MOMSMONEY.ID – Menjadi ibu rumah tangga ternyata cukup menantang, mulai dari mengurus anak, operasional rumah hingga keuangan keluarga, belum lagi Anda yang merupakan ibu pekerja. Di tengah mengurus kesibukan rumah tangga, tentu moms pernah merasakan emosi yang naik turun kemudian malah bikin keputusan keuangan jadi impulsif?
Misalnya, usai Lelah bekerja tiba-tiba checkout keranjang belanja buat “healing”, beli mainan anak karena rasa bersalah terlalu sibuk, atau bahkan nekat pakai pinjaman daring karena kepepet kebutuhan mendesak untuk bayar sekolah dan belanja kebutuhan rumah tangga. Itu tidak salah kok, tapi ada baiknya moms mulai lebih sadar. Karena, emosi yang tidak stabil ini memang seringkali mempengaruhi keputusan finansial yang kita buat, tanpa kita sadari.
Data Kredivo menunjukkan, hampir 5 dari 10 pengguna paylater itu Perempuan dan kebanyakan berusia 18 tahun – 35 tahun. Data pinjaman daring juga nggak kalah menarik, karena perempuan ternyata mendominasi dengan lebih dari 50% peminjam pada tahun 2024 lalu. Ini jadi sinyal kalau akses ke kredit digital, baik paylater maupun pinjaman daring, makin terbuka lebar, termasuk untuk para ibu yang punya peran penting nentuin masa depan keuangan keluarga.
Perlu diingat moms, dibalik akses cepat dan solusi kredit digital, ibu juga perlu tetap mawas diri nih. Soalnya, data dari Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI OJK) mencatat lebih dari 15.000 aduan terkait pinjaman ilegal sepanjang 2024, dan yang paling banyak melapor justru perempuan usia produktif di 26–35 tahun. Jadi, alih-alih mau mencari solusi, akses kredit digital yang nggak dibarengi sama pemahaman malah bisa jadi boomerang buat ibu.
Menurut Psikolog, Marissa Meditania mengatakan, banyak ibu yang berperan sebagai "menteri keuangan" keluarga dan sering kali membuat keputusan finansial dalam kondisi yang kurang ideal. Bukan karena tidak peduli, tapi karena harus bertindak cepat di tengah rutinitas yang padat dan dorongan kuat untuk melindungi keluarga di tengah rutinitas yang padat dan akses edukasi yang belum merata. “Keputusan finansial sering diambil sambil masak, antar anak, atau mengurus rumah. Akhirnya, kebutuhan hari ini terasa lebih penting daripada memikirkan dampaknya di kemudian hari,” jelasnya, Jumat (1/8).
Baca Juga: Tips Memilih Asuransi Kendaraan ala Sompo Insurance
Kabar baiknya, banyak ibu yang sudah mulai memanfaatkan paylater dengan bijak untuk kebutuhan harian. Data dari Kredivo menunjukkan bahwa mayoritas pengguna Kredivo yang sudah menikah menggunakan paylater untuk kebutuhan yang bener-bener penting, dari belanja bahan makanan (66,9%), produk kesehatan dan kecantikan (16,4%), hingga kebutuhan anak dan rumah tangga (10,1%).
Artinya, kalau dikelola dengan tepat, paylater bisa jadi alat bantu yang cerdas buat ibu mengatur keuangan keluarga. Makanya penting banget buat ibu untuk terus menambah pemahaman soal keuangan digital.
Indina Andamari, SVP Marketing & Communications Kredivo menyadari, bahwa peran ibu sangat krusial, termasuk dalam mengelola keuangan keluarga. Melalui akses keuangan digital yang mudah dan aman, pihaknya ingin membantu para ibu memiliki kontrol lebih besar atas kondisi finansial rumah tangga.
Lebih lanjut, Indina menjelaskan bahwa inisiatif ini juga merupakan bagian dari dukungan Kredivo terhadap upaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mendorong literasi keuangan masyarakat. Ia percaya edukasi finansial adalah kunci, terutama bagi perempuan dan ibu rumah tangga.
Baca Juga: Hasil Survei, 56% Orang Lebih Mengutamakan Kualitas Hidup daripada Usia Panjang
Jadi, apa aja sih yang harus ibu lakukan sebelum menggunakan paylater biar manfaatnya bisa bener-bener kerasa? Yuk, simak 4 tips dari Kredivo dan Marissa Meditania :
1. Tarik napas dulu, Bu, kenali emosi sebelum ambil keputusan keuangan
Lagi capek atau cemas? Emosi naik-turun? Stop bentar, deh, sebelum klik "bayar" atau "ajukan"! Emosi yang tidak stabil bisa bikin keputusan jadi impulsif, apalagi buat belanja harian atau kebutuhan mendesak yang kadang bikin kita nekat.
Makanya, mulai biasain mindful spending, pakai paylater buat kebutuhan yang bener-bener penting, bukan cuma karena lagi pengen atau ke trigger emosi sesaat.
2. Hitung-hitungan dulu, agar tidak boncos!
Paylater memang memudahkan, tapi tetap harus ada batasan. Biar cash flow tetap aman, idealnya total cicilan nggak lebih dari 30% dari penghasilan bulanan. Soalnya, hal-hal seru yang keliatannya kecil hari ini bisa jadi beban kalau nggak dikontrol.
3. Checklist wajib: Pastikan layanan Paylater yang resmi
Sebelum klik “ajukan”, pastikan dulu layanannya terdaftar di OJK. Soalnya, pinjaman ilegal itu sering banget tidak transparan, bunganya selangit, dan rawan menyalahgunakan data pribadi, bahkan bisa sampai ngancam saat nagih.
Tapi, kalau pakai paylater yang resmi dan diawasi OJK lebih aman.
4. Bicarakan keuangan dengan pasangan atau orang terdekat, nggak ada salahnya kok!
Peran ibu memang berat, tapi bukan berarti ibu harus menghadapinya sendirian. Ajak pasangan atau orang yang ibu percaya untuk diskusi, biar dapat perspektif tambahan dan dukungan emosional, apalagi kalau lagi tertekan atau harus menghadapi pengeluaran tak terduga.
Menurut Marissa, keputusan finansial ibu bukan cuma soal hari ini, tapi juga jadi cermin buat anak-anak di rumah. Tanpa sadar, cara ibu menggunakan uang jadi pelajaran pertama soal keuangan untuk anak. Karena yang paling membekas bukan nasihat, tapi kebiasaan yang mereka lihat setiap hari. Karena itu, penting bagi ibu untuk mengambil keputusan secara mindful, bukan hanya demi menjaga keuangan tetap sehat, tapi juga untuk menanamkan nilai finansial yang bertanggung jawab sejak dini.
Nah, di sinilah pentingnya mengenali kondisi emosional sebelum mengambil keputusan finansial. Soalnya, saat emosi lagi nggak stabil, keputusan yang diambil bisa cenderung impulsif dan kurang terukur. Paylater bisa jadi solusi cerdas untuk kebutuhan harian tanpa mengganggu stabilitas keuangan keluarga.
Untuk itu, selain terus mengedukasi masyarakat mengenai literasi finansial, Kredivo juga punya sistem yang bantu ibu pakai paylater dengan aman. Lewat prinsip responsible lending dengan teknologi canggih berbasis AI (kecerdasan buatan), limit kredit juga disesuaikan secara berkala sesuai kemampuan.
Prinsipnya, biar tidak kebablasan dan tetap sesuai kebutuhan.
Selanjutnya: Tanggal 1 Agustus Memperingati Hari Childfree Internasional, Ini Sejarahnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News