Santai

Daur Ulang Sampah, PLN Sediakan Mesin Penampung Botol Plastik dan Baju Bekas

Daur Ulang Sampah, PLN Sediakan Mesin Penampung Botol Plastik dan Baju Bekas

MOMSMONEY.ID - PT PLN baru saja meluncurkan program Green Action sebagai  salah satu upaya melestarikan lingkungan. Dengan program ini, para pegawai PLN diajak mengelola sampah botol plastik dan baju bekas untuk didaur ulang menjadi bahan bernilai guna. 

Untuk mempermudah pegawai, PLN menghadirkan Reverse Vending Machine (RVM) untuk mengumpulkan sampah botol plastik dan drop box untuk baju bekas yang tersebar di unit dan sub holding PLN.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Gregorius Adi Trianto menjelaskan bahwa program pengelolaan sampah botol plastik dan baju bekas merupakan bentuk pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) PLN Group. Menurutnya, pihaknya ingin membangun kesadaran bahwa sampah yang ada bisa dimanfaatkan menjadi barang bernilai guna.

Dengan menggunakan RVM, pihaknya memberikan reward bagi setiap orang yang mengumpulkan sampah botol plastik. Setiap botol yang dimasukkan ke dalam RVM akan mendapatkan poin. Poin tersebut bisa dikonversi menjadi uang dalam dompet digital.

“Pada tahap selanjutnya sampah yang dikumpulkan ini juga bisa dikonversikan ke listrik. Jadi dengan mengumpulkan sampah plastik bisa mendapatkan token listrik,” ucap Gregorius dalam keterangan tertulis, Rabu (26/6).

Baca Juga: Harga Emas Spot Stagnan di US$ 2.300

Selain menggunakan RVM, PLN juga mendorong seluruh unit, sub holding dan anak perusahaan untuk bergerak mengumpulkan sampah plastik di lokasi masing-masing menggunakan drop box botol plastik. Sampah botol plastik yang terkumpul akan diolah menjadi barang bernilai guna dengan melibatkan para pengrajin difabel seperti tas, sepatu dan sebagainya.

PLN menargetkan, melalui RVM dan drop box yang ada bisa mengumpulkan lebih dari 340 ribu botol per tahun. Jumlah tersebut bisa menurunkan emisi sebesar 28 ton CO2.

Kemudian untuk, program daur ulang baju bekas, baju yang terkumpul akan diolah menjadi insulation felt. Nantinya, insulation felt bisa digunakan untuk peredam panas, getaran, dan suara pada aset PLN. PLN menargetkan bisa mengumpulkan 3 ton baju dalam setahun.

Adapun, Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN Yusuf Didi Setiarto menjelaskan, PLN terus mendorong seluruh unit usaha dan insan PLN terlibat aktif dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dengan pengelolaan sampah berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan misi besar PLN untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

"Kepedulian pada lingkungan tidak hanya menjadi tanggung jawab perusahaan, namun seluruh insan PLN. Melalui kerja sama ini, kita berharap visi menciptakan lingkungan yang hijau bisa tercapai. Pada saat bersamaan, upaya dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan dapat terwujud," ujar Didi.

Langkah PLN ini juga diapresiasi Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati.

“Inovasi-inovasi PLN sangat pro pada lingkungan. Kami dari KLHK sangat berterima kasih, karena ini memberikan kontribusi luar biasa buat lingkungan hidup kita. Hari Lingkungan Hidup Sedunia kali ini temanya penyelesaian krisis iklim dengan inovasi dan prinsip keadilan, PLN menurut saya juga dalam kegiatan-kegiatannya sudah menerapkan,” kata Vivien.

Lebih jauh, Vivien berharap pemanfaatan teknologi seperti mesin RVM dari PLN akan berkontribusi besar mereduksi sampah di Indonesia yang saat ini tercatat 33% masih terbuang ke lingkungan. Ia juga menekankan bahwa upaya mitigasi lingkungan perlu melibatkan dukungan seluruh elemen masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News