bahkan menunjukkan pergeseran dari dinding putih polos menuju corak yang lebih berani dan terinspirasi alam.
Jika ragu untuk perubahan besar, Skilling menyarankan untuk memasukkan warna melalui sentuhan kecil, seperti bantal beludru berwarna jenuh atau kap lampu dengan warna cerah.
“Bahkan satu corak jenuh pada kap lampu atau bantal beludru dapat menambah kehangatan dan kepribadian,” ujar sumber terkait.
Baca Juga: Cara Cek BLT Kesra Rp 900.000 dan Daftar DTKS di 2025 Melalui Link Resmi Kemensos
5. Hanya Mengandalkan Pencahayaan Atas (Overhead Lighting)
Pencahayaan adalah penentu suasana hati utama dalam sebuah ruangan. Bergantung hanya pada lampu plafon dapat meniru fluoresensi yang keras di lantai ritel dan membuat wajah serta perabotan terlihat kusam.
Kunci dari pencahayaan yang berhasil adalah teknik layering (pelapisan). Desainer Skilling menyarankan untuk memadukan pencahayaan ambient (umum), task (tugas), dan accent (aksen).
Bingkai lampu langit-langit Anda dengan lampu meja, lampu gambar di atas karya seni, dan pasang peredup di seluruh ruangan.
Lampu dengan ketinggian yang bervariasi tidak hanya menciptakan kehangatan tetapi juga kedalaman dan suasana nyaman yang mengundang tamu untuk betah berlama-lama.
Pencahayaan harus dianggap sebagai bagian dari dekorasi itu sendiri, membantu ruang Anda benar-benar bersinar.
Menciptakan rumah yang nyaman dan personal bukanlah tentang membeli barang-barang termahal, tetapi tentang menyusun cerita hidup Anda melalui dekorasi.
Melepaskan diri dari tampilan 'ruang pamer' yang steril dan menerima ketidaksempurnaan adalah langkah pertama menuju hunian yang autentik.
Dengan menerapkan tips dari para desainer ini, Anda tidak hanya memperbaiki estetika rumah, tetapi juga menanamkan jiwa yang membuat setiap sudut terasa benar-benar milik Anda.
Mulailah berani mencampur, menambahkan tekstur, dan menyuntikkan sentuhan pribadi Anda hari ini.
Selanjutnya: IHSG Berpotensi Koreksi, Ini Rekomendasi Saham MNC Sekuritas (23/10)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News