Bugar

Halodoc Ajak Masyarakat Lebih Terbuka Soal Kesehatan Mental

Halodoc Ajak Masyarakat Lebih Terbuka Soal Kesehatan Mental

MOMSMONEY.ID - Indonesia dihadapkan pada tantangan serius terkait kesehatan mental. Data dari Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan bahwa lebih dari 20 juta warga Indonesia berusia 15 tahun ke atas mengalami gangguan mental emosional (GME). 

Di sisi lain, individu dengan gangguan kesehatan mental masih sering menghadapi stigma negatif dari masyarakat. Merespon hal tersebut, Halodoc, ekosistem layanan kesehatan digital di Indonesia, menghadirkan kampanye #PejuangMental. Kampanye ini merupakan komitmen lanjutan dari Halodoc yang terus mempermudah akses masyarakat terhadap layanan kesehatan mental. Melalui kampanye ini, diharapkan lebih banyak masyarakat yang mengalami indikasi gangguan mental dapat mencari bantuan penanganan psikologi. 

dr. Irwan Heriyanto, MARS, Chief of Medical Halodoc, mengatakan dalam keterangan tertulis, Jumat (11/10), mengatakan diamika kondisi sosial-ekonomi, tantangan hidup yang meningkat, dan perubahan gaya hidup dapat memengaruhi kesehatan mental. Sehingga, wadah untuk berbagi cerita dan mendapatkan bantuan layanan kesehatan mental secara cepat, nyaman, dan aman semakin menjadi kebutuhan. 

"Kampanye #PejuangMental merupakan bentuk komitmen kami dalam memberikan ruang bagi semua orang untuk didengar dan menjadi upaya kami dalam mengedukasi masyarakat untuk tidak swamedikasi (self-diagnose), namun dapat mencari bantuan dengan berkonsultasi dengan psikolog maupun psikiater,” kata dr. Irwan. 

Baca Juga: Tonton 5 Drama Korea Terbaik Tentang Kesehatan Mental Ini Yuk

Peluncuran kampanye #PejuangMental oleh Halodoc tak lepas dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental. Menurut penelitian IDN Research Institute, 51% generasi Z dan 42% generasi milenial memandang kesehatan mental sebagai isu yang penting. Seiring meningkatnya kesadaran ini, Halodoc juga mencatat peningkatan konsultasi kesehatan mental rata-rata 23% setiap tahunnya. Sebagian besar keluhan dalam konsultasi tersebut, yakni terkait gangguan kecemasan, depresi, dan konseling hubungan. 

Meskipun demikian, ternyata hanya 12,7% dari penduduk (berusia 15 tahun ke atas) dengan depresi yang mendapatkan pengobatan. Rendahnya persentase penderita depresi yang menjalani pengobatan di Indonesia dipengaruhi oleh keterbatasan jumlah psikiater dan psikolog klinis. 

Saat ini, 1 psikiater melayani 250.000 penduduk, sementara 1 psikolog klinis melayani 90.000 penduduk, jauh dari standar WHO yang merekomendasikan 1:30.000. Dalam hal ini, layanan kesehatan mental Halodoc dapat menjadi solusi untuk menghubungkan lebih banyak psikiater dan psikolog klinis kepada masyarakat.  

Menanggapi peluncuran ini, Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog, Ketua II Pengurus Pusat Ikatan Psikolog Klinis Indonesia, mengatakan saat ini, kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental sudah jauh meningkat, apalagi jika kita bandingkan dengan kondisi di satu dekade lalu. 

Namun tidak dipungkiri, stigma tabu tetap tidak bisa hilang begitu saja dan dapat berdampak pada resistensi. Oleh karena itu, kami mengapresiasi dan mendukung upaya edukasi yang dilakukan Halodoc untuk mengajak lebih banyak orang memahami kondisi kesehatan mental mereka. 

Baca Juga: 40 Kata-Kata Bijak Hari Kesehatan Mental Sedunia yang Menenangkan Jiwa

Akses online yang dihadirkan Halodoc memperluas jangkauan dan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan mental. "Sebagai organisasi yang menaungi psikolog klinis, kami juga senang dapat bekerja sama dengan Halodoc dalam menghubungkan psikolog klinis yang berkompeten secara lebih dekat dengan masyarakat tanpa terbatas aspek geografis,” kata Ratih. 

Halodoc menghadirkan layanan Kesehatan Mental di berbagai tahap mulai dari Awareness, Discovery, Counseling, dan Therapy. 

  • Awareness: komitmen Halodoc untuk meningkatkan literasi kesehatan masyarakat dengan menyediakan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kredibel. Masyarakat dapat mengakses berbagai edukasi kesehatan mental yang diverifikasi oleh mitra tenaga kesehatan berlisensi di aplikasi, media sosial, maupun website Halodoc. 
  • Discovery: guna membantu masyarakat dalam memahami keluhannya, Halodoc memfasilitasi layanan Tes Kesehatan Mental Mandiri yang dibagi ke dalam tiga bagian yakni tes stres, kecemasan, dan depresi. 
  • Counseling: berkolaborasi dengan mitra strategis, layanan Kesehatan Mental Halodoc memudahkan masyarakat untuk berkonsultasi dengan psikolog klinis/psikiater dari mana dan kapan saja 24/7. 
  • Therapy: untuk memastikan kemudahan dan keberlanjutan penanganan, pengguna dapat memilih untuk berkonsultasi dengan psikolog klinis/psikiater sama yang dapat ditemukan dengan mudah di laman “Chat Terakhirmu” pada fitur Chat Dengan Dokter. 

Selain itu, Halodoc pun turut menggandeng penyanyi muda berbakat, Ghea Indrawari, mempersembahkan music video Jiwa yang Bersedih versi #PejuangMental yang telah dirilis pada laman YouTube Halodoc.  Ini adalah sebuah karya kolaboratif yang ingin mengajak masyarakat untuk turut memprioritaskan kesehatan mental dan berpartisipasi dalam menyuarakan harapan serta dukungan bagi keluarga, teman-teman, dan orang-orang di sekitar – bahwa dengan bercerita dan mencari bantuan layanan kesehatan yang tepat, banyak jiwa dapat terselamatkan.

“Kami percaya bahwa kesehatan fisik maupun mental merupakan hak setiap individu. Kesehatan fisik dan mental tersebut akan berpengaruh pada produktivitas dan kualitas hidup seseorang. Untuk itu, Halodoc telah menghadirkan layanan Kesehatan Mental sejak tahun 2020 silam. Kami pun melihat bahwa upaya penguatan kesehatan mental untuk mempersiapkan generasi penerus yang tangguh dan siap menghadapi berbagai tantangan menjadi tugas bersama yang perlu diatasi melalui kolaborasi lintas sektor,” pungkas dr. Irwan.  

 

Selanjutnya: Ada MYOR dan UNVR, Sejumlah Saham Ini Banyak Diborong Asing Sepekan Terakhir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News