Bugar

Gejala Kanker Serviks pada Wanita dan Cara Mendeteksinya

Gejala Kanker Serviks pada Wanita dan Cara Mendeteksinya

MOMSMONEY.ID - Kanker serviks umumnya disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV). Penyakit ini menjadi penyebab kematian nomor dua akibat kanker bagi wanita di dunia. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala kanker serviks dan cara mendeteksinya.

MomsMoney akan mengulas gejala kanker serviks dan cara mendeteksinya. Yuk, simak sampai akhir!

Gejala Kanker Serviks pada Wanita

Dikutip dari Mayo Clinic, gejala kanker serviks seringkali tidak muncul sampai penyakit tersebut berkembang ke tahap yang lebih lanjut. Tanda-tanda awal yang mungkin terjadi termasuk:

  • Nyeri saat berhubungan intim.
  • Pendarahan vagina yang tidak biasa, seperti setelah berhubungan seksual, di antara periode menstruasi, setelah menopause, atau setelah pemeriksaan panggul.
  • Keputihan yang tidak biasa yang mungkin berair, berdarah, dan/atau memiliki bau busuk.

Baca Juga: Ketahui Berbagai Penyebab Kanker Serviks pada Wanita Berikut

Seiring dengan penyebaran penyakit, kanker serviks dapat menyebabkan gejala yang lebih serius, seperti:

  • Nyeri panggul.
  • Masalah dalam buang air kecil.
  • Pembengkakan pada kaki.
  • Gagal ginjal.
  • Nyeri tulang.
  • Penurunan berat badan dan nafsu makan yang berkurang.
  • Kelelahan.
  • Sakit punggung.
  • Sakit perut.

Cara Mendeteksi Kanker Serviks

Dikutip dari WebMD, cara mendeteksi kanker serviks yang pertama adalah dengan melakukan tes skrining meliputi:

1. Pap Smear

Dalam proses ini, dokter mengambil sel-sel dari permukaan serviks untuk diperiksa di bawah mikroskop. Jika terdapat sel yang tidak normal, dokter akan melakukan biopsi serviks untuk mengambil sampel jaringan dan menganalisisnya lebih lanjut.

Baca Juga: Wanita Wajib Tahu Cara Mencegah Kanker Serviks Berikut Ini

2. Tes DNA HPV

Tes ini melibatkan pengambilan sel dari serviks untuk memeriksa keberadaan tipe HPV yang berpotensi menyebabkan kanker serviks. Tes ini bisa dilakukan bersamaan dengan Pap smear atau dilakukan setelah hasil Pap smear menunjukkan ketidaknormalan.

3. Kolposkopi

Mirip dengan pemeriksaan panggul, kolposkopi dilakukan jika terdapat sel abnormal dari hasil Pap smear. Dalam proses ini, serviks diwarnai dengan pewarna aman atau asam asetat untuk membuat sel-sel lebih terlihat.

Dokter kemudian menggunakan kolposkop, sebuah mikroskop yang memperbesar tampilan serviks, untuk mencari sel abnormal dan melakukan biopsi jika perlu

4. Biopsi

Ada beberapa metode biopsi yang bisa digunakan tergantung pada kondisi:

  • Biopsi Punch: Menggunakan alat tajam berbentuk lingkaran untuk mengambil sampel jaringan.
  • LEEP (Loop Electrosurgical Excision Procedure): Menggunakan kawat listrik untuk mengambil jaringan.
  • Endoservikal Curettage: Menggunakan kuret untuk mengumpulkan jaringan dari saluran serviks.
  • Biopsi Kerucut: Menggunakan pisau bedah atau LEEP untuk mengambil bagian lebih besar dari serviks.

Baca Juga: Efektif Turunkan BB, Inilah 10 Tips Diet Tanpa Olahraga yang Bisa Anda Praktikkan

5. Tes Tambahan Lainnya

Jika biopsi mengonfirmasi kanker yang lebih lanjut, dokter mungkin akan melakukan tes tambahan untuk menentukan sejauh mana penyebarannya, seperti:

  • Rontgen dada untuk memeriksa paru-paru.
  • Tes darah dan CT scan untuk memeriksa hati.
  • Pyelogram intravena atau CT scan untuk sistem kemih.
  • Kolposkopi, pemeriksaan rektum, dan enema barium untuk memeriksa sistem pencernaan.

Dengan menentukan stadium kanker, dari Stadium 0 (paling ringan) hingga Stadium IV (metastatik atau paling parah), dokter dapat merencanakan pengobatan yang tepat.

Demikianlah ulasan lengkap terkait gejala kanker serviks dan cara mendeteksinya. Semoga bermanfaat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News