Santai

Bank DBS Tingkatkan Pendanaan ESG dan Sorot Ketidakpastian Ekonomi Global

Bank DBS Tingkatkan Pendanaan ESG dan Sorot Ketidakpastian Ekonomi Global

MOMSMONEY.ID - PT Bank DBS Indonesia mencatat peningkatan pendanaan terkait Environmental, Social, and Governance (ESG) atau Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) sepanjang tahun 2024.

Baca Juga: Sejumlah Bank KBMI 3 Siapkan Jurus Hadapi Tantangan Ekonomi Global 2025

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Anthonius Sehonamin mengatakan, hal ini merupakan bentuk komitmen DBS Indonesia untuk menjadi mitra strategis nasabah dalam memperkuat konektivitas di Asia, serta mendampingi perjalanan menuju transisi energi hijau.

“Dengan jaringan cross-border dan fokus pada sektor strategis, kami terus mendorong pembiayaan berkelanjutan yang tidak hanya mendukung pertumbuhan bisnis, tetapi juga dekarbonisasi menuju Net Zero Emission 2050,” tuturnya dalam DBS Asian Insights Conference 2025 di Jakarta, Rabu (21/5).

Bank DBS juga menggarisbawahi ketidakpastian ekonomi negara dan global saat ini dengan menghadirkan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi. Ia menyorot perubahan arus politik di bawah pemerintahan baru, yang diprediksi dapat memengaruhi stabilitas politik, arah belanja negara, dan iklim investasi.

Menurutnya, Indonesia dalam konteks geopolitik global yang semakin multipolar, dengan meningkatnya ketegangan antara AS dan Tiongkok yang memperbesar ketidakpastian pasar.

Baca Juga: Bos BCA Beberkan Tren Biaya di Tengah Tantangan Ketidakapastian Ekonomi Global

“Di tengah tekanan tersebut, Indonesia perlu menjaga keseimbangan diplomasi, memperkuat kerja sama internasional, dan merespons kecemasan kelas menengah dengan kebijakan yang lebih akuntabel dan berpihak pada pembangunan yang inklusif.”

Sebab, seperti diketahui, salah satu sumber ketidakpastian global adalah kebijakan tarif dari Amerika Serikat di bawah pemerintahan Trump 2.0. 

DBS melihat, meskipun dampaknya terhadap perekonomian Indonesia secara keseluruhan masih terbatas, sektor-sektor padat karya seperti tekstil, furnitur, dan alas kaki dinilai cukup rentan terhadap guncangan perdagangan.

Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong menyatakan, di tengah lanskap yang tidak menentu, pihaknya menyadari bahwa dunia usaha saat ini menuntut ketegasan dalam mengambil keputusan.

“Dengan jaringan mendalam di Asia, kami hadir sebagai mitra strategis dan terpercaya yang mampu menghadirkan konektivitas dan wawasan regional yang mumpuni dalam perdagangan, investasi, dan arus modal,” ujarnya.

Lim berkata, pihaknya akan terus mengoptimalkan kekuatan jaringan di Asia untuk membuka peluang lintas batas bagi para pelaku usaha, serta mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan berdampak. 

“Maka, melalui DBS Asian Insights Conference 2025 ini, kami menghadirkan diskusi lintas sektor untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang inklusif dan berkelanjutan,” imbuhnya.

Baca Juga: Kebijakan Tarif AS dan Balasan China Buat Ketidakpastian Ekonomi Global Makin Buruk

Selanjutnya: Deretan Inovasi Baru Grab dengan Konsep ‘Untuk Semua Versi Dirimu'

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News