MOMSMONEY.ID - Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (Humanis) menandatangani persetujuan kemitraan strategis dengan Hivos, salah satu
organisasi pembangunan tertua dan terbesar di Belanda. Perjanjian kemitraan strategis ini adalah tanda bagi keduanya untuk melanjutkan hubungan bersejarah yang panjang demi masyarakat yang adil dan berkelanjutan di Asia Tenggara, khususnya dalam isu lingkungan atau iklim, gender, dan hak-hak sipil.
Perjanjian ini juga menandakan kolaborasi jangka panjang yang baru mengingat adanya keselarasan strategis dalam visi dan misi keduanya untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan dampak untuk inisiatif-inisiatif yang berpihak kepada masyarakat sipil, komunitas yang terpinggirkan, dan para pemegang hak. Kolaborasi ini adalah tonggak untuk memperkuat posisi Humanis sebagai mitra pilihan pertama bagi Hivos di kawasan Asia Tenggara, dan begitu juga sebaliknya.
Bersamaan dengan perjanjian ini, Humanis juga menerima hibah sebesar Rp 20 miliar dari Hivos untuk memastikan adanya fondasi yang kuat demi terwujudnya masyarakat yang adil dan inklusif.
Menanggapi adanya perjanjian kemitraan strategis ini, Tunggal Pawestri, Direktur Eksekutif Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial mengatakan dalam keterangan tertulis, Senin (11/11), kemitraan strategis dengan Hivos menjadi penting untuk menyokong napas panjang pergerakan demi masyarakat yang adil dan berkelanjutan.
"Kami (Humanis) mengapresiasi komitmen Hivos sebagai organisasi untuk mendistribusikan kuasa dan pengaruhnya kepada organisasi di Global South,” kata Tunggal.
Tunggal juga menekankan bahwa dalam menjalankan misinya untuk masyarakat yang adil, Humanis sadar betul adanya urgensi untuk menjadi organisasi yang merangkul inisiatiif yang dilakukan organisasi dan masyarakat lokal sembari tetap berpikir strategis mengenai posisinya secara global.
Selain penandatangan kerja sama strategis, Humanis juga mengumumkan dua orang yang baru saja bergabung dalam jajaran komite board miliknya. Sandra Hamid, seorang antropolog dan kawakan dalam sektor pembangunan serta Miko Ginting, seorang konsultan legal terpandang masuk ke dalam barisan board Humanis.
Baca Juga: Raffi Ahmad Ditunjuk Jadi Penasehat Yayasan Shin Tae Yong
Di acara yang sama, Humanis juga meluncurkan laporan Sustainability Report tahun 2023. Kemitraan Strategis untuk Inisiatif yang Berdampak
Penandatanganan ini dilandaskan oleh visi Humanis untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan berkelanjutan dengan memberdayakan masyarakat untuk menuntut hak-hak mereka. Humanis membayangkan masyarakat di mana para pemegang hak memiliki kuasa penuh untuk menciptakan dan berinovasi untuk inisiatif yang dapat meningkatkan, atau bahkan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.
Ketika masyarakat dan komunitas berdaya, khususnya mereka yang terpinggirkan dan seringkali diabaikan dalam perumusan kebijakan, mereka dapat secara bersama-sama menuntut hak-hak mereka.
Sejarah Panjang Humanis dan Hivos
Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial resmi diluncurkan pada tahun 2021 menggantikan Hivos Southeast Asia (Hivos Hub SEA), yang sudah terdaftar di Kementerian Sosial Indonesia sejak tahun 2004 sebagai kantor cabang Hivos di Indonesia. Humanis didirikan sebagai hasil kolaborasi antara akademisi, pemimpin masyarakat sipil, dan jurnalis Indonesia untuk meningkatkan kepemimpinan lokal dan desentralisasi kuasa dalam sektor pembangunan.
Pada Maret 2021, Humanis dan Hivos menandatangani perjanjian kerja sama selama tiga tahun yang menjadi dasar transisi menuju otonomi penuh bagi Humanis. Selama periode tersebut, Hivos memberikan lisensi merek dan mengalihkan program serta asetnya kepada Humanis, agar menciptakan fondasi kuat bagi hubungan jangka panjang kedua belah pihak.
Dengan berakhirnya perjanjian tersebut pada tahun ini, Humanis kini mengakhiri masa transisi menjadi entitas yang sepenuhnya independen, dengan otonomi penuh dalam pengelolaan program dan keuangan. “Desentralisasi dan penguatan kepemimpinan lokal adalah hal penting dan kemitraan
strategis (antara Hivos dan Humanis) ini bertujuan untuk menyokong ekosistem organisasi akar rumput untuk menciptakan perubahan yang bermakna”, ucap Michel Farkas, Chief Operation Officer dari Hivos.
Dengan ditandatanganinya perjanjian kemitraan strategis ini, Humanis dan Hivos sepakat untuk melanjutkan kolaborasi dalam mewujudkan perubahan yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia dan Asia Tenggara. Keduanya akan terus bekerja bersama untuk menciptakan solusi yang lebih komprehensif, mendalam, dan tepat sasaran untuk menjawab tantangan pembangunan sosial yang ada, sambil tetap menjaga prinsip- prinsip demokrasi, partisipasi, dan keadilan dalam setiap langkah yang diambil.
Sekedar informasi , Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (Humanis), berafiliasi dengan Hivos, adalah organisasi pembangunan yang berbasis di Jakarta dan bekerja meliputi wilayah Asia Tenggara. Humanis bekerja dengan kelompok marginal dan masyarakat paling terdampak untuk memastikan setiap orang mendapatkan hak-hak dasarnya, membuat perubahan, dan memengaruhi kebijakan. Seperti namanya, Humanis mencita-citakan
masyarakat yang adil dan berkelanjutan di Asia Tenggara, di mana setiap individu terlindungi haknya dan saling menghormati perbedaan. Untuk mencapai ini, Humanis bekerja melalui tiga impact areas, yakni: Gender Equality, Diversity, and Inclusion (GEDI), Civic Rights in Digital Age (CRIDA), and Climate Justice.
Selanjutnya: Prediksi Kiamat Stephen Hawking, Ancaman Datang Lebih Cepat dari Perkiraan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News