MOMSMONEY.ID - Simak dapur yang terlihat kosong sering bukan karena kurang perabot lo, tapi karena detail desain yang terlewat. Ini penjelasan dari para ahli.
Banyak orang merasa dapurnya terlihat rapi, bersih, dan tertata, tetapi tetap terasa kosong dan kurang nyaman. Padahal, dapur adalah salah satu ruang paling aktif di rumah yang seharusnya terasa hangat dan hidup.
Masalah ini sering muncul bukan karena ukuran ruangan atau minimnya perabot, melainkan karena kesalahan desain kecil yang luput diperhatikan.
Melansir dari The Spurce, para desainer interior menyebut dapur perlu keseimbangan antara fungsi, visual, dan sentuhan personal. Tanpa kombinasi itu, dapur akan terlihat dingin meski sudah mengikuti tren modern.
“Dapur membutuhkan elemen visual yang memberi rasa hidup agar terlihat benar-benar digunakan,” ujar Nicole Cella, desainer interior.
Baca Juga: Ini Hak Tanggungan yang Perlu Moms Pahami Sebelum Menjaminkan Rumah atau Tanah
Tidak memiliki titik fokus visual
Salah satu alasan dapur tampak kosong adalah tidak adanya elemen yang langsung menarik perhatian. Ruangan terasa datar karena mata tidak punya tempat untuk berhenti.
Titik fokus ini bisa sederhana, seperti lampu gantung dengan desain menarik, kursi bar bertekstur, atau pulau dapur dengan material berbeda.
Berdasarkan pengalaman para desainer, dapur yang punya satu elemen menonjol akan terasa lebih seimbang dan nyaman, meskipun desainnya minimalis.
Terlalu banyak area polos
Warna putih dan abu-abu memang memberi kesan bersih dan modern. Namun jika semua elemen dapur menggunakan warna dan tekstur yang sama, ruangan bisa terasa hambar.
Jennifer Homeyer, CEO The Design House, menjelaskan bahwa dapur perlu variasi visual agar proporsinya terasa pas.
Menambahkan tekstur kayu, backsplash bermotif, atau detail logam pada kabinet bisa membuat dapur lebih hidup tanpa terlihat berlebihan.
Meja dapur terlalu bersih
Meja dapur yang benar-benar kosong sering dianggap ideal. Padahal, dapur yang digunakan sehari-hari biasanya menunjukkan aktivitas penghuninya.
Emilie Schiller, pendiri Home Methods, menyarankan menaruh barang yang memang sering dipakai, seperti mesin kopi, talenan kayu, atau mangkuk buah.
Hal kecil ini memberi kesan bahwa dapur benar-benar digunakan, bukan sekadar ruang pajangan.
Baca Juga: 8 Rahasia Penting yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Mengecat Eksterior Rumah
Pencahayaan kurang mendukung
Masalah lain yang sering terjadi adalah pencahayaan yang terlalu sederhana. Mengandalkan satu lampu utama di langit-langit membuat dapur terlihat datar dan kurang hangat.
Para ahli menyarankan menggunakan pencahayaan berlapis, misalnya lampu bawah kabinet, lampu dinding, atau pencahayaan ambient.
Cahaya yang tepat tidak hanya membantu aktivitas memasak, tapi juga memperkuat suasana nyaman di dapur.
Kurang sentuhan pribadi
Dapur tanpa sentuhan personal biasanya terasa kaku dan tidak ramah. Tidak adanya barang sehari-hari membuat ruangan terasa seperti belum ditempati.
Sentuhan personal tidak harus berlebihan. Buku masak favorit, wadah keramik, atau rak kecil berisi benda dekoratif sudah cukup menunjukkan karakter pemilik rumah. Nicole Cella menilai detail seperti ini membuat dapur terasa lebih manusiawi dan hangat.
Tidak ada elemen seni
Banyak orang menganggap dapur tidak perlu karya seni. Padahal, dinding kosong tanpa visual apa pun justru memperkuat kesan hampa.
Ilustrasi makanan, lukisan kecil, atau pajangan dinding sederhana bisa menjadi solusi. Penempatannya pun tidak harus mengganggu aktivitas memasak, cukup di area yang memang jarang digunakan.
Baca Juga: 14 Cara Mudah Menata Dapur Supaya Lebih Rapi dan Nyaman untuk Sambut Tahun 2026
Dapur yang terlihat kosong bukan berarti perlu banyak dekorasi atau perubahan besar. Dengan menambahkan titik fokus visual, variasi tekstur, pencahayaan yang tepat, sentuhan personal, dan sedikit elemen seni, suasana dapur bisa berubah drastis.
Pendekatan ini sejalan dengan pengalaman para desainer interior dan kebutuhan rumah masa kini. Pada akhirnya, dapur yang nyaman adalah dapur yang terasa hidup dan mencerminkan aktivitas penghuninya.
Selanjutnya: 6 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Dicampur, Awas Breakout!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News