MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini stagnan di pasar global. Komentar pejabat Federal Reserves selama akhir pekan, memperkuat pandangan bahwa bank sentral AS akan mengambil pendekatan yang lebih hati-hati untuk memangkas suku bunga.
Mengutip data Bloomberg, Senin (6/1) pukul 10.32 WIB, harga emas spot diperdagangkan di level US$ 2.641 per troi ons, cuma naik tipis dari penutupan Jumat lalu US$ 2.640,22 per troi ons.
Presiden Fed Dan Francisco Mary Daly dan Gubernur Fed Adriana Kugler menekankan perlunya menyelesaikan tantangan inflasi dan mencapai target sebesar 2%. Padahal suku bunga rendah cenderung menguntungkan emas, yang tidak memberikan bunga.
Bulan lalu, The Fed membatasi penurunan suku bunga pada 2025, seiring pernyataan Ketua Fed Jerome Powell yang menginginkan kehati-hatian lebih besar terkait seberapa cepat mereka dapat terus memangkas suku bunga. Hal ini mungkin menjadi hambatan bagi emas, setelah melonjak 27% pada tahun lalu.
Pekan ini, pelaku pasar akan mencermati data ekonomi AS, seperti penggajian sektor non-pertanian dan ketersediaan lowongan pekerjaan. Data ini penting untuk mengetahui arah lintasan pelonggaran moneter The Fed, saat Donald Trump bersiap kembali ke Gedung Putih bulan ini.
Baca Juga: Harga Emas Antam Mager Hari Ini 6 Januari 2025
Sebelumnya, Goldman Sachs Group Inc. merevisi outlook harga emas. Perusahaan investasi ini tidak lagi melihat harga emas dapat mencapai US$ 3.000 pada akhir 2025, karena ekspektasi The Fed akan memangkas suku bunga lebih sedikit dari perkiraan sebelumnya.
Analis Goldman Sachs Lina Thomas dan Daan Struyven memproyeksikan harga akan mencapai US$ 2.910 pada akhir tahun ini. Adapun level US$ 3.000 per troi ons ditaksir tercapai pada pertengahan 2026.
Para ekonom global memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 75 bps pada 2025, turun dari perkiraan sebelumnya 100 bps.
"Kekuatan yang berlawanan, permintaan spekulatif yang lebih rendah dan pembelian oleh bank sentral yang lebih tinggi, saling mengimbangi, sehingga menjaga harga emas tetap dalam kisaran tertentu selama beberapa bulan terakhir," kata analis Goldman Sachs, mengutip Bloomberg, Senin (6/1).
Meski begitu, kebutuhan bank sentral diyakini akan tetap menjadi pendorong utama harga emas dalam jangka panjang. Goldman Sachs memperkirakan pembelian bulanan mencapai rata-rata 38 ton hingga pertengahan 2026.
Selanjutnya: Cek di Sini! Berikut Gift Code Ojol The Game 6 Januari 2025 Paling Update
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News