MOMSMONEY.ID - Buat pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, berikut ini keuntungan UMKM menggunakan QRIS dalam bisnis.
QRIS kini bukan hanya alat pembayaran digital, tapi jadi salah satu cara paling praktis bagi UMKM untuk berkembang di era ekonomi digital.
Data Bank Indonesia mencatat, 41 juta merchant sudah memakai QRIS, dan mayoritas atau 93,16% adalah pelaku UMKM.
Sepanjang semester I 2025, QRIS digunakan dalam 6,05 miliar transaksi dengan nilai mencapai Rp 579 triliun. Bahkan, QRIS sekarang sudah bisa dipakai lintas negara, seperti Malaysia, Singapura, Jepang, dan Korea, sehingga peluang transaksi makin luas.
Menurut Research Director Prasasti Gundy Cahyadi, lonjakan penggunaan QRIS dalam lima tahun terakhir memberi dampak nyata pada cara UMKM mengelola bisnis.
"Adopsi QRIS melonjak pesat dalam lima tahun terakhir, dengan nilai transaksi yang hampir tiga kali lipat setiap tahun," katanya dalam siaran pers Jumat (5/12).
Baca Juga: Pembayaran Pakai QRIS Makin Jadi Pilihan Ketika Bepergian ke Luar Negeri
"Perkembangan ini membantu UMKM mengelola keuangan dengan lebih baik, mengurangi risiko keamanan, serta memberikan kenyamanan pembayaran nontunai bagi konsumen," ujar dia.
Manfaat QRIS bagi UMKM tidak berhenti pada kemudahan pembayaran. Semua transaksi yang tercatat secara otomatis dapat membantu pemilik usaha membuat pembukuan lebih rapi, tanpa perlu mencatat satu per satu secara manual.
Ini memberi gambaran jelas tentang omzet, transaksi harian, hingga pola belanja konsumen. Dengan data ini, pemilik usaha dapat mengambil keputusan bisnis lebih tepat, termasuk menentukan strategi harga, stok, dan promosi.
QRIS juga membuka pintu akses pembiayaan. Selama ini, banyak UMKM kesulitan mendapatkan pinjaman karena tidak memiliki catatan keuangan yang bisa diverifikasi.
Melalui transaksi digital, riwayat omzet bisa menjadi dasar penilaian kredit, atau alternative credit scoring, baik dari perbankan maupun lembaga keuangan digital.
"Catatan transaksi QRIS dapat dimanfaatkan sebagai data alternative credit scoring untuk memperluas akses pembiayaan UMKM yang selama ini sulit dijangkau lembaga keuangan formal," tambah Gundy.
Baca Juga: Jangan Sampai Tertipu! Ini Trik Aman Bertransaksi Pakai QRIS dari Modus Penipuan
Tak hanya itu, QRIS juga membuat transaksi lebih aman karena pemilik usaha tidak perlu menyimpan banyak uang tunai di tempat usaha.
Konsumen pun lebih nyaman karena bisa bertransaksi tanpa uang kembalian atau risiko salah hitung.
Jika kebiasaan ini terus berkembang, pemerintah juga berpeluang menggunakan data QRIS untuk sistem perpajakan yang lebih mudah, transparan, dan sesuai kemampuan pelaku usaha.
Dengan sederet manfaat ini, QRIS bukan lagi sekadar teknologi pembayaran, melainkan sarana bagi UMKM untuk naik kelas.
"Digitalisasi bukan hanya peningkatan teknologi. Ini adalah fondasi penting yang dapat mendorong produktivitas, memperkuat daya saing UMKM, dan menjadi pilar utama transformasi ekonomi jangka panjang Indonesia," kata Gundy.
Bagi UMKM, semakin cepat memanfaatkan QRIS, semakin besar peluang berkembang, mendapat modal, dan bersaing di pasar digital.
Selanjutnya: OJK Bakal Hapus KBMI 1, Amar Bank Fokus Perkuat Fundamental Bisnis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News