MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar global berfluktuasi setelah tiga hari menguat. Harga emas diperdagangkan sedikit di atas US$ 4.100, saat para pedagang menunggu petunjuk dari rilis data ekonomi, yang akan menyusul setelah pembukaan kembali pemerintah AS.
Mengutip Bloomberg, Rabu (12/11), harga emas spot diperdagangkan US$ 4.124,02 per troi ons pukul 14.13 WIB. Harga emas siang ini turun tipis dibandingkan penutupan kemarin US$ 4.126,85 per troi ons.
Data pekerjaan swasta terbaru menunjukkan pelemahan di pasar tenaga kerja AS, yang meningkatkan kemungkinan pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserves.
Namun, investor juga berhati-hari karena penutupan pemerintah AS, yang telah berlangsung lebih dari 40 hari, kemungkinan segera berakhir. Dengan Senat telah menyetujui paket belanja sementara yang didukung oleh delapan anggota Demokrat berhaluan tengah, pembukaan kembali ekonomi kini bergantung pada DPR yang dikuasai Partai Republik. Dollar AS menguat tipis setelah melemah selama lima hari.
Baca Juga: Masih Naik Terus, Simak Harga Emas Antam Hari Ini Rabu 12 November 2025
Logam mulia telah melemah dari rekor tertinggi bulan lalu di atas US$ 4.380, sebab investor mengambil untung dari reli, yang dikhawatirkan telah bergerak terlalu cepat. Menurut data yang dikumpulkan Bloomberg, dalam pembalikan arah yang tajam itu, dana berbasis emas yang diperdagangkan di bursa (ETF) mencatat arus keluar bersih selama tiga minggu berturut-turut.
Meski begitu, harga emas masih naik lebih dari 55% tahun ini, berada di jalur untuk mencapai kinerja tahunan terbaik sejak 1979. Laju harga emas didukung sejumlah faktor termasuk peningkatan pembelian oleh bank sentral.
Menurut Hebe Chan, Analis di Vantage Markets, rebound emas baru-baru ini di atas US$ 4.000 per troi ons, mencerminkan kekhawatiran yang lebih mendalam di balik optimisme seputar pembukaan kembali pemerintahan AS.
"Dampak berlarut-larut dari penutupan pemerintah terlama dalam sejarah AS, kemungkinan besar meninggalkan jejak yang bertahan lama, menjaga permintaan emas sebagai aset safe haven tetap tinggi, meskipun sentimen risk on meluas," katanya, mengutip Bloomberg, hari ini.
Baca Juga: Naik Tinggi, Berikut Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini Rabu (12/11)
Dimulainya kembali rilis data ekonomi di negara Uncle Sam juga dapat menjadi alasan untuk meningkatnya taruhan pada pemotongan suku bunga The Fed. Ini faktor pendorong bagi emas, yang tidak menghasilkan bunga.
Charu Chanana, Kepala Strategi Investasi di Saxo Markets, memperkirakan harga emas kemungkinan akan terkonsolidasi lebih lanjut sebelum kenaikan berikutnya pada tahun 2026.
"Kita bisa melihat penguatan lebih luas di pasar saham AS, karena arus dana dialihkan dari aset yang sudah obverbought seperti emas dan saham AI, ke aset yang selama ini kurang diminati," tuturnya, melansir Bloomberg, Rabu.
Selanjutnya: Ini Cerita di Balik Cita Rasa Bali yang Berhasil Raih Penghargaan Internasional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News