MOMSMONEY.ID - Bisnis afiliasi kini menjadi alternatif menarik bagi generasi muda yang ingin membangun karier digital tanpa modal besar. ProgramLazAffiliate dari Lazada menjadi salah satu jalur yang banyak dilirik, karena menawarkan sistem komisi yang adil, edukasi rutin, serta akses teknologi yang mendukung produktivitas kreator konten.
Salah satu kisah sukses datang dari Hasan Abdurrahman Latief, pemuda asal Bandung, Jawa Barat. Ia memulai karier afiliasi sejak 2021 setelah sebelumnya bekerja di agensi digital sebagai talent livestream.
“Awalnya memang hanya untuk mengisi waktu luang, tapi ternyata cukup menghasilkan sehingga kakak dan adik saya juga tertarik untuk menjadi mitra affiliate di Lazada. Bahkan kami sering patungan untuk membeli barang yang akan kami review secara bergantian,” ungkap Hasan dalam siaran pers yang dikutip Sabtu (14/5).
Kini Hasan sudah mempekerjakan tujuh orang untuk membantunya membuat konten. Penghasilannya dari afiliasi mencapai puluhan juta rupiah setiap bulan.
Baca Juga: Peluang Besar, Ini Tantangan Perkembangan Digital dalam Ekonomi
“Menjadi mitra affiliate memang harus konsisten membuat konten supaya semakin banyak orang follow kita. Makanya saya bersyukur kini punya tim yang membantu saya membuat konten, bisa diskusi juga untuk membuat konten-konten kreatif dan selalu menarik untuk para follower,” tambahnya.
LazAffiliate dirancang untuk menghubungkan jaringan kreator mulai dari influencer, content creator, hingga pembeli sehari-hari dengan brand dan penjual.
Mitra affiliate bisa mendapatkan komisi dari setiap penjualan yang berhasil, tanpa batasan jumlah. Komisi juga dapat diperoleh hanya dengan klik tautan, tanpa pembelian, dan link aktif hingga tujuh hari.
Hasan pun menjelaskan strateginya. Pertama, konsistensi konten dan ketepatan momentum.
"Penting juga untuk memastikan momentum yang sesuai supaya konten yang kita buat menarik perhatian follower. Misalnya sebentar lagi masa persiapan tahun ajaran baru. Membuat konten promosi kebutuhan alat sekolah sudah pasti akan menarik perhatian ibu-ibu follower saya,” jelas Hasan.
Ia juga memanfaatkan teknologi terkini. “Saat ini sudah banyak aplikasi berbasis AI yang bisa membantu mitra affiliate membuat dan memoles konten menjadi lebih menarik dan diharapkan bisa mendorong terjadinya pembelian,” katanya.
Selain itu, ia menyiapkan diri sebagai model untuk memperagakan produk agar follower lebih yakin dan paham detailnya.
Lazada pun serius mendukung pengembangan ekosistem afiliasi ini. Lazada memandang sumber daya manusia atau talenta sebagai fundamental pertumbuhan perekonomian.
Baca Juga: Fenomena Tech Winter Masih Berlanjut Tahun Ini, Begini Strategi Modal Ventura
"Karena itulah kami terus memberdayakan setiap talenta yang ada di ekosistem kami, termasuk para mitra affiliate di LazAffiliate. Berbagai program edukasi, kemudahan fitur, serta komisi yang kompetitif kami hadirkan untuk memastikan mereka bisa terus berkembang di dalam ekosistem kami,” kata Esa Putra, Head of Affiliates Lazada Indonesia.
Bergabung bersama LazAffiliate merupakan salah satu keputusan terbaik Hasan. Hasan mengaku tidak hanya saya bisa mendapatkan penghasilan, namun juga saya bisa terus belajar mengenai pemasaran afiliasi dan yang terpenting, dapat akhirnya merangkul dan memberdayakan lulusan sekolah yang ada di sekitar saya.
"Sedikit lagi, cita-cita saya membentuk agensi pemasaran digital bisa terwujud,” sambung Hasan.
Selanjutnya: Promo JSM Tip Top Berakhir Minggu 15 Juni 2025, Sabun Ekonomi & Giv Harga Spesial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News