BisnisYuk

GoTo Impact Foundation Dampingi Magelang Setories Kembangkan Pertanian Regeneratif

GoTo Impact Foundation Dampingi Magelang Setories Kembangkan Pertanian Regeneratif

MOMSMONEY.ID - Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, memiliki potensi pertanian yang besar dengan 57% penduduk menggantungkan hidup pada sektor ini. Termasuk masyarakat Desa Mangunsari.

Namun, potensi ini juga diiringi berbagai tantangan seperti ketergantungan pada pupuk kimia, metode pertanian konvensional, hingga terbatasnya akses informasi yang turut memperbesar risiko keberlanjutan pertanian dan tingkat kesejahteraan petani.

Menyadari hal tersebut, GoTo Impact Foundation (GIF), organisasi nirlaba yang didirikan oleh Grup GoTo, siap meluncurkan inovasi pertanian regeneratif bertajuk "Magelang Setories", hasil kreasi bersama dengan changemakers, para pemangku kepentingan, dan masyarakat Magelang melalui inisiatif Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) 3.0. Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengoptimalkan aktivitas pertanian di Desa Mangunsari, Kabupaten Magelang.

Mengetahui permasalahan yang semakin kompleks dan saling berkaitan, Monica Oudang, selaku Ketua GoTo Impact Foundation menyampaikan dalam keterangan tertulis, Rabu (16/4),  setelah empat tahun berkreasi bersama masyarakat di enamtitik dan mendukung 136 changemakers–yang terdiri dari startup, organisasi nirlaba, hingga akademisi–kami belajar bahwa perubahan nyata bisa terjadi ketika masyarakat memiliki keberanian dan kapasitas untuk menjadi agen perubahan di wilayah mereka sendiri.

Ia menambahkan pembelajaran itu pula yang tercermin di CCE 3.0. dengan Magelang Setories sebagai wujud nyata pendekatan ini. Bukan sebagai bantuan sesaat, melainkan investasi jangka panjang yang dirancang untuk terus berjalan bahkan berkembang bersama masyarakat.

Magelang Setories merupakan gabungan dari organisasi Setara Indonesia, Bhumee Artani, dan Waste & Wishes Indonesia, dan merupakan hasil kolaborasi dengan Kementerian Pertanian, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Dinas Pertanian Kabupaten Magelang, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda dan Litbangda) Kabupaten Magelang, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang, Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Magelang, Kabupaten Magelang, Kecamatan Sawangan, Desa Mangunsari, Balai Penyuluh Pertanian, Gabungan Kelompok Tani, Kelompok Wanita Tani, dan Koperasi Gatos Bumi Jawi.

Baca Juga: Kolaborasi Sejumlah Perusahaan Sawit untuk Dukung Petani Terampil dan Berkelanjutan

Grengseng Pamuji, selaku Bupati Kabupaten Magelang, turut menyampaikan dukungannya lewat sambutan kunci yang diwakilkan oleh Arif Yulianto, S.T., selaku Kepala Bidang Perekonomian dan Pengembangan Wilayah pada Bappeda Litbangda Kabupaten Magelang, “Magelang memiliki potensi besar sebagai lumbung pangan Jawa Tengah. Potensi ini tidak hanya penting untuk pencapaian target pemerintah, tetapi juga agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat," kata Grengseng. 

Theodorus Dedy Tri Kuncoro Perwakilan Konsorsium Magelang Setories, menjelaskan tiga solusi utama dalam membangun sistem yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian, meningkatkan pendapatan petani, dan memastikan ketahanan pangan lokal di Desa Mangunsari, Kabupaten Magelang, yakni:

  • Pembangunan Demonstration Plot (Demplot) Agro Learning Center, yaitu pusat edukasi dan praktik percontohan komunitas yang berfokus pada pertanian regeneratif dan pengelolaan limbah, mencakupi teknik penanaman, panen, pemasaran, hingga pengelolaan limbah pasca panen.
  • Praktik dan Pendampingan Pertanian Regeneratif, seperti pendampingan intensif untuk memastikan petani menerapkan teknik pertanian regeneratif dengan tepat seperti rotasi tanaman, baik komoditas pangan pokok seperti padi ataupun hortikultura (cabe, timun, pepaya dan sayuran lainnya), agroforestri, dan penggunaan kompos organik.
  • Pengelolaan dan Pendampingan Limbah Organik dengan mengubah limbah organik menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dan budidaya maggot sebagai alternatif pakan ternak dan pupuk untuk keperluan pertanian, budidaya ikan nila, atau budidaya ayam petelur.

Meskipun implementasi inovasi ini akan dijalankan oleh masyarakat, Puas Siswa Widada, selaku Kepala Desa Mangunsari, turut mengingatkan pentingnya sinergi lintas sektor, “Agar inovasi ini berdampak nyata dan berkelanjutan, masyarakat tidak bisa berjalan sendiri. Untuk itu, saya mengundang seluruh pihak untuk bertukar ide, wawasan, serta keahlian sebagai bahan pengembangan inovasi," kata Puas yang juga program ini dapat menginspirasi desa-desa lain demi terwujudnya masyarakat Magelang
yang lebih sejahtera secara merata.

Guna memastikan keberlanjutan, Magelang Setories akan berinovasi bersama masyarakat di setiap tahap implementasi solusi, terutama kelompok petani. Dari edukasi yang dilakukan di Demplot, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sekitar 37% per hektar. Seiring meningkatnya produktivitas lahan, diharapkan dapat turut menurunkan biaya produksi sebesar 34,2% dan meningkatkan pendapatan petani rata-rata 30%, termasuk petani perempuan dan pemuda. Dari sisi lingkungan, Magelang Setories berupaya mengelola 100% limbah organik yang masuk ke Demplot. Dalam jangka panjang, Magelang Setories berharap dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan jejak karbon dari sektor pertanian, meningkatkan ketahanan bencana longsor, dan mengurangi air bersih melalui remediasi daerah aliran sungai.

 

Selanjutnya: 12 Rekomendasi Obat Herbal Alami untuk Mengobati Asam Lambung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News