MOMSMONEY.ID - Leptospirosis sering disebut sebagai penyakit kencing tikus merupakan infeksi bakteri yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan serius. Penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira yang tersebar melalui urin hewan, terutama tikus.
Namun, tidak hanya tikus, hewan lain seperti anjing, sapi, dan babi juga dapat menjadi pembawa bakteri ini, dikutip dari Cleveland Clinic. Penyakit ini bisa menyebar ke manusia melalui kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi urin hewan tersebut.
Baca Juga: Mengenal Manfaat Ubi Jalar untuk Diabetes yang Jarang Diketahui
Gejala leptospirosis
Penyakit leptospirosis bisa menyebabkan berbagai gejala yang mirip dengan flu, sehingga sering kali tidak terdeteksi atau disalahartikan. Melansir dari Hello Sehat, gejala awal biasanya muncul dalam 5 hingga 14 hari setelah terinfeksi dan meliputi:
- Demam tinggi disertai menggigil
- Sakit kepala yang hebat
- Rasa mual, muntah, dan hilangnya nafsu makan
- Gangguan pencernaan seperti diare
- Mata yang menjadi merah
- Nyeri otot yang signifikan, terutama di area betis dan punggung bawah
- Rasa sakit di perut
- Kemunculan bintik-bintik merah pada kulit yang tidak menghilang saat ditekan
Baca Juga: Kenali Gejala Awal Diabetes dan Cara Mencegahnya Berikut Ini, yuk!
Gejala-gejala ini biasanya membaik dalam waktu satu minggu. Namun, dalam beberapa kasus, orang yang terinfeksi dapat mengalami fase kedua penyakit leptospirosis yang dikenal sebagai penyakit Weil, yang ditandai dengan peradangan akibat infeksi.
Penyakit Weil dapat muncul 1 hingga 3 hari setelah gejala leptospirosis pertama kali muncul. Gejala dan tanda penyakit Weil dapat bervariasi tergantung pada organ tubuh yang terinfeksi dan meliputi:
- Demam berlanjut
- Penyakit kuning yang menunjukkan gangguan pada hati
- Kesulitan dalam buang air kecil
- Pembengkakan pada tangan dan kaki
- Perdarahan, seperti mimisan atau batuk darah
- Nyeri dada
- Sesak napas
- Detak jantung yang cepat atau tidak teratur
- Kelemahan umum dan keringat dingin
- Sakit kepala yang parah dan leher yang terasa kaku
Baca Juga: Begini Cara Meredakan Nyeri Ulu Hati karena Asam Lambung
Penyebaran dan faktor risiko
Penyakit leptospirosis menyebar melalui kontak langsung dengan air atau tanah yang terkontaminasi urin hewan.
Orang yang bekerja atau sering beraktivitas di luar rumah, seperti petani, petugas saluran pembuangan, dan atlet olahraga air terbuka, memiliki risiko lebih tinggi terkena Leptospirosis.
Banjir sering kali menjadi sarana penyebaran penyakit ini karena air banjir yang terkontaminasi mudah bersentuhan dengan manusia.
Pengobatan
Pengobatan Leptospirosis melibatkan penggunaan antibiotik, seperti doxycycline atau penicillin, yang biasanya efektif jika diberikan pada tahap awal infeksi. Untuk kasus yang lebih parah, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan untuk mengatasi penyakit ini.
Baca Juga: Khasiat Daun Salam untuk Asam Urat dan Kolesterol serta Cara Membuat Rebusannya!
Leptospirosis merupakan penyakit yang serius dan bisa berakibat fatal. Pengetahuan tentang penyakit leptospirosis atau kencing tikus sangat penting untuk mengurangi risiko terinfeksi.
Jika Anda atau orang terdekat menunjukkan gejala yang mirip dengan Leptospirosis, segera cari bantuan medis untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dengan deteksi dan pengobatan dini, risiko komplikasi serius dapat diminimalisir. Jaga kebersihan dan hindari kontak dengan air yang terkontaminasi untuk melindungi diri dan keluarga dari penyakit Leptospirosis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News