BisnisYuk

BUMN Unggul dari Temasek Jadi Katalis Menuju Indonesia Emas 2045

BUMN Unggul dari Temasek Jadi Katalis Menuju Indonesia Emas 2045

MOMSMONEY.ID - Transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi fokus kepemimpinan Erick Thohir dalam lima tahun belakang. Beragam aksi korporasi, seperti pembentukan holding perusahaan dan perluasan lini bisnis BUMN di ranah digital dilakukan demi menuju Indonesia emas 2045. 

Untuk merangkum transformasi bisnis BUMN, Indonesia Brand Forum (IBF) bekerjasama dengan PT Balai Pustaka membuat buku yang berjudul Elephant Learns Flamenco: BUMN Menuju Indonesia  Emas 2045. 

Buku tersebut memotret dan mengulas perjalanan serta strategi BUMN dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2025. Termasuk, juga menyoroti kepemimpinan Erick Thohir serta keberadaaan AKHLAK sebagai core values BUMN. Buku yang ditulis oleh Yuswohady, Founding Director IBF itu akan rilis pada 31 Juli 2024 yang bertepatan dengan acara IBF Forum 2024. 

Menurut Yuswohady melihat kinerja BUMN lima tahun kebelakang itu menarik. Sebab, para perusahaan negara ini memiliki potensi yang luar bisa untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Baca Juga: Wamen BUMN Ungkap Jumlah Penumpang Kereta Cepat Whoosh Belum Capai Target

Sekedar mengingatkan visi tersrbut dirumuskan oleh  Presiden Joko Widodo pada 9  Mei 2019. Tujuan visi tersebut, adalah untuk mencapai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar US$7 triliun dan menjadikan Indonesia masuk lima besar ekonomi dunia, dan menurunkan tingkat  kemiskinan mendekati nol persen pada tahun 2045. 

Padahal, Yuswohady mencatat dengan aset yang mencapai Rp8.978,1 triliun dan pendapatan Rp2.292,5 triliun, BUMN  Indonesia lebih besar daripada Temasek Holdings di Singapura. "Kontribusi besar ini  menunjukkan potensi BUMN untuk menjadi pilar dan katalis utama dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045,” tegas Yuswohady. 

Memperkuat pernyataan Yuswohady, Arya Sinulingga Staf Khusus III, Kementerian BUMN, menekankan bahwa BUMN memiliki  dua peran utama yaitu sebagai lokomotif ekonomi (value creator) sekaligus sebagai benteng ekonomi (agent of development). “Dan peran-peran inilah yang didorong Pak Erick Thohir selama 5 tahun masa kepemimpinan beliau,” dia menandaskan.

Achmad Fachrodji, Direktur Utama Balai Pustaka, juga merasakan perkembangan kinerja dengan pendekatan strategis kementerian BUMN dalam transformasi, digitalisasi dan kolaborasi antar seluruh BUMN yang ada. 

Selanjutnya: Rupiah Diprediksi Lanjut Melemah, Simak Proyeksi Untuk Kamis (25/7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News