MOMSMONEY.ID - Perkembangan indutsri wisata halal pesat dan menyimpan potensi ekonomi yang cerah. Terlihat dari banyak negara yang mempromosikan wisata halal mereka.
Dari segi jumlah wisatawan Muslim pun terus meningkat. Berdasarkan laporan Global Muslim Travel Index (GMTI), pada 2023 jumlah pengunjung Muslim internasional hampir kembali pada level sebelum pandemi, dengan sekitar 145 juta pengunjung muslim internasional.
Ke depan, GMTI memproyeksikan kedatangan wisatawan Muslim internasional dapat mencapai 230 juta di 2028 dan disertai dengan perkiraan pengeluaran sebesar US$ 225 miliar. Proyeksi tersebut juga didukung dengan potensi peningkatan populasi Muslim yang diproyeksikan meningkat dari 26% menjadi 28% dari populasi global.
Kebtuhan wisata ramah Muslim yang berkembang bergantung erat dengan kecanggihan teknologi yang bisa memberi informasi mengenai status halal akan suatu produk maupun layanan.
Platform digital HalalTrip yang juga hadir dalam bentuk aplikasi bisa dimanfaatkan untuk menjalankan wisata halal. Fazal Bahardeen, Pendiri dan CEO Crescentrating dan HalalTrip mengatakan platform digital ini lahir untuk menjadikan perjalanan wisata halal lebih inklusif, mudah diakses dan memperkaya spiritual bagi wisatawan Muslim di seluruh dunia.
"Melalui Halaltrip wisatawan Muslim akan terbantu dan percaya diri dalam menemukan dan memesan pengalaman yang sesuai dengan agama," kata Fazal, Senin (14/4). Sebab, Fazal menjelaskan Halaltrip didirikan dengan keyakinan bahwa umat Muslim tidak harus memilih antara iman mereka dan kegembiraan saat berpergian.
Maklum, sebelumnya umat Muslim menghadapi informasi halal yang terfragmentasi yang membuat umat Muslim kurang percaya diri dalam menemukan makanan halal, tempat salat, atau layanan yang ramah Muslim.
Baca Juga: Pelancong Makin Mudah Cek Status Halal
Aplikasi Halaltrip juga telah meluncur di Indonesia. Fazal mengatakan Indonesia memiliki populasi mayoritas Muslim terbesar di dunia dan pasar perjalanan keluar yang sedang naik daun.
Fazal mengamati wisatawan Indonesia yang cerdas secara digital dan sadar agama semakin mencari solusi perjalanan menjelajah dunia tanpa mengorbankan nilai-nilai mereka. Hal ini menjadikan pasar yang alami dan strategis bagi Halaltrip Indonesia.
Hingga saat ini, Halaltrip mencakup 100 negara melalui konten, ulasan, panduan tujuan wisata, layanan pemesanan termasuk menawarkan wawasan tentang pilihan makanan halal, tempat salat dan pengalaman ramah Muslim.
Bisnis aplikasi
Fitur unggulan Halaltrip saling berintegrasi memberi kemudahan akan kebutuhan agama, gaya hidup dan perjalanan wisata. Beberapa fitur tersebut, seperti kalkulator waktu salat dalam penerbangan. Fazal mengatakan fitur ini menjadi fitur pertama di dunia yang diluncurkan pada 2012.
Ada juga fitur alat penunjuk waktu salat dan arah kiblat yang disesuaikan untuk wisatawan di manapun mereka berada.
Baca Juga: Sistem Diperbarui, Daftar Sertifikasi Halal Semakin Mudah
Tentunya, fitur peta penemuan makanan halal juga ada dan didukung oleh ulasan dari banyak pengguna lain dan daftar makanan halal yang tersertifikasi.
Aplikasi ini juga dilengkapi dengan rencana perjalanan dan artikel insipiprasi yang disesuaikan bagi wisatawan Muslim bersama keluarga, solo atau khusus wanita.
Jangan bingung memilih tempat wisata ramah Muslim, Halaltrip juga memiliki fitur paket perjalanan yang dikurasi untuk misalnya liburan pantai yang halal, eksplorasi budaya dan lainnya.
Fazal mengatakan dalam memastikan keberlanjutan bisnis Halaltrip dalam jangka panjang, ia mengadopsi model pendapatan yang beragam. "Meskipun pengguna tidak dikenakan biaya berlangganan, platform ini tetap menghasilkan uang," kata Faza.
Bisnis model yang dijalankan Halaltrip adalah kemitraan dengan pariwisata, hotel ramah Muslim, restoran halal, operatur tur, dan organisasi pemasaran destinasi.
Fazal menjelaskan dari sisi mitra akan mendapatkan keuntungan dari paparan terhadap segmen wisatawan Muslim global. Halaltrip juga menawarkan layanan B2B dalam pemasaran digital, pembuatan kampanye, dan wawasan wisatawan Muslim melalu merek perusahaan induk, Crescentrating.
Baca Juga: Kantongi Sertifikasi Halal, Guardian Indonesia Dorong Pembangunan Ekosistem Halal
Terakhir, Fazal melihat masa depan pariwisata halal akan cerah. Secara global, keputusan perjalanan wisatawan Muslim akan semakin didorong oleh nilai-nilai agama. Sementara, aspek keberlanjutan, kemudahan digital, dan personalisasi akan membentuk cara segmen ini berpergian.
Terkhusus Indonesia, Fazal mengamati Indonesia semakin berperan penting, bahkan tidak hanya sebagai pasar sumber tetapi sebagai destinasi yang kaya akan aset spiritual, budaya dan alam yang dapat menarik wisatawan Muslim secara global.
"Dengan populasi Muslim muda yang meningkat, kelas menengah yang berkembang, dan rasa identitas yang kuat, Indonesia siap untuk memimpin gelombang inovasi perjalanan halal berikutnya," kata Fazal.
Selanjutnya: 6 Rekomendasi Buah yang Bantu Mengobati Pilek dan Flu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News