InvesYuk

BI Akan Umumkan Bunga, Ini Peristiwa Penting di Pasar Keuangan Selama September 2024

BI Akan Umumkan Bunga, Ini Peristiwa Penting di Pasar Keuangan Selama September 2024

MOMSMONEY.ID - Bank Indonesia akan mengumumkan keputusan terkait suku bunga acuan hari ini, Rabu, 16 Oktober 2024. Keputusan BI ditunggu setelah memangkas bunga pada September lalu. 

Yuk, simak peristiwa penting di pasar keuangan selama September 2024 yang mempengaruhi investasi, termasuk keputusan pemangkasan bunga oleh BI dan bank sentral lainnya!

Pada pertengahan September lalu, Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps). Sehingga saat ini suku bunga acuan menjadi 6% dengan deposit facility 5,25% dan lending facility 6,76%. 

Di Amerika Serikat, Bank Sentral Federal Reserve juga memangkas suku bunga. The Fed memangkas suku bunga acuan 50 bps menjadi 4,75%-5%. Ini adalah pemangkasan pertama sejak kenaikan suku bunga yang agresif selama dua tahun terakhir. 

The Fed dijadwalkan membuat keputusan bunga kembali pada 6-7 November mendatang. 

Baca Juga: Dana Kelolaan Reksadana April – September Meningkat, Masuk ke Pasar Uang dan Obligasi

Bank sentral China juga melakukan hal yang serupa. People Bank of China (PBoC) memangkas suku bunga loan policy tenor satu tahun, medium-term facility (MLF) sebesar 30 bps. Saat ini suku bunga MLF menjadi 2%. 

Ekonomi Indonesia

Data ekonomi lainnya di Indonesia adalah inflasi di Indonesia cukup rendah. Inflasi pada September  2024 tercatat 1,84% dari September 2023. Secara bulanan pada September 2024 Indonesia mengalami deflasi 0,12% dibanding Agustus 2024 yang mengalami deflasi 0,03%. Ini sekaligus deflasi kelima sejak Mei 2024.

Baca Juga: Menikmati Kuliner dan Jazz, High Table Resmi Hadir di SCBD Park

Adapun inflasi inti mencapai 2,09% secara tahunan. Menandai level tertinggi dalam 13 bulan terakhir.

Adapun indeks manufaktur S&P Global di Indonesia mencapai 49,2. Meningkat dari data Agustus 2024 yang sebesar 48,9. Ini menandai kontraksi selama tiga bulan berturut-turut. 

Lalu di Amerika Serikat terjadi data positif di ketenagakerjaan. Data Nonfarm Payroll (NFP) atau tingkat ketenagakerjaan AS meningkat jadi 254.000. Ini sekaligus membuat tingkat pengangguran September 2024 turun ke level 4,1%. 

Data positif di pasar Amerika Serikat ini membuat pasar berekspektasi The Fed akan memangkas suku bunga. Pasar berekspektasi akan ada pemangkasan 50 bps hingga akhir tahun 2024. 

Baca Juga: Awas, Jangan Masukkan 5 Barang Ini ke Dalam Microwave ya Moms

Kondisi-kondisi ini membuat pasar saham dan obligasi mendapatkan guyuran dana asing yang masuk ke pasar Indonesia. Ada dana sing masuk sebesar Rp 23,7 triliun ke pasar saham dan Rp 22,2 triliun ke pasar obligasi. Sehingga aliran dana asing yang masuk mencapai Rp 45,9 triliun. 

Sayangnya, aliran dana masuk ini lebih rendah dari Agustus 2024. Dana asing yang masuk ke Indonesia pada Agustus 2024 mencapai Rp 55,7 triliun. Ini adalah aliran terbesar sepanjang 2024 berjalan.

Penurunan aliran dana asing yang masuk ini disebabkan oleh adanya pengumuman stimulus moneter PBoC serta menguatnya indeks Shanghai SSE Composite dan CSI 300. Selain itu, adanya aksi profit taking investor asing setelah IHSG menembus all time high di level 7.911 pada Kamis (19/9). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News