AturUang

Biaya Medis Naik 13,6% Per Tahun, Ini Cara yang Bisa Masyarakat Lakukan

Biaya Medis Naik 13,6% Per Tahun, Ini Cara yang Bisa Masyarakat Lakukan

MOMSMONEY.ID - Kenaikan biaya medis mencapai 13,6% per tahun. Berikut ini cara yang bisa masyarakat lakukan untuk menghadapi kenaikan biaya medis. 

Survei Mercer Marsh Benefits (MMB) 2021-2023 tentang Estimated Medical Trend Summary menunjukkan peningkatan inflasi medis di Indonesia selama tiga tahun terakhir. 

Pada 2023, inflasi medis mencapai 13,6%, lebih tinggi dari 2022 sebesar 12,3%. Angka ini lebih tinggi dari proyeksi Asia di angka 11,5%. 

Bahkan, angka inflasi medis tahun ini melebihi inflasi ekonomi di angka 3,3% per Agustus 2023. Ini berarti, inflasi medis mencapai 4 kali lipat dari inflasi ekonomi. 

Selanjutnya, tentu saja inflasi ini memengaruhi biaya operasional, suplai, administrasi, dan fasilitas kesehatan. 

Baca Juga: Ini yang Wajib dan Tak Wajib Terpenuhi, dari Biaya di Sekolah Anak

Tren kenaikan biaya medis melebihi kenaikan rata-rata gaji masyarakat. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kenaikan rerata gaji karyawan hanya 1,8% per tahun. 

Angka ini sangat jauh dibandingkan dengan proyeksi inflasi ekonomi pada 2023 sebesar 3,5%, apalagi inflasi medis yang mencapai 13,6%.

Tapi, Metta Anggriani, Perencana Keuangan & Founder Daya Uang, bilang, ada cara yang bisa masyarakat lakukan untuk menghadapi kenaikan biaya medis. 

“Mengelola keuangan dengan baik adalah cara yang paling utama dalam menyiasati kenaikan biaya medis," katanya dalam media workshop tahunan Allianz Indonesia secara online, Rabu (13/9).

"Masyarakat perlu mengatur budget dan membuat pos-pos kebutuhan untuk menjaga kesehatan setiap bulannya, termasuk menebalkan dana darurat,” ujar dia. 

Baca Juga: Moms, Bantu Anak Mencapai Kondisi Keuangan yang Sehat Sejak Dini yuk

Selain itu, Metta mengingatkan masyarakat untuk memastikan diri dan keluarga terdaftar menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan yang aktif seperti BPJS Kesehatan. 

Kemudian, melakukan evaluasi berkala terhadap kondisi kesehatan (medical check up) dan keuangan (financial check up) maupun produk-produk asuransi yang dimiliki.

Himawan Purnama, Chief Product Officer Allianz Life Indonesia, bilang, dalam menghadapi kenaikan biaya medis, masyarakat perlu mempersiapkan yang terbaik, terlebih saat risiko kesehatan datang. 

Menurutnya, hal yang paling tepat adalah dengan memiliki proteksi tambahan melalui produk asuransi kesehatan.

“Tidak dipungkiri, memang perusahaan asuransi cukup terdampak dengan adanya kenaikan biaya medis yang menyebabkan meningkatnya pembayaran klaim secara drastis," ungkapnya. 

Baca Juga: Ajarkan Anak Mengatur Keuangan agar Siap Mandiri Finansial

Sehingga, perusahaan asuransi harus melakukan penyesuaian biaya atau repricing. Tentu, repricing melalui berbagai pertimbangan yang menyeluruh dan proses yang panjang.

Untuk perubahan produk, termasuk penyesuaian biaya, juga melibatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk kepentingan dan keamanan nasabah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Tidak ada kata terlambat untuk memiliki asuransi kesehatan, meskipun kenaikan biaya medis yang didorong inflasi medis sudah terjadi di Indonesia. 

Calon nasabah tetap akan mendapatkan manfaat dan kenyamanan serta mampu mengelola manajemen risiko di tengah inflasi medis dengan asuransi kesehatan.

“Prinsipnya adalah, semakin muda, semakin baik, karena ketika membeli asuransi kesehatan selagi sehat, premi yang dibayarkan pun akan lebih ringan,” kata Himawan. 

Selain itu, dia menambahkan, calon nasabah perlu jujur dan rinci dalam mengisi Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ), agar tidak terjadi kendala kedepannya saat melakukan klaim.

Bagi para nasabah yang sudah memiliki asuransi kesehatan dan mengalami kenaikan biaya medis maupun biaya asuransi, Himawan menyerukan, untuk bersikap bijak dan cerdas.

Asuransi kesehatan memberikan proteksi tambahan bagi Anda sesuai dengan ketentuan yang berlaku jika terjadi risiko.

Alhasil, Anda lebih terlindungi dari segala risiko finansial jika terjadi suatu penyakit. Dengan begitu, tidak akan membuat bengkak tagihan biaya kesehatan Anda.

Ketahui limit dan pengecualian dari produk asuransi kesehatan yang Anda miliki, karena bukan berarti asuransi kesehatan bisa menjamin semua penyakit. 

Selain itu, terapkan prinsip “uang besar uang kecil”, memahami bahwa mengeluarkan uang untuk kenaikan biaya asuransi pada akhirnya akan membantu nasabah terhindar dari biaya yang lebih besar ketika terjadi risiko sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News