MOMSMONEY.ID - Berikut penjelasan mengenai perbedaan bank penerbit dengan bank pengakuisisi, yuk simak dan jangan salah paham mengenai keduanya.
Transaksi dengan kartu itu tidak se-simple yang terlihat. Ada dua istilah yang terlibat dalam proses transaksi ini, yaitu Bank Penerbit dan Bank Pengakuisisi.
Saat kita bertransaksi menggunakan kartu, baik debit maupun kredit, ada beberapa pihak yang bekerja di belakang layar agar proses pembayaran berjalan dengan baik.
Dua di antaranya adalah bank penerbit dan bank pengakuisisi. Meskipun namanya mirip, peran keduanya berbeda dan saling melengkapi.
Apa itu bank penerbit?
Melansir dari OCBC, bank penerbit adalah bank yang mengeluarkan kartu kredit atau debit untuk nasabah. Bank inilah yang menentukan batas transaksi, melakukan otorisasi, dan menagih pembayaran kepada pemegang kartu.
Singkatnya, bank penerbit berhubungan langsung dengan konsumen sebagai pemilik kartu.
Baca Juga: 6 Cara Mengelola Uang Bulanan 3 Juta agar Tetap Cukup & Aman
Apa itu bank pengakuisisi?
Di sisi lain, bank pengakuisisi adalah bank yang bekerja sama dengan merchant untuk memproses pembayaran.
Ketika konsumen melakukan transaksi, bank pengakuisisi yang menerima data dari mesin EDC atau gateway online, kemudian meneruskannya ke bank penerbit sebelum dana akhirnya masuk ke rekening merchant.
Perbedaan bank penerbit dan bank pengakuisisi
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa perbedaan utama antara keduanya:
1. Fungsi utama
- Bank penerbit: menerbitkan kartu, memberikan limit, dan mengelola tagihan.
- Bank pengakuisisi: memfasilitasi merchant dalam menerima pembayaran kartu.
2. Hubungan dengan pihak terkait
- Bank penerbit: berinteraksi langsung dengan pemegang kartu.
- Bank pengakuisisi: fokus pada hubungan dengan merchant.
3. Sumber pendapatan
- Bank penerbit: mendapatkan keuntungan dari bunga, biaya tahunan, atau denda keterlambatan.
- Bank pengakuisisi: memperoleh pendapatan dari biaya potongan transaksi (merchant discount rate).
Baca Juga: Simak Cara Mendapatkan Uang dari TikTok yang Cocok untuk Pemula
4. Risiko yang dihadapi
- Bank penerbit: berisiko tidak bisa membayar jika nasabah tidak menyelesaikan tagihan.
- Bank pengakuisisi: menghadapi risiko penipuan dari merchant atau chargeback dari pelanggan.
Kenapa penting memahami perannya?
Tanpa adanya bank penerbit dan bank pengakuisisi, transaksi kartu tidak akan bisa berlangsung. Bank penerbit menjaga kepercayaan nasabah, sedangkan bank pengakuisisi memastikan merchant dapat menerima pembayaran dengan aman.
Memahami hal ini membantu masyarakat lebih waspada terhadap risiko yang mungkin terjadi, sekaligus meningkatkan literasi finansial di era transaksi digital.
Selanjutnya: Cara Menghitung Bunga Pinjaman yang Gampang Lo, Yuk Simak!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News