M O M S M O N E Y I D
Bugar

Apa Itu Kehamilan Ektopik? Ini Penjelasan Lengkpanya

Apa Itu Kehamilan Ektopik? Ini Penjelasan Lengkpanya
Reporter: Helvana Yulian  |  Editor: Helvana Yulian


MOMSMONEY.ID - Kehamilan ektopik adalah hamil di luar kandungan atau rahim. Kondisi ini menyebabkan perdarahan dari vagina dan nyeri hebat di panggul atau perut bawah.

Kehamilan ektopik harus segera ditangani karena dapat berbahaya, dan janin juga tidak akan berkembang dengan normal, dikutip dari Healthline.

Pengidap kehamilan ektopik biasanya tetap merasakan gejala layaknya orang hamil pada umumnya, seperti mual, muntah, dan perut yang membesar. 

Pada umur kehamilan tertentu ketika saluran indung telur tidak dapat menampung hasil pembuahan yang semakin besar, pengidap biasanya merasakan gejala sebagai berikut: 

Baca Juga: Ingin Memiliki Anak Laki-Laki? Coba Konsumi 5 Makanan ini Selama Kehamilan

1. Nyeri yang sangat hebat, nyeri tajam hilang timbul dengan intensitas yang berbeda. Nyeri dapat dirasakan di daerah panggul, perut, atau bahkan menjalar hingga bahu dan leher. 

2. Perdarahan pada Miss V, perdarahan muncul dengan jumlah yang dapat lebih banyak atau lebih sedikit daripada saat haid. 

3. Gejala pada daerah perut, seperti mual, muntah, dan rasa penuh atau tidak enak di perut. 

4. Lemah, pusing, hingga pingsan. 

Hingga sekarang, penyebab kehamilan ektopik belum diketahui dengan pasti. Namun, ada beberapa kondisi yang kerap dikaitkan dengan kehamilan ektopik, yakni: 

1. Tuba falopi yang rusak karena peradangan atau cacat akibat infeksi maupun pembedahan 

2. Ketidakseimbangan hormon 

3. Kelainan genetik 

4. Cacat lahir 

5. Kondisi medis yang memengaruhi bentuk maupun kondisi saluran tuba dan organ reproduksi lainnya 

Baca Juga: Begini Cara Merangsang Perkembangan Janin di dalam Kandungan

Semua perempuan yang aktif secara seksual berisiko mengalami kehamilan ektopik. Namun, beberapa faktor berikut ini bisa meningkatkan risikonya. 

1. Riwayat kehamilan ektopik 

2. Pernah mengalami peradangan atau infeksi tertentu, misalnya penyakit menular seksual (seperti gonore atau klamidia). Kondisi ini dapat memicu inflamasi pada tuba falopi atau organ terdekat, sehingga meningkatkan risiko kehamilan di luar rahim. 

3. Prosedur untuk meningkatkan kesuburan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang menjalani program bayi tabung atau perawatan serupa, lebih rentan mengalami kehamilan ektopik. 

4. Gangguan kesuburan (infertilitas) 

5. Pernah menjalani operasi tuba falopi 

6. Penggunaan alat kontrasepsi intrauterine device (IUD). Jika kehamilan terjadi saat KB spiral masih ada dalam rahim, Anda kemungkinan besar akan mengalami kehamilan ektopik. 

7. Prosedur ligasi tuba (mengikat tuba). Metode kontrasepsi permanen ini juga bisa meningkatkan risiko kehamilan ektopik. 

8. Kebiasaan merokok. Semakin sering merokok, risiko kehamilan ektopik pun akan semakin tinggi. 

Tidak banyak yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kehamilan ektopik. Meskipun angka kejadiannya berkisar 1 dari 50 kehamilan, ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya kehamilan ektopik: 

1. Membatasi jumlah pasangan seksual, untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi menular seksual. 

2. Menggunakan kondom pada saat melakukan hubungan seks berisiko, untuk menghindari infeksi menular seksual dan mengurangi risiko penyakit radang panggul. 

3. Tidak merokok, jika pengidap adalah perokok, berhenti merokok saat sedang hamil. 

Orang hamil dengan gejala perdarahan ringan yang muncul dari Miss V atau nyeri ringan pada daerah perut dan panggul harus segera memeriksakan diri ke dokter untuk mencegah kemungkinan terjadinya perburukan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

Promo HokBen Hari Ibu 22-24 Desember 2025, Paket Makan Berdua Cuma Rp 30.000-an/Orang

HokBen hadirkan promo Hari Ibu mulai 22-24 Desember 2025. Tersedia paket makan berdua hemat hanya Rp 30.000-an per orang dengan menu yang lengkap.  

3 Resep Hot Chocolate Rendah Kalori untuk Natal, Nikmat dan Sehat!

Kali ini MomsMoney akan membagikan 3 resep hot chocolate rendah kalori untuk Natal yang bisa Anda coba.  

Liburan Keluarga Makin Seru, Mikro-Vacation Jadi Tren di 2026

Data tiket.com menunjukkan transaksi atraksi wisata naik 38% sepanjang 2025, menandakan liburan keluarga dan pengalaman personal makin diminati

5 Bahan yang Harus Dihindari Kulit Berjerawat, Awas Jerawat Tambah Parah!

Punya masalah jerawat? Ada 5 bahan yang harus dihindari kulit berjerawat. Cari tahu informasi selengkapnya di sini.

Makin Mudah Cari Gadget, Digiplus Siap Tambah Gerai Lagi Tahun Depan

Menutup 2025, Digiplus memperluas jangkauan gerai dan menyiapkan ekspansi baru demi memudahkan konsumen mencari perangkat teknologi.  

CasaComo Sawangan Resmi Diluncurkan, Jadi Salah Satu Peluang Investasi Properti

Low-rise apartment pertama di Sawangan ini menawarkan unit mulai dari dua kamar hingga penthouse, cocok untuk investasi jangka panjang  

13 Manfaat Jalan Kaki bagi Kesehatan Tubuh, Bisa Memperpanjang Umur!

Ada beberapa manfaat jalan kaki bagi kesehatan tubuh yang tak banyak orang tahu. Salah satunya bikin panjang umur!

Skincare Kian Banyak Diburu, Marshant Luncurkan 4 Produk Terbaru

Produk Skincare Marshant menawarkan keperluan moisturizer dengan 120 jam hidrasi kulit wajah kering hingga berminyak.

7 Latihan Pernapasan yang Bantu Turunkan Tekanan Darah Tinggi

Ini dia beberapa latihan pernapasan yang bantu turunkan tekanan darah tinggi Anda. Mau coba?         

Inilah Manfaat Minum Jus Bit untuk Turunkan Tekanan Darah Tinggi

Tahukah bahwa ada manfaat minum jus bit untuk turunkan tekanan darah tinggi, lo. Mari intip pembahasannya di sini!