MOMSMONEY.ID - Tahun baru 2023 disambut oleh Titipku dengan harapan dan target yang baru. Aplikasi Titipku ingin menjangkau 10.000 pedagang pasar di Jabodetabek.
Target ini sejalan dengan mempertahankan visi dan misi yang sama untuk kemajuan dan digitalisasi UMKM dan pasar tradisional.
"Pada 2023, target utama Aplikasi Titipku adalah untuk men-support secara penuh 100 pasar di Jabodetabek melalui model bisnis B2B2C," ungkap Chief Executive Manager Titipku Henri Suhardja, Rabu (18/1).
Baca Juga: Konsumsi Secara Rutin! Ini 5 Minuman Ini Ampuh Menurunkan Darah Tinggi
Menurut Henri, untuk men-support pedagang, Titipku tidak hanya memberikan aplikasi yang menjembatani mereka dengan konsumen.
Pasalnya, jembatan ini akan sia-sia jika dari pedagangnya sendiri kesulitan mendapat produk yang berkualitas dengan harga bersaing dan/atau pedagang kurang modal untuk berdagang.
Kondisi inilah yang membuat Titipku memformulasikan model bisnis B2B2C atau business to business to customer sejak pertengahan 2022.
Melalui model bisnis B2B2C ini, Titipku tidak hanya memenuhi kebutuhan rumah para pelanggan lewat sistem belanja dari rumah, tetapi juga memenuhi kebutuhan para pedagang, baik kebutuhan pasokan barang dagangan maupun modal usaha.
"Dengan ada dukungan menyeluruh melalui model bisnis B2B2C ini, kualitas dagangan para pedagang bisa lebih baik, sehingga bisa berjualan lebih banyak tidak hanya ke konsumen tunggal semata, tapi juga konsumen besar seperti hotel, restoran, dan kafe," jelas Henri.
"Hasil akhirnya, pedagang mendapat income yang lebih tinggi," imbuhnya.
Baca Juga: Begini Cara FC Barcelona Merayakan Tahun Baru Imlek, yuk Bergabung
Target dan optimisme pencapaian
Titipku menargetkan ada 10.000 pedagang dari 100 pasar di Jabodetabek yang menjadi mitra B2B2C. Artinya, Titipku mengupayakan ada 100 pasar di Jabodetabek yang tidak hanya terintegrasi dengan aplikasi mereka, tapi pedagang-pedagangnya juga menggunakan jasa B2B dari Titipku.
"Target ini perlu dicapai di tahun ini agar dampak ke para pedagang betul-betul terasa," kata Henri.
"Tim Titipku memproyeksikan, jika model bisnis B2B2C ini berjalan lancar dan target tercapai, dalam 1 hingga 2 tahun ke depan, para pedagang ini akan menikmati peningkatan income sebesar 2 hingga 3 kali lipat dari sebelumnya," ujar dia.
"Tak hanya optimis mencapai target, Titipku juga optimis mencapai profit juga di 2023 dengan model bisnis B2B2C," tambah Henri.
Titipku akan membuktikan bahwa bisnis startup tidak perlu bakar uang. Dengan mengoptimalkan keuangan, perusahaan rintisan ini yakin bisa mendapat profit. Tentunya, hal ini dapat dicapai jika faktor lain yakni ekosistem digital terbentuk.
"Jadi, target 100 pasar itu juga penting dikejar agar ekosistemnya ada," pungkas Henri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News