MOMSMONEY.ID - Berikut cara menghindari kesalahan finansial terbesar yang sering luput disadari serta temukan solusi tepat agar tidak terjebak cicilan mobil.
Di masa sekarang, banyak orang merasa sudah cukup pintar mengelola uang padahal masih punya satu kebiasaan yang justru menyedot kondisi finansial tanpa disadari.
Dalam pembahasan yang pernah diulas oleh Go Banking Rates, masalah ini bukan tentang utang besar atau kartu kredit tetapi soal cicilan mobil yang makin dianggap normal sebagai bagian dari gaya hidup.
Mengapa cicilan mobil jadi penyebab finansial berantakan?
Rachel Cruze, seorang pakar dalam pengelolaan uang, menyebut bahwa cicilan mobil adalah salah satu beban finansial yang paling sering menjebak banyak orang.
Menurutnya, masalah keuangan bukan hanya karena utang besar, tetapi karena cicilan bulanan yang terus berjalan.
“Hal nomor satu yang membuat Anda bangkrut adalah cicilan mobil” ujar Cruze.
Saat ini cicilan mobil baru bisa menyentuh kisaran sebelas juta rupiah sebulan. Jika punya dua mobil maka pengeluarannya bisa lebih dari dua puluh tiga juta rupiah.
Baca Juga: Sering Kalap? Ini Dia 7 Tips Menghemat Uang Belanja Biar Nggak Over Budget
Jumlah sebesar itu idealnya bisa dipakai untuk tabungan, investasi, atau kebutuhan penting lainnya tetapi akhirnya habis untuk membayar kendaraan.
Yang menjadi masalah adalah nilai mobil cepat turun sehingga uang yang dikeluarkan tidak berubah menjadi aset yang makin berharga.
Berbeda dengan rumah yang cenderung naik nilai dari tahun ke tahun, mobil justru terus menyusut harganya sejak pertama kali dibawa pulang.
Tekanan psikologis yang bikin mobil jadi simbol pencapaian
Sekarang mobil bukan cuma alat transportasi tetapi sudah jadi tanda status sosial. Banyak orang merasa perlu punya mobil keren supaya terlihat punya pencapaian tertentu.
“Mobil kami telah menjadi simbol status. Itu telah menjadi nilai kami” ujar Cruze.
Padahal kenyataannya penilaian orang hanya sekilas saja, misalnya saat berhenti di lampu merah atau bertemu teman.
Namun dampaknya bagi keuangan jauh lebih lama. Kebiasaan mengejar pengakuan lewat barang mewah membuat banyak orang kehilangan peluang membangun keuangan yang kuat sejak awal.
Cara dealer memanfaatkan rasa takut konsumen
Dealer mobil paham betul bahwa keputusan membeli mobil tidak hanya soal logika tetapi juga soal perasaan. Itu sebabnya mereka sering menonjolkan fitur keamanan yang ditujukan untuk menarik perhatian para orang tua.
“Mereka tahu cara mendapatkan semua ibu. Mereka bilang ini mobil paling aman dan langsung membuat orang tua merasa harus memilikinya” ujar Cruze.
Ketika rasa takut soal keselamatan jadi alasan utama, orang cenderung membuat keputusan emosional sehingga cicilan yang berat terasa seolah wajar. Padahal belum tentu kebutuhan mobilnya benar benar mendesak.
Baca Juga: 7 Langkah Praktis Mengatur Uang Pasca Menikah agar Cepat Punya Rumah Baru
Kesalahan yang sering terjadi saat menukar mobil yang hampir lunas
Tidak sedikit keluarga yang sebenarnya tinggal sedikit lagi bebas cicilan tetapi memilih menukar mobil lama dengan model baru. Alhasil mereka masuk lagi ke kontrak panjang yang membuat pengeluaran membengkak.
Cruze mencontohkan sebuah keluarga yang menukar mobil lama padahal kondisinya masih bagus dan tinggal beberapa kali cicilan lagi. Hanya karena ingin mobil lebih besar mereka akhirnya harus membayar cicilan baru dari awal.
Padahal mobil bekas berkualitas dengan usia dua sampai empat tahun biasanya sudah cukup aman dan nyaman untuk kebutuhan harian. Dengan harga yang lebih terjangkau beban finansial pun jauh lebih ringan.
Mengubah pola pikir dari fokus cicilan ke total pengeluaran
Kesalahan umum lainnya adalah hanya melihat cicilan per bulan, bukan keseluruhan biaya yang keluar. Dealer sering memanfaatkan hal ini agar harga terlihat lebih ringan walaupun totalnya jauh lebih besar.
“Begitulah cara mereka menipu Anda karena banyak orang hidup dengan pola pikir pembayaran” ujar Cruze.
Jika cicilan sebelas juta terlihat masih terjangkau orang sering lupa bahwa pengeluarannya dalam setahun bisa lebih dari seratus tiga puluh tujuh juta rupiah. Uang sebanyak itu bisa menjadi modal investasi besar bila dialihkan ke tempat yang tepat.
Baca Juga: 4 Buku Finance Terbaik untuk Pemula yang Ingin Atur Uang dan Investasi
Solusi agar tidak terjebak cicilan yang bikin boros
Ada beberapa langkah sederhana yang bisa membantu Anda lebih bijak dalam urusan pembelian mobil:
- Pilih mobil sesuai kebutuhan bukan gaya hidup
- Utamakan fungsi, bukan penampilan.
- Pertimbangkan mobil bekas yang masih bagus
- Harga lebih masuk akal dan fitur umumnya masih lengkap.
- Hitung total biaya bukan hanya cicilan
- Perhatikan pengeluaran tahunan dan berapa lama cicilannya
- Pastikan cicilan tidak melebihi lima belas persen penghasilan
- Dengan begitu keuangan bulanan tetap stabil.
Fokus pada tujuan keuangan jangka panjang
Investasi, dana darurat, dan tabungan masa depan lebih penting daripada aroma mobil baru.
Di tengah gaya hidup modern membeli mobil baru sering dianggap langkah wajar padahal dampaknya cukup besar bagi kondisi finansial jangka panjang.
Keinginan terlihat sukses kadang justru membuat seseorang jauh dari stabilitas ekonomi. Dengan memahami risiko dan mengatur strategi yang lebih bijak setiap orang bisa tetap memiliki kendaraan yang nyaman tanpa membuat keuangan berantakan.
Sebelum memutuskan membeli mobil baru coba tanyakan pada diri sendiri apakah ini benar benar kebutuhan atau hanya sekadar ingin terlihat lebih hebat.
Selanjutnya: Tren Furnitur Tahun 2026: Rumah yang Lebih Intim, Hangat, dan Banyak Kisah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News