Keluarga

Gemar Playing Victim, Ini 4 Cara Mengatasi Anak Remaja yang Manipulatif

Gemar Playing Victim, Ini 4 Cara Mengatasi Anak Remaja yang Manipulatif

MOMSMONEY.ID - Anak remaja Anda manipulatif? Inilah 4 cara mengatasi anak remaja yang manipulatif.

Perilaku manipulatif cenderung mudah untuk dikenali saat anak masih kecil. Namun, seiring bertambahnya usia anak, perilaku manipulatif mereka mungkin menjadi lebih halus dan sukar untuk dikenali.

Saat anak memasuki usia remaja, ada tanda-tanda umum yang bisa menunjukkan bahwa mereka sedang mencoba memanipulasi. Berikut beberapa di antaranya:

  • Membuat orang lain merasa bersalah
  • Playing victim atau berperilaku layaknya korban
  • Mengikutsertakan orang tua untuk menyudutkan orang lain
  • Melakukan pemerasan emosional dengan berpura-pura sedih
  • Berkata menyakitkan, melakukan silent treatment, atau menolak untuk melakukan apa yang diminta saat anak tidak mendapatkan apa yang diinginkan
  • Sering marah-marah atau meledak-ledak
  • Mengancam untuk bunuh diri

Setelah mengetahui tanda-tanda perilaku manipulatif pada anak remaja, berikut beberapa cara mengatasi anak remaja yang manipulatif sebagaimana dilansir dari PsychCentral.

Baca Juga: 4 Hal yang Harus Orang Tua Lakukan saat Anak Menstruasi Pertama Kali

1. Tetapkan batasan

Cara mengatasi anak remaja yang manipulatif pertama yaitu menetapkan batasan.

Dalam beberapa kasus, cara terbaik untuk merespons perilaku manipulatif anak remaja adalah dengan mengatasi perilaku tersebut secara langsung.

Tetapkanlah batasan pada anak remaja Anda dengan memperjelas harapan Anda dan tindakan apa yang tidak dapat diterima. Kemudian, tegakkan konsekuensinya secara konsisten jikalau anak melanggar aturan yang telah dibuat.

2. Tetap tenang

Cara mengatasi anak remaja yang manipulatif kedua yaitu tetap tenang.

Terkadang, terlalu fokus pada perilaku manipulatif anak dapat mengalihkan perhatian dari akar masalah. Jika menurut Anda terdapat masalah tertentu yang menyebabkan anak bertingkah, cobalah untuk membicarakannya dengan tenang dan meyakinkan.

Doronglah anak untuk jujur tentang apapun yang telah mengganggu mereka dan cobalah untuk secara aktif mendengarkan apa yang anak katakan kepada Anda. Pasalnya, anak remaja yang menunjukkan perilaku manipulatif mungkin sedang ingin merasa lebih dicintai, aman, divalidasi, atau didukung.

Baca Juga: 3 Cara Cek BPOM Skincare dan Makeup Asli atau Palsu, Tidak Sulit Moms!

3. Bangun hubungan yang sehat

Cara mengatasi anak remaja yang manipulatif ketiga yaitu membangun hubungan yang sehat.

Perilaku manipulatif biasanya tidak dilakukan oleh anak remaja secara sadar atau sengaja. Bisa jadi, anak beralih ke perilaku manipulatif karena mereka merasa bahwa itu adalah satu-satunya cara untuk memenuhi kebutuhannya.

Jika Anda berfokus untuk membangun hubungan yang sehat dan positif di mana anak merasa mampu mengungkapkan pikiran mereka dengan leluasa, situasinya mungkin akan mulai membaik.

Nah, untuk memperkuat hubungan Anda dengan anak remaja Anda, tunjukkanlah kepada mereka bahwa Anda peduli. Adapun beberapa cara sederhana untuk menunjukkan bahwa Anda peduli sekaligus berpotensi untuk mengurangi perilaku manipulatif anak adalah sebagai berikut:

  • Menghabiskan waktu bersama untuk melakukan aktivitas favorit
  • Secara teratur memeriksa keadaan anak
  • Memvalidasi perasaan anak
  • Menghormati batasan anak
  • Memberikan contoh yang baik dari perilaku yang ingin Anda lihat dari anak

Dengan berfokus pada penguatan positif dan hubungan yang sehat, itu akan jauh lebih mudah dan efektif untuk mengatasi perilaku manipulatif anak alih-alih berfokus untuk menghukum perilaku negatif mereka.

4. Terapkan konsekuensi secara konsisten

Cara mengatasi anak remaja yang manipulatif keempat yaitu menerapkan konsekuensi secara konsisten.

Anak remaja Anda perlu tahu bahwa mencoba memanipulasi Anda merupakan perilaku yang tidak dapat diterima. Kendati begitu, cobalah untuk tegas namun tetap tenang dan penuli saat mengomunikasikan perilaku manipulatif anak beserta konsekuensinya.

Jika perlu, adakan pertemuan keluarga guna mengembangkan kontrak konsensus yang menguraikan aturan rumah dan akibatnya. Tetapkan konsekuensi yang konstruktif, seperti menghapus akses ke gadget selama sekitar 1 minggu atau sampai anak berhenti berperilaku manipulatif.

Selalu ingat untuk menegakkan konsekuensi yang telah ditetapkan secara konsisten. Jika tidak, anak cenderung akan mengembangkan perilaku manipulatifnya. Tak sampai di situ, tidak menangani perilaku manipulatif anak dengan baik juga bisa mendorong pola yang memengaruhi hubungan dewasa mereka di masa depan.

Demikian 4 cara mengatasi anak remaja yang manipulatif. Silakan diterapkan, Moms.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News