Nantinya, diharapkan hasil dari kolaborasi ini adanya sosialisasi, edukasi, pelatihan, dan pendampingan kepada seluruh rumah tangga di lokasi RW pilot project tersebut, serta penyediaan infrastruktur dan sarana pendukung.
DLH akan melakukan monitoring dan evaluasi ketat selama satu tahun pertama. Diharapkan pilot project ini menjadi model yang dapat direplikasi di 261 kelurahan lainnya sebagai praktik baik dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Pembangunan dan Tata Kota, Nirwono Joga mengatakan, pelaksanaan pilot project Pengelolaan Sampah Kolaboratif juga selaras dengan visi Jakarta sebagai kota global berperingkat ke-50 besar dunia pada 2029. Salah satu indikatornya adalah pengelolaan sampah yang terintegrasi dan berkelanjutan.
“Jakarta menghasilkan sekitar 8.000 ton sampah per hari. Jika dibagi ke 267 kelurahan, maka masing-masing kelurahan perlu mengurangi sekitar 29,96 ton per hari. Ini bisa dicapai jika setiap kelurahan mengedepankan inovasi dan kolaborasi dalam mengelola sampah,” katanya.
Nirwono mengatakan, Jakarta dapat mengidentifikasi tiga kategori kelurahan berdasarkan keberhasilan pengurangan sampah. Pertama, yakni kategori bebas sampah, yang berhasil mengurangi timbulan sampah secara signifikan.
Selanjutnya: Pemerintah Bakal Bangun Kilang Minyak Portable 1 Juta Barel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News