Santai

Bakso Widuri H. Wagino, Gurih Kenyal Bakso dan Mi Ayam Legenda Kemandoran

Bakso Widuri H. Wagino, Gurih Kenyal Bakso dan Mi Ayam Legenda Kemandoran

MOMSMONEY.ID - Ada banyak kedai bakso dan mi ayam bertebaran di Jakarta. Tentu, setiap kedai punya ciri khas yang patut Anda coba. Salah satunya, Bakso Widuri H. Wagino, yang menyajikan bakso dan mi ayam khas Wonogiri, Jawa Tengah, ini dengan sayuran muda cuciwis.

Kedai ini terbilang kuliner hidden gem, terletak di kawasan perumahan elit di daerah Kemandoran, Jakarta Selatan. Lokasi tepatnya di Jalan Kemandoran I Nomor 100.

Wagino, sang pemilik kedai, membuka warung bakso dan mi ayam pada 1976 silam. Awalnya, pria asal Wonogiri ini mendirikan kedai di dekat gedung Bioskop Widuri di Kemandoran.

Itu sebabnya, para pelanggan memberi julukan kedai bakso dan mi ayam milik Wagino dengan sebutan Bakso Widuri. Yang akhirnya, menjadi nama resmi kedai kepunyaan pria yang kini berusia 70 tahun ini, dengan tambahan H. Wagino.

Usut punya usut, Wagino belajar membuat bakso dari teman satu kampung di Wonogiri yang lebih awal berjualan bakso.

Kurang lebih selama dua bulan dia tekun belajar membuat meatball, sebutan bakso dalam bahasa Inggris. Sampai akhirnya, ia benar-benar piawai memproduksi bakso, dan memutuskan berjualan.

Sudah berkibar selama 49 tahun, tentu, bakso dan mi ayam besutan Wagino semakin populer di kalangan penikmat kuliner ini. Sejak siang hingga malam, kedainya tak pernah kehabisan pengunjung yang datang dari berbagai kalangan, mulai pekerja, keluarga, hingga artis seperti Abdel dan Temon.

Baca Juga: Wajib Coba 5 Bakso Legendaris Paling Enak di Malang, Ada Bakso Bakar

Dengan pengunjung yang selalu ramai ini, saban hari, Wagino memproduksi bakso dalam jumlah sangat banyak. Di hari biasa, ia membutuhkan 20 kg daging setiap hari untuk membuat bakso.

Sementara di akhir pekan dan hari libur nasional, produksi bakso naik, dengan bahan baku daging sapi menjadi 25 kg daging per hari. Selain bakso halus, dia membuat bakso urat, dengan bahan baku daging urat sapi sebanyak 8 kilogram (kg) per hari.

"Saya pilih penutup daging sapi untuk memproduksi bakso," ungkap Wagino.

Penutup daging sapi atawa topside atau round adalah bagian daging sapi yang terletak di bagian paha belakang sapi, dekat area pantat. Menurut Wagino, penutup daging sapi cocok untuk bahan baku bakso. Sebab, bisa menghasilkan bakso yang lebih kenyal.

Seperti kebanyakan kedai bakso lainnya, Bakso Widuri H. Wagino juga hanya menjual bakso dan mi ayam.

Dalam papan menu yang terpampang di dinding kedai, pengunjung bisa memilih bakso biasa dan bakso urat serta mi ayam biasa dan mi ayam bakso. Tapi, kedai ini menjual ceker yang biasa menjadi pendamping makan mi ayam secara terpisah.

Mi ceker terbatas

Saat KONTAN mengunjungi Bakso Widuri H. Wagino pada suatu sore, sekitar pukul 16.00, suasana kedai ramai dan hampir semua meja terisi penuh. Menu yang paling banyak mendapatkan pesanan dari para pengunjung adalah mi ayam ceker dan mi ayam bakso.

Baca Juga: Sedapnya Bakmi Acong, Halal dan Legendaris di Kelapa Gading

Setelah memesan, tak butuh waktu lama, mi ayam, ceker, dan bakso polos tersaji di meja. Aroma mi ayam dan bakso yang menguar menggugah selera. Langsung saja santap.

Wajar, mie ayam menjadi menu idaman dari para pengunjung. Karena, mi ayam olahan Wagino punya tekstur yang kenyal dan rasa yang pas saat masuk ke dalam mulut.

Rasa gurih dan manis mengguncang lidah perasa Anda. Untuk mendapat sensasi rasa pedas, Anda bisa menambahkan sambal yang tersedia di meja.

Sejak lama, Ani, warga Ciledug, Kota Tangerang, menjadi pelanggan setia Bakso Widuri H. Wagino. Biasanya, ia memesan mi ayam dan ceker. Menurutnya, mi ayam dengan cuciwis punya citarasa yang beda dan ngangenin. Dengan paduan ceker dan bakso, semakin menggugah selera.

Dalam membuat mie ayam, Wagino menggunakan kecap asin merek Hati Angsa sebagai penyedap masakan. Dia bilang, kecap asin ini punya rasa yang beda, yang bisa menciptakan rasa gurih untuk mi ayam.

Untuk mi, ia memesan dari pabrik mi di daerah Ciledug. "Mi dari pabrik ini kenyal, karena produksi mi menggunakan telur," terang Wagino.

Baca Juga: Mencicipi Olahan Betutu ala Aji Anom di Bandung

Tapi, untuk ceker, berlaku aturan: siapa cepat dia dapat. Soalnya, Wagino tidak membuat olahan ceker ayam dalam jumlah yang banyak. Dan, ada waktu tertentu juga untuk bisa menikmati mi ayam ceker buatan Wagino. Saban hari, dia hanya mengolah 3 kg sampai 4,5 kg ceker ayam saja.

Dengan harga Rp 6.000 per porsi, Anda bisa menikmati empat ceker yang punya citarasa gurih dan manis.

Bagi yang memesan bakso biasa polos alias tanpa mi, Dalam satu mangkuk terdapat enam butir bakso dan beberapa potong tetelan, dilengkapi dengan cuciwis. Kuah baksonya punya citarasa gurih menggoyang lidah. Baksonya kenyal dengan rasa mantap.

Bagi yang tertarik datang ke kedai ini, catat, Bakso Widuri H. Wagino buka setiap hari, mulai pukul 10 pagi hingga 21.30 malam. Kedai ini ramai pengunjung pada siang, sore, dan malam hari.

Untuk akhir pekan dan hari libur nasional, harus sabar dan antre untuk bisa menikmati bakso dan mi ayam, lantaran jumlah pengunjung melonjak dua kali lipat dari hari-hari biasa.

Bakso Widuri H. Wagino
Jl. Kemandoran I No. 100 Grogol Utara, Jakarta Selatan
HP: 081298560011
Koordinat GPS: 
-6.21462, 106.79127

Selanjutnya: Ingin Dapat Bansos dari Kemensos? Cek Cara Daftar dan Syaratnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News