InvesYuk

Harga Emas Hari Ini Stabil, Pasar Menanti Keputusan Suku Bunga Fed

Harga Emas Hari Ini Stabil, Pasar Menanti Keputusan Suku Bunga Fed

MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini diperdagangkan stabil, meskipun hari libur di China menipiskan likuiditas.

Mengutip Bloomberg, Selasa (28/1) hingga pukul 16.50 WIB, harga emas spot diperdagangan di level US$ 2.743,27 per troi ons, naik tipis dibandingkan penutupan kemarin US$ 2.740,81 per troi ons.

Harga emas stabil setelah turun tajam pada Senin, karena para pedagang mempertimbangkan ancaman tarif terbaru Presiden Donald Trump, sementara awan gelap menyelimuti pasar saham karena kejatuhan sektor teknologi.

Trump mengatakan akan mengenakan tarif pada impor baja, aluminium dan tembaga, tanpa memberikan rincian besarannya. Financial Times, seperti dikutip Bloomberg, hari ini, melaporkan bahwa Menteri keuangan Scott Bessent mendorong tarif universal pada impor AS mulai dari 2,5% dan naik bertahap. Trump kemudian mengatakan bahwa ia ingin pungutan menyeluruh yang jauh lebih besar dari itu. 

Efeknya, dollar AS menguat, sehingga membatasi kenaikan permintaan emas sebagai aset safe haven.

Harga emas juga anjlok lebih dari 1% pada Senin, karena para pedagang menjual emas untuk menutupi kerugian di saham, sebagai efek aksi jual lebih luas yang dipimpin oleh saham teknologi. Ada kekhawatiran bahwa model kecerdasan buatan murah dan berdaya rendah dari perusahaan rintisan China Deepseek, dapat membuat penilaian di sektor tersebut sulit dibenarkan.

Baca Juga: Obligasi Ritel ORI027 Bisa Mulai Dipesan, Besaran Kupon 6,65%-6,75%

Dengan pasar China ditutup untuk liburan Tahun Baru Imlek, perhatian sekarang tertuju pada pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve AS. The Fed akan membuat keputusan suku bunga pertamanya di tahun ini pada Rabu.

Para pembuat kebijakan diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga, tetapi, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia ingin bank sentral menurunkan biaya pinjaman.

Jika Fed tidak mengubah suku bunga, ini akan menjadi jeda pertama dalam siklus pemotongan suku bunga yang dimulai September lalu.

"Jika (Ketua Fed) Jerome Powell membiarkan sedikit lebih terbuka kemungkinan pemotongan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang, ini dapat menekan imbal hasil Treasury dan memberikan dukungan untuk emas," kata Tim Waterer, Kepala analis pasar di KCM Trade, dilansir Reuters, Selasa (28/1).

Waterer mengatakan level US$ 2.800 per troi ons sebagai target jangka pendek yang layak.

Menurut jajak pendapat Reuters, secara keseluruhan, emas tampaknya akan memecahkan rekor pada tahun ini, karena ketidakpastian ekonomi yang meningkat dan kekhawatiran inflasi dalam masa jabatan kedua Trump.

Emas mencetak serangkaian rekor pada 2024, yang didorong oleh pelonggaran kebijakan moneter Federal Reserves, meningkatnya ketegangan geopolitik dan pembelian oleh bank sentral.  

Selanjutnya: Mulai Fokus ke Pasar Hybrid, Cherry Bakal Rilis Tiggo 8 Pro Hybrid di IIMS 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News